Minggu, 08 Maret 2009

Light


Udah 3 hari ini ada yang terus berbisik dan tergiang-ngiang di kepala g.
Mat 17:1-13, ditulis juga di
Mark 9:2-13, ato di
Luk 9:28-36.
Cerita yang ditulis pada ketiga injil. cerita ini terngiang-ngiang melulu di kepala g. doh.. doh.. doh.. sepertinya meminta untuk diceritakan kepada orang lain gt.

Gini ceritanya, pas itu Yesus, Petrus, Yohanes ama Yakobus lagi ada di tempat yang tinggi dan mereka sendirian di sana. terus Yesus tiba-tiba berubah menjadi muka yang bercahaya, bajunya putih bersinar (kayak baju baru iklan2 detergen sekarang hehehe..) tampak Elia ama Musa juga ada bersama-sama dengan Yesus. terus tiba2 Petrus mau bikin kemah di situ (padahal ga bawa alat2 bikin tenda), mungkin saking senangnya Petrus mau tinggal terus di gunung itu bisa ketemu Musa ama Elia. tapi tiba2 ada suara Allah Bapa. Habis itu Elia, Musa ama bersinarnya pakaian Yesus lenyap dari pandangan mereka. terus YEsus ngajak mereka turun. Waktu mereka turun gunung Yesus ketemu ama anak yang sakit ayan, di situ Tuhan tegur mereka sebagai angkatan yang tidak percaya. anak yang sakit ayan itu kemudian dibawa kepada Yesus terus Yesus mengusir setan yang bikin anak itu sakit ayan dan sembuhlah ia.

Waktu mereka sama2 ada di gunung, itu seperti kita saat ini yang senang dengan ibadah yang seru, bisa menyembah Tuhan dengan luar biasa dengan musik yang sanagat megah, ato waktu kita retret di gunung, fokus mencari wajah Tuhan, menikmati Tuhan dengan indah, dsb. pokoknya senang luar biasa, intim banget sama Tuhan. apakah semua itu salah? semua itu ga salah! itu bagus! tapi klo baca ceritanya saat itu kondisi langsung balik seperti semula n Yesus ngajak mereka turun.
semua yang kita alami bersama Tuhan di ibadah, reteret, KKR, dan sejenisnya yang indah2 bukanlah posisi kita seharusnya. Posisi kita yang asli bukan di atas gunung menikmati Tuhan, tapi justru tempat kita yang asli itu di lembah bersama-sama orang-orang yang ga percaya, untuk apa? untuk mempraktekkan apa yang sudah kita dapat di atas gunung.

Banyak kita pas ibadah luar biasa ngalamin Tuhan tapi cuman stop di situ aja, ga punya dampak di luar ato malah pengen terus di gereja ga mau keluar2. pas menderita dikit udah bersungut2 pengen di gereja aja menikmati Tuhan terus tanpa menderita.
Yesus ga mau murid2-Nya terbuai dengan situasi yang indah di gunung, retret dengan pembicara Elia, Musa dan Yesus yang dasyat luar biasa yes, yes, yes.. Yesus pun ga mau kita terbuai dengan kenyamanan ibadah di gereja. Dia ingin kita kembali kelembah untuk membawa apa yang kita dapatkan di gunung. kita dipanggil untuk menghadirkan kerajaan Allah di bumi, di mana pun kita berada dalam segala bidang yang kita hidupi, bukan untuk menikmati kerajaan Allah yang ada di bumi ini. kita dipanggil keluar bukan kedalam.

Yesus tau di gunung itu sangat enak tapi Dia juga tau bahwa tempat kita bukan di sana, tempat kita adalah bersama-sama dengan orang-orang yang belum percaya. tempat kita ada di lembah.

Mari bawalah terang yang berasal dari Yesus yang sekarang ini ada pada diri kita dengan gaya dan budaya kita untuk menerangi dunia yang gelap ini.

GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar