Kembali Kepada Esensi
Natal selalu menjadi momen yang dirayakan tiap tahunnya oleh kaum nasrani di seluruh dunia. Perayaan natal biasa dilakukan degan sangat meriah. Kerlap kerlip lampu tampak menghiasi seluruh pusat perbelanjaan dan di gereja-gereja yang ada. Natal menjadi momen yang sangat spesial untuk dirayakan. Tetapi sesungguhnya apa makna natal yang kita rayakan?
Berbicara tentang makna natal yang selalu menjadi tema di akhir tahun, bagi saya secara pribadi selalu sama dari tahun ke tahun yaitu merenungkan atau mengingat kembali tujuan dari natal itu sendiri. Natal adalah hari di mana seorang bayi yang sangat istimewa telah lahir membawa keselamatan bagi dunia, yang mana bayi tersebut adalah perwujudan dari Allah sendiri. Allah yang Maha segalanya, yang hidup dalam alam kekekalan bersedia membatasi dirinya begitu rupa serta rela meninggalkan segala kemuliaan-Nya untuk menjadi manusia yang hidup dalam segala keterbatasan dan kelemahan.
Fil 2:6-8
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kemudian pertanyaan yang timbul dalam benak saya adalah, mengapa Allah mau melakukan semuanya itu? Mengapa Ia yang Maha segalanya itu mau menjadi yang terhina dari antara yang hina? Untuk apa? Apa tujuannya?
Merenungkan tujuan Yesus datang ke dunia membuat saya secara pribadi mengerti makna natal yang sejati. Yesus membawa sebuah misi penyelamatan bagi manusia. Karena kasih-Nya terhadap manusia yang begitu besar, Ia rela melakukan semuanya itu (Yoh 3:16). Yesus. Yesus datang ke dunia ini dalam wujud seorang bayi karena kasih-Nya kepada manusia yang terhilang. Ia datang supaya manusia yang percaya kepada-Nya beroleh keselamatan. Ia memberikan seluruh hidupnya untuk misi penyelamatan ini. Yesus sungguh-sungguh tahu mengapa Ia ada di dunia ini. Ia tahu bahwa Ia datang kedalam dunia untuk mati, untuk mati bagi dosa-dosa manusia.
Natal menjadi momen di mana kita merenungkan untuk apa Yesus datang kedalam dunia ini. Apakah tujuan Yesus datang sudah menjadi tujuan kita ada di dunia ini? Yesus ingin tujuan-Nya datang ke dunia menjadi tujuan kita – orang yang percaya kepada-Nya – ada di dunia ini. Kerinduan-Nya ini disampaikan dalam Mat 28:19-20 yang biasa kita kenal dengan sebutan Amanat Agung. Seharusnya natal menjadi momen di mana kita kembali bercermin kedalam diri kita, apakah kita telah melanjutkan pekerjaan-Nya di dunia ini dengan melakukan Amanat Agung-Nya?
Bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita?
Dalam Yeremia 29:7 dikatakan, “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Saya percaya bahwa bukanlah sebuah kebetulan jika kita ada di sekolah di mana kita menuntut ilmu hari ini. Tuhan memiliki maksud dan tujuan menempatkan kita di sekolah kita. Pernahkah kita berlutut, berdoa dan menangis di hadapan Tuhan supaya teman-teman di sekolah kita semakin banyak yang mengenal Yesus melalui kita? Sadarkah kita bahwa Yesus memanggil kita untuk menjadi garam dan terang bagi sekolah kita? Supaya banyak dari teman-teman kita menjadi percaya kepada Yesus dan boleh diselamatkan seperti kita. Seperti Yesus sendiri datang ke dunia dengan maksud misi penyelamatan demikian kita seharusnya.
Mari lakukan sesuatu yang orang lain tidak biasa lakukan. Jika kita ke sekolah hanya belajar dan berprestasi semua orang tentu bisa melakukannya. Tetapi Yesus memanggil kita lebih dari pada sekedar belajar dan berprestasi, Yesus memanggil setiap anak-anak mudanya di sekolah-sekolah untuk menjadi kesaksian yang hidup, menjadi teladan dalam tingkah laku, menjadi berbeda dari anak-anak dunia pada umumnya, menjadi dampak bagi sekolah dan memenangkan lebih banyak jiwa bagi Kristus di sekolah-sekolah.
Jangan pernah bertanya apa yang sekolahku bisa beri buat aku, tetapi bertanyalah apa yang bisa aku beri buat sekolahku.
Saya rindu melalui natal kali ini siswa siswi SMU Negeri 1 Kudus semakin menyadari mengapa Yesus datang ke dalam dunia ini dan menempatkan setiap pribadi saudara ada di SMU Negeri 1 Kudus.
Selamat Natal, Tuhan Memberkati.