Surat Galatia pasal yang ke-3 diawali dengan sebuah teguran yang sangat keras oleh rasul Paulus, tentunya bukanlah teguran yang pertama. Kerasnya teguran menunjukkan bahwa kesalahan yang jemaat Galatia lakukan di luar dugaan oleh sebab sudah begitu jelasnya jemaat Galatia mengerti arti pengorbanan Kristus bagi mereka (ayat 2).
Beberapa orang Yahudi menghasut komunitas di Galatia dengan mengembalikan kepercayaan mereka kepada Taurat. Taurat memang berisi tentang kebenaran karena ia berasal dari Kebenaran itu sendiri tetapi fungsi hukum Taurat bukanlah untuk suatu tujuan penyelamatan. Taurat ditujukan kepada manusia untuk menunjukkan betapa manusia tidak mampu memenuhi standard Allah. dengan begitu manusia akan memandang kepada janji yang Allah berikan kepada Abraham yaitu pribadi Kristus yang akan datang di masa depan. jadi Hukum Taurat adalah yang membawa kita kepada Kristus sampai Kristus sendiri datang.
Kejadian 12:7 mengenai janji Allah itu, yang diberikan kepada abraham tentang keturunan Abaraham, ternyata menggunakan seni bahasa totem pro parte (salah satu bentuk seni majas dalam bahasa indonesia), yang berarti seolah-olah ditunjukkan pada banyak orang tetapi sesungguhnya ditujukan pada sebagian orang saja (dalam konteks Kej 12:7, malah hanya kepada 1 orang saja). sudah dijelaskan dengan gamblang dalam Gal 3:16 bahwa tidak ditulis dengan menggunakan kata "keturunan-keturunan" (jamak). lebih ditegaskan lagi "yaitu Krsitus". jelaslah bahwa dalam kejadian 12:7 Allah sedang berbicara kepada Abraham mengenai Kristus yang akan datang. Abraham percaya hal itu dan itu dinilai sebagai kebenaran oleh Allah. Iman inilah yang menyelamatkan orang sebelum Kristus sungguh-sungguh dinyatakan di dunia. Yaitu iman percaya kepada Kristus yang akan datang.
Janji ini diberikan kepada Abraham 430 tahun sebelum Taurat ada. Janji ini tidak dapat dibatalkan dengan adanya hukum Taurat yang baru ada terkemudian. Jika dapat dibatalkan makan Allah berdusta kepada Abraham, padahal Allah tidak dapat mengingkari diri-Nya sendiri. jika Allah dapat melakukannya maka Ia yang kita sebut sebagai Allah bukanlah Allah. dan, janji ini adalah pusat dari iman Abraham. Oleh karena percaya kepada janji akan datangnya seorang Mesiaslah Abraham diselamatkan.
kemudian muncullah pertanyaan, jika janji keturunan itu adalah Kristus siapakah kita? apakah kita bukan disebut keturunan Abraham?
Ayat 22b, 26-29 dengan sangat gamblang menjelaskan bahwa semua kita yang mengaku percaya kepada Kristus adalah anak-anak Allah dan melalui Kristus pulalah kita disebut keturunan Abraham. Kristus adalah satu-satunya jalan bukan salah satu jalan kepada Bapa dan janji keturunan Abraham.
Amin.
SOLI DEO GLORIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar