Mengasihi orang lain ternyata bukanlah hal yang mudah. pada kenyataannya mengasihi orang lain membutuhkan pengorbanan karena kasih adalah berkorban. Dan pada kenyataannya pula, kita manusia adalah makhluk mulia yang diciptakan dengan segala keterbatasan yang membuat kita tidak dapat mengasihi semua orang.
Yesus sebagai Tuhan mampu mengasihi semua manusia karena melihat ketidakterbatasan-Nya sebagai Tuhan. ke - omnipresent - an-Nya, ke - omnipotent - an-Nya dan ke -omniscience - an-Nya, membuat-Nya mampu mengasihi semua orang. Kematian-Nya di atas kayu salib untuk umat-Nya pun tidak membatasi diri-Nya dalam kasih-Nya kepada semua orang berdosa sekalipun pada kenyataan-Nya Ia hanya mati untuk sekumpulan orang berdosa yang disebut umat-Nya. Ia memilih sejumlah manusia untuk menjadi umat-Nya namun kasih-Nya tetap ada bagi orang fasik.
Tetapi puji Tuhan karena kebaikan-Nya, Ia berinkarnasi ke dalam dunia sebagai manusia menunjukkan kepada kita, menjadi contoh buat kita bahwa manusia mampu mengasihi orang lain sekalipun kasih itu terbatas. Dari 70 murid, ia memilih 12 murid, dan dari 12 murid Ia mengkhususkan diri-Nya untuk 3 orang di antaranya. Tidak semua orang kita dapat kasihi tetapi kita dapat memilih di antaranya beberapa orang untuk kita sungguh2 mengasihi mereka dalam suka dan duka bahkan rela menyerahkan nyawa kita untuk mereka.
Bencilah dosa tetapi kasihilah pendosanya. seperti Yesus mengasihi Yudas, Yesus membenci dosanya tetapi mengasihi pribadi Yudas yang adalah seorang pencuri dan penghianat.
Yesus mengorbankan dirinya untuk saya dan saudara, maka saudara pun wajib melakukannya juga untuk saudara2 yang lain. (1 Yoh 3:16)
GBU
(hasil perenungan sesaat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar