Sabtu, 07 Februari 2009

FATHER BLESSING


Mat 3:16-17
Setiap ank sadar atau tidak membutuhkan pengakuan dari ayahnya.
Pernahkah kita mendapat pengakuan dan meminta berkat dari papa kita?

Berkat Bapa terdiri dari:
1. Sentugan yang penuh makna
Dalam budaya apapu bapa kesulitan untuk memberikan sentuhan berkat kepada anak-anaknya.
Pria merasa tidak nyaman mendapat sentuhan dari ayahnya

2. Ucapan kata-kata berkat
Cont. “Papa bangga sama kamu”; “Papa berkenan sama kamu”

3. Kaih tanpa syarat
Bapa yang baik memiliki kasih yang tidak bersyarat untuk anaknya. Ia mampu membangun sebuah keluarga yang dimana keluarga ini menjadi tempat teraman, tempat ternyaman bagi anak-anak mereka. Dalam keluarga tersebut anak-anak merasa dikasihi tanpa syarat-syarat tertentu.

4. Perkenanna bapa
Setiap anak membutuhkan pengakuan dari ayahnya
Dalam tradisi Yahudi (upacara Bar/Bat Mitzvah) seorang anak laki-laki jika ia sudah menginjak umur dewasa ayahnya akan membawanya panggung yang dilalui banyak orang dan berteriak “inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah aku berkenan!” hal ini dilakukan sebagai wujud pengakuan kepada anak bahwa ini adalah anak say dan saya berkenan kepada dia.

Apa dampaknya bagi hidup kita ketika kita mendapat berkat dari bapa?
1. Merasa berharga (self-confidence)
2. Merasa dikasihi (self-belonging)
3. Berdaya guna (self-competence)
Genesis 27:34-38
4. Bertujuan (self of purpose)

Ciri ketiadaan berkat:
1. Berontak
2. Minder
3. Independen
4. Iri hati
5. Kepahitan

Dulu g adalah seorang yang iri hati dan sangat independen. g memulai perjalanan pertobatan g sejak 2004. Pas g bertobat Tuhan ngajarin g tentang pengampunan, di situ g mengampuni orang tua g dan teman-teman g. G terbebas dari rasa beci dan dendam mulai hari itu, g lahir baru. Tetapi di dalam perjalanan pelayanan g, g merasa ga maksimal. Yang seharusnya g bisa lakuin 100% kenyataan di lapangan bahwa g cuman mampu lakuin 85% aja. Dari sisi perkataan juga g terkadang menyakiti orang lain. G pun masih terus bergumul dalam dosa-dosa kepriaan g. G pelayanan, ibadah, ngalami Tuhan tapi balik lagi g berulang kali jatuh di area dosa yang sama. Sampai g ngomong “meskipun g jatuh hari ini, tapi g percaya ada masanya nanti g akan bebas dan lepas dari area dosa kepriaan g!”. G jalanin hidup jatuh bangun sampai tahun 2009. Baru 4 hari yang lalu, pas g saat teduh, g berdoa, Tuhan bukakan satu peristiwa pada waktu g masih kecil. Waktu g berdoa g melihat diri g waktu kecil. Saat itu keluarga g bersepakat untuk pergi keluar kota. Sewaktu hari H nya kakak g ga bisa pergi karena harus bertemu dengan teman-temannya. Singkat kata hari itu kami ga jadi berangkat. Dalam hati g “ya sudah lah ga papa”. Besoknya keluarga g mau ke luar kota lagi karena kemaren batal, nah giliran g yang ga bisa ikut karena harus pergi. G udah buru-buruin pulang supaya bisa pergi. Dan ternyata, g ditinggal. G teriak-teriak panggil-panggil papa mama g. mereka ga denger dan akhirnya g ditinggal.

Terus g Tanya Tuhan, “Kenapa peristiwa itu Tuhan?” Tuhan jawab “sejak peristiwa itulah kamu jadi seorang anak yang independen, dan dari situlah kamu mulai iri sama kakak kamu. Kamu merasa papa mama lebih sayang sama kakak kamu karena dia hebat, pinter lagi berprestasi. Kamu bangun kepintaranmu sejak SMP dan SMA tetapi itu semua demi kamu diterima sebagai anak oleh papa mama kamu. Dan sampe hari ini kamu tumbuh sebagai anak yang independen dan merasa berharga kalau kamu melakukan hal-hal yang hebat, yang besar. Kamu membangun keberhargaan diri berdasarkan perstasi. Oleh karena itu kamu sombong, jatuh bangun dalam dosa, mudah iri dengan orang lain dan selalu merasa ga maksimal.” Saat itu g doa sambil nangis. G akhirnya menemukan akar dari segala problem yang ada dalam hidup g. g sempet kecewa waktu kejadian itu, waktu g ditinggal pergi sama papa, mama dan kakak g.

Siangnya pas makan siang g minta maaf sama papa, sama mama. G bilang pas g berdoa Tuhan ngomong bla…bla…bla… Papa mama g pun cerita bahwa mereka ga bisa mengerti jalan pikiran g. mereka ga ngerti gimana menghadapi g yang sangat independen dan sombong juga emosional. G pun juga tanya ke papa mama “apakah papa mama bangga sama hidup Edwin?” yah mereka jawab kalau mpapa maam sangat bangga sama hidup g. hari itu jadi hari yang luar biasa buat g. Ya sejak hari itu 4 Feb 2009 g bisa merasakan bahwa hidup masa lalu g beres. Ga ada lagi pertanyaan pertanyaan tentang ketidakmaksimalan. ga ada lagi perasaan hati yang berbisik “kenapa g ga maksimal dalam hidup g”.

G bersyukur banget buat kebaikan Tuhan dalam hidup g. Dia yang sudah bawa g sejauh ini, menjadikan g anak-Nya yang berharga bagi-Nya. Dan saat g bagiin kotbah Father Blessing ini di History Maker Youth Community GBT Allah Itu Kasih, g bisa layanin mereka all out. G berbagi berkat dengan mereka full 100%. G bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus sebab kejadiannya dasyat dan ajaib dalam hidup ku. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar