Kembali Kepada Esensi
Natal selalu menjadi momen yang dirayakan tiap tahunnya oleh kaum nasrani di seluruh dunia. Perayaan natal biasa dilakukan degan sangat meriah. Kerlap kerlip lampu tampak menghiasi seluruh pusat perbelanjaan dan di gereja-gereja yang ada. Natal menjadi momen yang sangat spesial untuk dirayakan. Tetapi sesungguhnya apa makna natal yang kita rayakan?
Berbicara tentang makna natal yang selalu menjadi tema di akhir tahun, bagi saya secara pribadi selalu sama dari tahun ke tahun yaitu merenungkan atau mengingat kembali tujuan dari natal itu sendiri. Natal adalah hari di mana seorang bayi yang sangat istimewa telah lahir membawa keselamatan bagi dunia, yang mana bayi tersebut adalah perwujudan dari Allah sendiri. Allah yang Maha segalanya, yang hidup dalam alam kekekalan bersedia membatasi dirinya begitu rupa serta rela meninggalkan segala kemuliaan-Nya untuk menjadi manusia yang hidup dalam segala keterbatasan dan kelemahan.
Fil 2:6-8
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Kemudian pertanyaan yang timbul dalam benak saya adalah, mengapa Allah mau melakukan semuanya itu? Mengapa Ia yang Maha segalanya itu mau menjadi yang terhina dari antara yang hina? Untuk apa? Apa tujuannya?
Merenungkan tujuan Yesus datang ke dunia membuat saya secara pribadi mengerti makna natal yang sejati. Yesus membawa sebuah misi penyelamatan bagi manusia. Karena kasih-Nya terhadap manusia yang begitu besar, Ia rela melakukan semuanya itu (Yoh 3:16). Yesus. Yesus datang ke dunia ini dalam wujud seorang bayi karena kasih-Nya kepada manusia yang terhilang. Ia datang supaya manusia yang percaya kepada-Nya beroleh keselamatan. Ia memberikan seluruh hidupnya untuk misi penyelamatan ini. Yesus sungguh-sungguh tahu mengapa Ia ada di dunia ini. Ia tahu bahwa Ia datang kedalam dunia untuk mati, untuk mati bagi dosa-dosa manusia.
Natal menjadi momen di mana kita merenungkan untuk apa Yesus datang kedalam dunia ini. Apakah tujuan Yesus datang sudah menjadi tujuan kita ada di dunia ini? Yesus ingin tujuan-Nya datang ke dunia menjadi tujuan kita – orang yang percaya kepada-Nya – ada di dunia ini. Kerinduan-Nya ini disampaikan dalam Mat 28:19-20 yang biasa kita kenal dengan sebutan Amanat Agung. Seharusnya natal menjadi momen di mana kita kembali bercermin kedalam diri kita, apakah kita telah melanjutkan pekerjaan-Nya di dunia ini dengan melakukan Amanat Agung-Nya?
Bagaimana penerapannya dalam kehidupan kita?
Dalam Yeremia 29:7 dikatakan, “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Saya percaya bahwa bukanlah sebuah kebetulan jika kita ada di sekolah di mana kita menuntut ilmu hari ini. Tuhan memiliki maksud dan tujuan menempatkan kita di sekolah kita. Pernahkah kita berlutut, berdoa dan menangis di hadapan Tuhan supaya teman-teman di sekolah kita semakin banyak yang mengenal Yesus melalui kita? Sadarkah kita bahwa Yesus memanggil kita untuk menjadi garam dan terang bagi sekolah kita? Supaya banyak dari teman-teman kita menjadi percaya kepada Yesus dan boleh diselamatkan seperti kita. Seperti Yesus sendiri datang ke dunia dengan maksud misi penyelamatan demikian kita seharusnya.
Mari lakukan sesuatu yang orang lain tidak biasa lakukan. Jika kita ke sekolah hanya belajar dan berprestasi semua orang tentu bisa melakukannya. Tetapi Yesus memanggil kita lebih dari pada sekedar belajar dan berprestasi, Yesus memanggil setiap anak-anak mudanya di sekolah-sekolah untuk menjadi kesaksian yang hidup, menjadi teladan dalam tingkah laku, menjadi berbeda dari anak-anak dunia pada umumnya, menjadi dampak bagi sekolah dan memenangkan lebih banyak jiwa bagi Kristus di sekolah-sekolah.
Jangan pernah bertanya apa yang sekolahku bisa beri buat aku, tetapi bertanyalah apa yang bisa aku beri buat sekolahku.
Saya rindu melalui natal kali ini siswa siswi SMU Negeri 1 Kudus semakin menyadari mengapa Yesus datang ke dalam dunia ini dan menempatkan setiap pribadi saudara ada di SMU Negeri 1 Kudus.
Selamat Natal, Tuhan Memberkati.
Rabu, 22 Desember 2010
Jumat, 01 Oktober 2010
Mulut..
Lagi sapu-sapu, terus berlari aku naik ke atas langsung online hehehe.. pas sapu-sapu Tuhan tiba-tiba ingetin.. dulu aku pernah ngalamin konflik batin karena ulah diriku sendiri. Ketidakmampuan dalam penguasaan diri membuat aku semakin berkonflik ria dalam batinku sendiri. konflik sendiri, terluka sendiri eehh ujung2nya nyalahin orang lain, menuding orang lain yang ga mengerti diri ku ini, apa yang sedang aku alami, dan sebagainya dan sebagainya. Trus singkat cerita cari pemimpin n cari temen yang bisa dijadiin tong sampah, yang tentunya bisa dipeeerrcaya. ngobrol-ngobrol ada yang enak respon n jawabannya ada juga yang ga enak n bikin tambah panas aja. intinya saat itu sedang mencari jawaban yang membenarkan diri ku ini atas apa yang aku alami, mencari jawaban yang mengiyakan bahwa orang lain tidak mengerti akan aku. seolah merasa semua orang di dunia ini tidak mengerti aku.. memang semua orang besar dan hebat rata-rata mengalami hal yang demikian n tidak berarti lantaran begitu aku menilai diriku orang hebat di masa yang akan datang hihihihi... thats joke hehehe..
kalo lagi konflik tentang orang lain gt terus ujung-ujungnya konflik batin sendiri, 1 kata yang pemimpin/temen ku bilang "kamu bilang ga sama dia? kamu cerita ga sama dia? Kamu mikir dia gini, dia gitu, dia ga ngerti kamu, nah pertanyaannya kamu cerita ga sama dia?" seketika pertanyaan itu membungkam hati dan jiwaku, membuat mulutku tak dapat mengeluarkan kata-kata, kalo toh keluar kata-kata itu hanya kata-kata yang ngalor ngidul, ga ada juntrungannya, pembelaan diri yang tidak berbobot, salah tingkah, salah kata-kata.
ini yang aku belajar n Tuhan sedikit flash back tadi. terkadang kita mengalami apa, kita menuntut orang lain untuk tau dan mengerti apa yang kita rasakan apa yang kita alami, padahal kita ga ada cerita apa-apa. aneh memang tapi kenyataan di lapangan beberapa seperti itu. Tuhan ciptain kita mulut untuk berbicara jadi gunakanlah untuk berbicara. Memang dengan banyak alasan yang aku sendiri pribadi kurang bisa memahami, ada banyak perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. terkadang butuh waktu memang untuk menenangkan diri dulu, setelah tenang pikiran akan jadi lebih jernih untuk bercerita.
Seperti Tuhan yang bertanya kepada Adam "di manakah engkau?". Sebagai Tuhan yang Maha Tahu, tentulah Tuhan mengetahui apa yang terjadi sama Adam, apa yang dialami Adam. mengapa Tuhan bertanya kalo Dia sudah tahu? Selain karena menunjukkan keadilan-Nya sebagai Allah yang Maha Tahu kepada manusia yang terbatas, Tuhan ingin mendengar pengakuan sendiri dari mulut manusia. Tuhan ingin Adam terbuka, bercerita, mengaku lewat mulut yang Ia sudah ciptakan bagi Adam.
Daud, Daud adalah pribadi yang menyampaikan segala apa yang ia alami lewat kata2nya setiap hari kepada Tuhan. Bersikap jujur apa adanya di hadapan Tuhan adalah salah satu karakter yang Tuhan suka dari Daud. Daud menggunakan mulutnya untuk memuji Tuhan, menaikkan keluh kesahnya, orang jawa bilang "ngedumel karo Gusti".
Begitu juga dengan kita seharusnya, setiap apa yang kita alami Tuhan mau kita cerita sama Dia. Dia ijinkan kesusahan, permasalahan, kebingungan menghamiri hidup kita selain untuk ujian naik "level" Dia mau kita duduk ngobrol, cerita panjang lebar, teriak2, marah2, nangis2 di depan Dia, hanya ada kita dan Dia, 4 mata. Ga harus setiap kali masalah datang ambil waktu khusus, mungkin cukup ketika masalah datang kita bisa ngobrol sama Tuhan. 1 kali masalah datang, 1 kali kita intim sama Tuhan, 10 kali masalah datang 10 kali kita intim dan inget sama Tuhan.
Apa yang kita rasakan, apa yang kita alami, cerita sama Tuhan.. boleh kita cari temen yang bisa kita percaya untuk menumpahkan segala apa yang ada di hati kita, tetapi yang terutama cari Tuhan, cerita sama Dia. Dia Papa kita, Dia tahu apa yang kita anak-anak-Nya butuhkan dan perlukan saat kita mengalami susah senangnya kehidupan. Boleh kita bercerita kepada manusia, sahabat2 kita tetapi jangan sekali-kali mengharapkan mereka dapat SELALU mengerti, karena kita sendiri pun banyak tidak mengerti tentang diri kita ini.
Tuhan mau mendengar sendiri dari mulut anak-anak-Nya tentang apa yang anak-anak-Nya sedang alami. ketika kita melewati lembah yang kelam mungkin Ia tidak berbicara kepada kita tapi percayalah bahwa tangan-Nya memegang tanganmu senantiasa, membawa kamu menelusuri lembah kekelaman hidupmu, Ia tidak membiarkanmu sendiri melaluinya karena kamu anak-Nya. Dan sampai kita melewati semua kesusahan dan ketidak pastian itu kita akan menoleh kebelakang dan berkata bahwa Tuhan itu baik buat saya.
tetap semangat n keep on smile.
Soli Deo Gloria
kalo lagi konflik tentang orang lain gt terus ujung-ujungnya konflik batin sendiri, 1 kata yang pemimpin/temen ku bilang "kamu bilang ga sama dia? kamu cerita ga sama dia? Kamu mikir dia gini, dia gitu, dia ga ngerti kamu, nah pertanyaannya kamu cerita ga sama dia?" seketika pertanyaan itu membungkam hati dan jiwaku, membuat mulutku tak dapat mengeluarkan kata-kata, kalo toh keluar kata-kata itu hanya kata-kata yang ngalor ngidul, ga ada juntrungannya, pembelaan diri yang tidak berbobot, salah tingkah, salah kata-kata.
ini yang aku belajar n Tuhan sedikit flash back tadi. terkadang kita mengalami apa, kita menuntut orang lain untuk tau dan mengerti apa yang kita rasakan apa yang kita alami, padahal kita ga ada cerita apa-apa. aneh memang tapi kenyataan di lapangan beberapa seperti itu. Tuhan ciptain kita mulut untuk berbicara jadi gunakanlah untuk berbicara. Memang dengan banyak alasan yang aku sendiri pribadi kurang bisa memahami, ada banyak perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. terkadang butuh waktu memang untuk menenangkan diri dulu, setelah tenang pikiran akan jadi lebih jernih untuk bercerita.
Seperti Tuhan yang bertanya kepada Adam "di manakah engkau?". Sebagai Tuhan yang Maha Tahu, tentulah Tuhan mengetahui apa yang terjadi sama Adam, apa yang dialami Adam. mengapa Tuhan bertanya kalo Dia sudah tahu? Selain karena menunjukkan keadilan-Nya sebagai Allah yang Maha Tahu kepada manusia yang terbatas, Tuhan ingin mendengar pengakuan sendiri dari mulut manusia. Tuhan ingin Adam terbuka, bercerita, mengaku lewat mulut yang Ia sudah ciptakan bagi Adam.
Daud, Daud adalah pribadi yang menyampaikan segala apa yang ia alami lewat kata2nya setiap hari kepada Tuhan. Bersikap jujur apa adanya di hadapan Tuhan adalah salah satu karakter yang Tuhan suka dari Daud. Daud menggunakan mulutnya untuk memuji Tuhan, menaikkan keluh kesahnya, orang jawa bilang "ngedumel karo Gusti".
Begitu juga dengan kita seharusnya, setiap apa yang kita alami Tuhan mau kita cerita sama Dia. Dia ijinkan kesusahan, permasalahan, kebingungan menghamiri hidup kita selain untuk ujian naik "level" Dia mau kita duduk ngobrol, cerita panjang lebar, teriak2, marah2, nangis2 di depan Dia, hanya ada kita dan Dia, 4 mata. Ga harus setiap kali masalah datang ambil waktu khusus, mungkin cukup ketika masalah datang kita bisa ngobrol sama Tuhan. 1 kali masalah datang, 1 kali kita intim sama Tuhan, 10 kali masalah datang 10 kali kita intim dan inget sama Tuhan.
Apa yang kita rasakan, apa yang kita alami, cerita sama Tuhan.. boleh kita cari temen yang bisa kita percaya untuk menumpahkan segala apa yang ada di hati kita, tetapi yang terutama cari Tuhan, cerita sama Dia. Dia Papa kita, Dia tahu apa yang kita anak-anak-Nya butuhkan dan perlukan saat kita mengalami susah senangnya kehidupan. Boleh kita bercerita kepada manusia, sahabat2 kita tetapi jangan sekali-kali mengharapkan mereka dapat SELALU mengerti, karena kita sendiri pun banyak tidak mengerti tentang diri kita ini.
Tuhan mau mendengar sendiri dari mulut anak-anak-Nya tentang apa yang anak-anak-Nya sedang alami. ketika kita melewati lembah yang kelam mungkin Ia tidak berbicara kepada kita tapi percayalah bahwa tangan-Nya memegang tanganmu senantiasa, membawa kamu menelusuri lembah kekelaman hidupmu, Ia tidak membiarkanmu sendiri melaluinya karena kamu anak-Nya. Dan sampai kita melewati semua kesusahan dan ketidak pastian itu kita akan menoleh kebelakang dan berkata bahwa Tuhan itu baik buat saya.
tetap semangat n keep on smile.
Soli Deo Gloria
Selasa, 28 September 2010
Multi Level Marketing (MLM) dan Alkitab (Bagian 2)
Sumber: Buletin Pemuda GRII (Pilar)
http://www.buletinpillar.org
Karena keterbatasan waktu untuk membahas secara menyeluruh ulasan Firman Tuhan mengenai MLM, Kiasu, Reffie, dan Steve setuju untuk bertemu kembali seminggu kemudian dan masing-masing akan meriset lebih jauh mengenai hal-hal yang telah mereka dapatkan. Lima hari berlalu, Susan dan Kiasu bertemu di Café Pillar untuk membahas perekrutan Kiasu menjadi anggota MLM.
Susan: Jadi gimana, kamu udah mikir-mikir blom tentang join MLM yang waktu itu kamu dateng presentasinya?
Kiasu: Aku agak ragu nih sekarang karena kemarin aku ngobrol-ngobrol ama Steve dan Reffie. Menurut mereka sih, terutama Reffie yah, MLM itu kurang bagus dan juga ndak biblikal.
Susan: Heh? Gak biblikal? Yang bener aja…. Wong manajerku juga dari satu gereja denganku koq. Aku sih ndak meragukan kekristenannya dia deh. Orangnya baik, berkharisma lagi. Mana dia selalu kasih persembahan besar untuk gereja. Dia bahkan di presentasi yang waktu itu quote beberapa ayat Alkitab yang mendukung, kan? Justru sepertinya sistem MLM sesuai dengan beberapa prinsip Alkitab. Coba jelaskan apanya yang bertentangan?
Kiasu: Emang mereka sih ndak banyak ngutip ayat Alkitab secara jelas-jelas tetapi katanya MLM ini berkaitan erat dengan filsafat New Age.
Susan: Filsafat New Age? Itu yang sering bermeditasi segala bukan? Masa sih ada hubungannya ama MLM? Kalo ada pun, emang apa jeleknya New Age? Emang kita kan dah berada di Zaman Baru. Orde Baru sudah berlalu. Namanya juga kemajuan zaman.... Bagus donk!
Kiasu: Emang sih waktu manajermu presentasi terlihat sangat convincing. Tetapi apa yang dijelaskan ama Reffie kemarin juga banyak membukakan tentang kebobrokan MLM. Sayang kamu ndak ada sih kemarin waktu kita diskusi.
Susan: Aah, masa sih MLM bobrok? Wah, mereka mau merusakkan nama baek MLM nih! Mungkin mereka ga gitu suka kita sukses, Su! Atau mereka tipe yang males-malesan? Sejauh ini MLM yang aku ikutin ga bobrok kok.... Jangan mau kemakan ama omongan mereka, Su!
Kiasu: Eh, tunggu dulu.... Jangan cepet-cepet ambil konklusi kayak gitu, San. Mereka tau apa yang mereka bicarakan loh. Selain tentang semangat New Age yang ada di belakang MLM, waktu itu kita diskusi tentang sejarah MLM yang mungkin kamu sendiri ndak tau. Kebetulan aku bawa catetan singkat tentang hasil pembicaraan kemaren. Nih, mau baca bentar?
Susan: Hehe.... Bener-bener kiasu sekali kamu ini, sampe semua dicatetin. Mana, sini, aku baca...
Susan membaca catatan Kiasu. Sementara itu, Kiasu pelan-pelan mencicipi Mocha Latte-nya...
Susan: Hmm... dalem juga bahan yang kalian bahas. Jujurnya sih aku ga pernah tau sejarah MLM sampai segitunya. Tapi aku tetep ga setuju kalo MLM itu buruk. Walopun seandainya jikalau andaikata benar MLM dipengaruhi New Age, aku yakin banyak sekali MLM-ers seperti aku yang menjalankan MLM tanpa bermotivasi filsafat New Age. Dan kamu sendiri tahu kalo ada ayat-ayat Alkitab yang mendukung MLM. Selama sesuatu itu baik dan didukung Alkitab, then why not? Coba, ayat mana sih yang menentang MLM?
Kiasu: Wah, kalo tentang ini, aku juga ndak gitu ngerti. Tapi, lusa kita ketemuan lagi di sini jam 4 sore untuk bahas positifnya MLM. Kamu bisa nanya ke mereka langsung kalo kamu ikut. Gimana, mau?
Susan: Boleh juga! Aku mau diskusi langsung sama mereka. Ga rela MLM dijelek-jelekkan begitu! Eh, btw, aku pinjem catetan kamu ya? Aku mau coba cerna and counter-argue. Kalo aku bisa counter mereka, siapa tau mereka mau join MLM juga akhirnya?
Kiasu: Haha... mencari kesempatan dalam kesempitan nih yeee? Ya udah, pinjem aja.... Tapi lusa jangan lupa balikin ke aku ya? Oh iya, jangan lupa bawa Alkitab juga!
Dua hari berikutnya di café yang sama.
Susan: Guys, Sayang aku nggak ikut waktu itu yah. Menurut Kiasu, I miss a good discussion on MLM. Tapi aku uda baca catatan yang ditulis Kiasu tentang diskusi kalian.
Steve: Enak juga ya, kalo punya sekretaris kaya Kiasu? Waktu hari itu, dia pake jurus nyatet-tanpa-bayangan. Cepet banget! Hehehe.… Anyway, back to the topic. Menurut kamu gimana hasil diskusi kita, San?
Susan: Kalau menurut apa yang dipaparkan sih, poin-poin yang kalian kemukakan itu sih terlalu biased yah. Mungkin karena kalian belum pernah join sistem MLM sebelumnya. Beda donk dengan aku yang udah tau luar dalamnya dan juga udah menikmati sebagian dari apa yang MLM tawarkan (sambil menggoyang-goyangkan jam Rolex-nya).
Steve: Ato mungkin juga terlihat biased karena kamu yang sudah kurang objective lagi, kan kamu sudah terlanjur nyemplung di dalem MLM cukup lama.
Reffie: Ehem ehem, sebaiknya kita memulai diskusi kita ini dengan attitude yang benar yaitu untuk mencari kebenaran. Yang memang baik harus kita bilang baik dan juga sebaliknya, yang buruk harus kita bilang buruk. Dan tentunya standar pengukur baik atau buruk itu bukan diri kita sendiri tetapi Alkitab, Firman Allah sendiri. Semua setuju kan?
Semua: Setuju!
Reffie: Kita rencananya mau bahas sisi positif MLM pertemuan ini. Tapi sebelumnya, aku rasa kita harus tau bagaimana pandangan Alkitab tentang MLM ini. Bagaimana hasil research kalian, guys?
Steve: Gua waktu merenungkan dan research lebih dalem, ada yang mengatakan bahwa memang NAM yang men-drive tetapi arus pokok MLM tuh adalah filsafat humanis materialistik di mana selalu tujuan akhir MLM adalah to get material success yaitu dengan cara membuat manusia sadar bahwa dia itu sebenarnya mampu, bukan hanya mampu tetapi juga harus mencapai goal tersebut.
Susan: Loh apa salahnya? Kan material success itu juga salah satu tanda berkat Tuhan. So biar orang dunia bisa lihat bahwa Tuhan memberikan berkat-Nya melimpah kepada kita sebagai bukti kita orang Kristen.
Reffie: Di Yeremia 9:23 dikatakan, “Beginilah firman TUHAN: ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena...’” Karena apa?
Kiasu: Ayat 24 yaitu bahwa “ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.”
Reffie: Kita tetap harus ingat bahwa menjadi kaya itu tidak salah, tetapi sumber, cara mendapatkan, dan motivasinya harus benar di hadapan Tuhan, baru kita bisa bertanggung jawab atas kekayaan kita sebagai anugerah Tuhan. Biar tidak ngelantur ke mana-mana pembahasan kita, jadi gimana kalau kita mulai dari original purpose dari marketing hingga berkembang menjadi MLM, kemudian apa yang Alkitab soroti dalam perkembangan tersebut terutama khususnya tentang MLM, lalu common grace apa yang ada di MLM. OK ga?
Steve & Kiasu: Sip!
Susan: Aku sih OK-OK aja. Penasaran juga pengen tau. Tapi kalo bisa, pembahasannya jangan kelamaan. Aku nanti jam 6 udah harus pergi ada seminar penting.
Reffie: Ok, San. Pengertianku dalam perkembangan marketing ini juga terbatas, mari yok kita sama-sama memikirkan. Apa sih marketing dan tujuan awalnya?
Kiasu: Orang marketing pasti tau marketing itu tentang 4P – Product, Price, Promotion, and Place atau distribusi.
Reffie: Awalnya semua produk yang dihasilkan haruslah hasil produksi yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk memenuhi tuntutan kebutuhan. Marketing bertugas menjembatani antara yang menghasilkan produk dan yang membutuhkan produk tersebut, tetapi bagaimana zaman sekarang?
Kiasu: Marketing bukan lagi berfungsi untuk menjembatani sampai kepada yang butuh melainkan gimana caranya nyiptain keinginan yang mungkin manusia sama sekali ndak butuh sebenarnya.
Steve: Betul tuh, kalian masih ingat mainan tamagochi alias virtual pet? Itu contoh paling jelas tuh soalnya adik gua tergila-gila, padahal kalau dipikir-pikir siapa yang butuh?
Reffie: Untuk menghemat waktu, kita tidak detilkan satu persatu, tapi kita tahu 4P sudah diselewengkan demi memuaskan nafsu yang tidak terkendali.
Susan: Nafsu apa?
Reffie: Manusia hanya bisa dua jenis: yang hidup untuk Tuhan atau yang hidup untuk Setan. Jadi kalau ditanya nafsu apa, jawabannya nafsu yang tidak untuk Tuhan.
Steve: Contohnya semangat humanis yang kamu sebut-sebut tadi itu yah?
Reffie: Iyah, kita sebagai orang Kristen yang sejati harusnya menerapkan prinsip ekonomi yang selalu berpulang kepada doksologi Kristen “segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan untuk selama-lamanya,” tetapi semangat humanis menjadikannya segala sesuatu adalah dari saya, oleh kekuatan saya, dan kepada saya. Segala kemuliaan untuk saya/diri pribadi. Mungkin kita katakan bukan untuk diri semata-mata, tapi apakah itu hanya untuk Tuhan? Dan semangat humanistik itu dibarengi oleh materialisme.
Kiasu: Trus apa hubungannya bisa jadi MLM?
Reffie: MLM ini kan sistem marketing baru di mana manusia yang sudah diracuni humanis materialistik terus berusaha bagaimana mereka mendapatkan kepuasan diri. Caranya yaitu dengan mendapatkan lebih banyak materi walaupun itu harus mengorbankan orang lain demi mencapainya.
Kiasu: Wah manusia menjadi homo homini lupus yah, manusia menjadi pemangsa sesamanya.
Reffie: Manusia terus berusaha bagaimana bisa dapat untung sebanyak-banyaknya tanpa saya harus kerja banyak. Maka terciptalah MLM di mana saya tidak perlu kerja keras, karena setelah downline-ku bekerja, saya menikmati sebagaian hasil dari kerja keras mereka.
Susan: Tapi para downline tersebut kan juga nanti ada waktunya mereka juga tidak usah kerja keras lagi kalau mereka sudah mencapai target downline yang diperlukan. Adil donk kalau dulu kita kerja keras lantas sekarang menikmati hasilnya, mereka juga akan menikmatinya tetapi harus kerja keras dulu sekarang.
Reffie: Berarti kalau filosofi kerja yang di-promote oleh MLM adalah menikmati hasil kerja keras orang lain, itu tidak sesuai dengan prinsip biblikal di mana orang yang bekerja patut mendapatkan upah mereka. Dan lagian tujuan kerja bagi orang Kristen bukan untuk cepat-cepat retire kaya tetapi di dalam kerja itu sendiri ada makna yang kita capai untuk memuliakan Tuhan.
Steve: Iyah MLM beda yah dengan dulu, di mana orang harus bikin perusahaan dengan modal dan tenaga kerja yang harus dipikirkan dengan matang di tengah dunia usaha yang kompetitif. Di sini masih keliatan lebih fair walaupun nggak sempurna karena tetap bisa diselewengkan. Ini adalah satu sistem di mana hasil dibagi berdasarkan tanggung jawab pekerjaan. Yang pegang tanggung jawab besar, gajinya besar; yang tanggung jawab kecil, dapetnya juga kecil. Hmm.... Gini deh biar kita juga mengerti point of view dari orang MLM sendiri, gimana kalo Susan jelasin ke kita pandangan kamu mengenai MLM?
Susan: (Dengan bersemangat) Nah sekarang giliranku. Menurutku, so far, MLM is a reeeaally grreeeaaaatt system. Ini adalah sebuah sistem yang bermula dari inovasi sistem distribusi hingga sekarang menjadi suatu sistem ekonomi yang mencakup banyak hal dan merupakan salah satu industri yang berkembang paling pesat. Kenapa banyak orang begitu skeptik terhadap MLM?
Steve: (Sambil nyeletuk) Iyah gua tuh salah satunya...
Susan: Tuh kan? Banyak orang begitu karena mereka semua masih mempunyai negative thinking yang harus diubah menjadi positive thinking! Kita sebagai manusia ciptaan Tuhan berpeta teladan Tuhan, mempunyai potensi sangat amat besar yang harus kita kembangkan, yang bukan hanya akan mentransformasi diri kita tetapi juga mentransformasi dunia!
Steve: Transformasi dunia boo….
Susan: Kalian ndak sadar yah kalo otak kita itu adalah sebuah hadiah tak ternilai harganya dari Allah. Dia tidak memberikan kita otak sehebat itu supaya kita gagal, tapi justru supaya kita sukses! Kemampuan otak kita itu benar-benar limitless loh. Di MLM, kita dilatih bagaimana kita dapat menggunakan otak kita itu sepenuhnya.
Kiasu: Wah, latihannya seperti apa, San?
Susan: Ini rahasia perusahaan sih.... Tapi since kalian temen-temenku, aku bagi deh. Ini salah satu latihan yang diajarin manajerku yang Kristen dan yang aku latih hampir setiap hari: Kita harus self-talk diri kita sendiri tiap hari kalo Tuhan sayang kita, Tuhan kasih terbaik, kita dicipta untuk sukses, diri kita hebat, kita pasti berhasil! Oh iya, tidak lupa, doa tiap hari minta kekuatan Roh Kudus untuk sukses. Dan hasilnya, aku pribadi cukup sukses! HALELUYA!
Steve: Busyet, San. Konsep itu semua kamu dapat darimana? Gua kok ga tau jadi anak Tuhan bisa seenak itu ya? Tinggal cuap-cuap bisa sukses?
Susan: Yaaa... kalian mah payah. Itu namanya create your own reality. Kalian kan dah cukup lama jadi Kristen masa ga tau beginian? Coba buka Matius 7:9-13 deh. Di situ dibilang kan, Tuhan sebagai Bapa, ga mungkin deh ngasih yang aneh-aneh ke kita. Kita udah dikasih Yesus untuk mati gantikan kita dan bahkan dikasih Roh Kudus supaya tambah hebat dan jadi terbaik loh! Kalian semua tau kan, hidup di dunia ini sangat butuh duit. Kalo ada duit, apapun bisa kamu lakukan, bahkan mendukung gereja. Jadi ini adalah sesuatu yang baik dan pasti Tuhan beri selama kamu minta. Steve, kamu baca deh bukunya Norman Vincent Peale, bagus tuh tentang positive thinking…. Biar gak skeptis terus.
Steve: Trus bagaimana kamu menjelaskan anak-anak Tuhan yang masih hidup miskin?
Susan: Kalo itu mah, karena kurang iman. Tapi puji Tuhan, Haleluya, imanku cukup!
Reffie: Memang di dalam ayat-ayat itu, Tuhan hendak menyatakan betapa besar kasih Allah kepada anak-anak-Nya. Tapi bukan berarti kita bisa seenaknya minta sesuatu kepada Tuhan untuk keegoisan diri kita sendiri.
Susan: Ah, kalian ini terlalu rumit pikirannya. Aku pribadi kenal banyak sekali temen-temen segerejaku yang sukses besar dan mereka dekat sekali dengan Tuhan. Mereka berhasil mengembangkan potensi diri mereka sendiri walaupun bukan hanya melalui MLM. Aku salut dengan orang-orang seperti itu. Lagian, aku ngerasa MLM tidak bobrok. Dia hanya ngadopsi metode yang terbaik dari NAM untuk diterapkan bagi kebaikan kita semua, ya ga? Aku mah, pasti ga setuju monisme dan panteisme. Tapi boleh donk serap hal-hal baik dan diaplikasikan?
Kiasu: Tapi, San, aku rasa MLM bukan mengadopsi metode terbaik dari NAM tapi MLM sendiri adalah salah satu buah NAM. NAM itu sendiri adalah ajaran yang bertolak belakang dengan kebenaran Allah, untuk apa mengadopsi metode-metode dari NAM? Ini pun bukannya untuk kemuliaan Tuhan tapi untuk keuntungan diri sendiri.
Susan: Wah, kalian rame-rame memojokkan aku ya? Coba, sebutkan bagaimana MLM itu bertentangan dengan Alkitab?
Kiasu: Waktu aku menghadiri presentasi yang dibawakan manajer kamu, San, aku jadi sadar kalo goal and dream akhir MLM itu tidak lain adalah untuk diri sendiri. Ujung-ujungnya hanyalah duit, duit, duit lagi dan kesenangan, kenyamanan pribadi.
Susan: Looooh, emang apa salahnya? Kamu terlalu negatif sama MLM, ah! Apa salahnya hidup untuk enjoy ourselves?
Kiasu: Aku udah gumulin ini sewaktu riset tentang MLM. Tujuan hidup kita bukanlah untuk enjoy ourselves melainkan untuk memuliakan Tuhan dan enjoy God.
Steve: Betul. Di bagian awal Westminster Shorter Cathecism sudah ditulis bahwa tujuan hidup manusia adalah memuliakan Tuhan dan menikmati Tuhan untuk selama-lamanya.
Reffie: Manusia diciptakan untuk Tuhan. Alam dan segala sesuatunya termasuk uang diciptakan sebagai alat di tangan manusia untuk memuliakan Tuhan. Tetapi thanks to materialisme, susunan tersebut dibalik. Materi (khususnya kekayaan) menjadi segala-galanya bagi manusia dan Tuhan pun diperalat untuk mencapai segala keinginan kita. Semangat hedonisme menambahkan bahwa highest enjoyment kita adalah menikmati segala kemewahan dan keenakan dunia, bukan Sang Pencipta Dunia. Jadi, dunia ini mengajarkan kita untuk menikmati diri kita sendiri dan dunia, bukan Pencipta kita.
Susan: Erm…. Kalo MLM gak baik, kenapa MLM membawa pengaruh baik bagi anggota-anggotanya? Contohnya dulu sebelum aku join MLM, si Kiasu tau deh kalo aku orangnya sangat tertutup dan minderan. Kerjaanku yah pegawai rendahan, jalanin hidup yah gitu-gitu aja tanpa benar-benar mengerti arti hidup ini. Tapi sekarang setelah mengikuti seminar-seminar pengembangan diri yang diberikan MLM secara reguler, sekarang kalian kan bisa liat sendiri, aku orang yang penuh percaya diri, sukses secara ekonomi, dan punya posisi yang lumayan terpandang.
Reffie: Konsep Alkitabiah tentang harga diri dan kesuksesan adalah bukan apa yang melekat pada manusia, juga bukan prestasi yang dicapai atau jumlah harta yang dimiliki, tetapi karena diri manusia adalah objek kasih Allah—itulah yang membuat manusia terhormat. Tukang sapu yang mengenal keberadaan dirinya sebagai peta dan teladan Allah yang agung lebih hormat dibanding misalnya seorang bos besar milyuner yang korupsi. Dengan kata lain, kesuksesan adalah ketika manusia hidup sesuai isi hati Tuhan bagi dirinya di tempat dan zaman di mana Tuhan menempatkan dia, karena yang memberikan nilai kepada manusia dan yang menilai hidup manusia adalah Tuhan, bukan manusia.
Susan: Manajerku selalu nekanin bahwa kita harus mempunyai mentalitas we are winner, masak jadi tukang sapu… dan aku sih percaya dia gak akan memberikan nasihat yang merugikanku karena kalau bisnisku jelek kan akan berdampak ke bisnis dia juga sebagai upline-ku. Aku sukses, dia ikut sukses. Dia juga bilang kita yang sudah menerima kebaikan tidak boleh disimpan sendiri. Oleh karena itu aku mengajak si Kiasu, bahkan kalian berdua juga, untuk ikut MLM. Tujuan kita adalah to help other people, which in turn will help other people.
Steve: Yang bener adalah to help people to help us back karena sebagai upliner kan dapat bonus dari yang bawah, so make sense kalo mereka mau “menolong” sebanyak-banyaknya orang karena mereka sendiri akan “tertolong” jauh lebih besar.
Kiasu: So UUD yah... ujung-ujungnya duit... ujung-ujungnya diri.
Susan: OK kita sebutlah kita saling membantu. Tapi masa sih kalian tidak bisa melihat banyak kebaikan-kebaikan berharga sistem MLM? Dari tadi liatnya yang jeleknya tok?
Reffie: Susan punya poin yang bagus di situ. Memang sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, ada proses “decay” di mana zaman semakin lama semakin menurun tetapi kita harus percaya bahwa sepanjang sejarah Tuhan masih memberikan anugerah-Nya sehingga di dalam segala “keburukan” yang terjadi di dalam dunia, masih ada “kebaikan-kebaikan” yang dapat kita ambil.
Kiasu: Jadi kita mau melihat anugerah umum atau common grace Tuhan di tengah-tengah keburukan MLM yah? Atau istilahnya seperti di got yang penuh lumpur pun kita masih bisa menemukan mutiara yang berharga.
Susan: Sistem MLM ini kita bisa melihat di perkembangan awalnya mempunyai sisi yang positif, yaitu bentuk pelayanan yang lebih bersifat personal karena menggunakan direct marketing. Penjual musti menawarkan produknya 'one to one basis'. Konsep direct marketing semacam ini mempunyai sisi unggul khususnya jikalau produk yang ditawarkan itu kompleks dan sangat spesifik, sehingga pembeli dapat memperoleh klarifikasi akan produk yang ditawarkan itu sesegera mungkin. Penawaran produk secara personal juga menuntut profesionalitas yang tinggi, dengan demikian kualitas pelayanan juga meningkat.
Kiasu: Betul juga… itu yang menyebabkan saya juga beli beberapa produk kesehatan dari MLM pada awalnya karena temanku yang nawarin itu begitu antusias dan personal.
Susan: Selain itu, program 'continuous skill upgrading' menanamkan kesadaran bahwa keinginan untuk terus belajar tidak boleh berhenti setelah bekerja. Justru peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting kemajuan usaha.
Steve: Apakah sistem kompensasi yang sepenuhnya berdasarkan komisi penjualan produk itu positif karena memberikan dorongan untuk giat bekerja? Sistem gaji tetap kadang-kadang dapat menyebabkan pekerja kurang termotivasi dalam bekerja karena ada perasaan aman dengan gaji yang sudah dijanjikan. Manusia berdosa cenderung malas dan memang malas sih.
Reffie: Walaupun kenyataannya sistem komisi akan membuat orang lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras tetapi prinsip Reformed Theology sangat ketat dalam memandang ke dalam motivasi kita melakukan sesuatu. Kalau hanya karena komisi, baru kerja keras, berarti motivasi utama adalah uang. Reformed menjelaskan seharusnya motivasi dasar kita semua bekerja adalah coram Deo: kita hidup, dalam hal ini bekerja, di hadapan Allah. Contohnya kamu kalau lagi kerja diliatin Bapak Presiden, kamu kerjakan sebaik-baiknya tidak? Pasti. Apalagi kalau di hadapan Allah, kita musti lebih harus kerjakan sebaik-baiknya. Itu baru Reformed!
Susan: Iyah harus sebaik-baiknya, makanya sistem MLM ini mengambil filosofi bahwa ketika seseorang menemukan sesuatu yang baik pasti dia ingin membagikannya kepada orang lain dan kalau bisa orang lain tersebut juga membagikannya kepada orang lain lagi secara natural. Dan di sistem MLM ini, pada prinsip idealnya, ketika seseorang mendapatkan sesuatu yang baik, maka baik itu ga cuma untuk diri sendiri, tapi untuk orang yang lain juga. Upliner belajar untuk membantu downliner mereka sehingga downliner mereka juga bisa maju.
Kiasu: Lalu kenapa bisa berkembang hingga menjadi seperti ini yah?
Reffie: Karena sinful nature manusia yang self-centred selalu ingin memanfaatkan segala sesuatu termasuk orang lain untuk keuntungan diri. Tadi kan kita dah bahas panjang lebar tentang paham humanis materialistik yang kemudian di-drive oleh NAM membawa MLM seperti sekarang ini. Kenapa banyak orang Kristen tidak mau lebih peduli dalam bidang yang mereka geluti? Kenapa banyak orang Kristen ikut-ikutan menjadikan uang hal terpenting dan Allah pun disisihkan? Biarlah kita semua boleh berefleksi apakah setiap aspek hidup kita memuliakan Tuhan, karena itulah tujuan hidup kita. Dalam mencari uang, baik itu melalui pekerjaan atau bisnis pribadi, kita harus selalu ingat tiga hal penting yang menjadi petunjuk apakah kita sudah memuliakan Tuhan atau belum. Tiga hal ini adalah: pertama, motivasi dalam mencari uang. Kita semua tahu bahwa uang adalah suatu hal yang penting. Tapi bukan berarti kehidupan kita semuanya adalah tentang uang. Uang dan seluruh dunia ini hanyalah sarana untuk memuliakan Tuhan dan bukan tujuan, sehingga Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat dan tujuan hidup kita. Artinya, segala sesuatu dari hidup kita adalah tentang Tuhan, bukan uang. Karena itu, kita harus berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam motivasi yang salah di dalam mencari uang. Kita harus dengan sadar mencari uang dalam konteks UNTUK KEMULIAAN TUHAN.
Steve: (Sambil tertawa menyindir) Bukan untuk Rolex tuh, San...
Reffie: Kedua, cara kita mencari uang. Mencari uang sendiri adalah hal yang baik tapi kita harus peka akan cobaan-cobaan yang ada di sekitar kita yang siap menjerumuskan kita ke dalam proses pencarian uang yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Jangan sampai kita ingin dengan cepat atau instan mendapatkan uang dan menghalalkan segala cara. Tuhan memperhatikan secara detil bagaimana manusia bekerja. Seperti Allah juga menetapkan tata cara mempersembahkan korban persembahan di Perjanjian Lama, demikian juga hidup kita yang adalah persembahan yang sejati di hadapan Allah harus sesuai dengan prinsip Firman Tuhan, termasuk dalam hal mencari uang. Ketiga, kesadaran akan tanggung jawab. Sesudah dapat uang, lalu bagaimana? Kita semua harus sadar bahwa segala sesuatu yang kita miliki, termasuk harta, adalah milik Tuhan. Itu hanyalah “titipan Tuhan” kepada kita untuk sementara waktu dikelola oleh kita. Jadi, sudah pasti suatu hari nanti kita semua akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan akan apa yang sudah Dia percayakan kepada kita. Setiakah kita bekerja bagi Tuhan melalui harta yang Dia percayakan? Jadi, sebagai orang Kristen, kita tidak bisa asal ikut perkembangan zaman, tetapi kita harus sadari bahwa setiap sistem mengandung suatu motivasi di dalamnya baik disadari atau tidak oleh yang merancangnya, termasuk MLM. Tugas kita sebagai garam dan terang dunia adalah mengurangi kebusukan dunia, bukan saja mengurangi kebusukan dalam zaman ini tetapi juga menebus seluruh kebudayaan bagi Kristus.
Susan: Sorry yah guys, dah jam 6 nih. Aku harus pergi dulu nih ada seminar dari Anton Robinho di kantorku, ndak boleh telat. Kiasu tolong catetin lagi yah. See ya guys...
Kiasu: Susan, Susan… ya dah kita lanjutin lagi aja. Reff, pertanyaannya sekarang yah mungkinkah ada sistem MLM yang dibangun secara Alkitabiah? Ato istilahnya, MLM yang “di-Kristen-kan”?
Reffie: Kembali ke tiga poin di atas, setiap bisnis Kristen harus dilandasi pada motivasi yang benar, cara yang kudus, dan tujuan yang mulia. Tetapi MLM didasari oleh semangat piramid di mana yang semakin atas semakin untung sedangkan piramid dalam Kristen berbeda total. Prinsip Alkitab adalah barangsiapa ingin menjadi besar baiklah ia menjadi pelayan, sehingga makin ke atas semakin mengorbankan diri. Seorang pengusaha Kristen yang sungguh-sungguh ingin menerapkan prinsip Alkitab dalam usahanya pasti akan susah setengah mati karena prinsip Alkitab bertentangan dengan prinsip dunia yang berdosa ini. Di Indonesia, mana lebih gampang ikutan nyogok tukang pajak atau bayar pajak? Oleh karena itu sistem ekonomi yang benar, harus pikul salib, pasti jauh lebih susah dalam dunia yang berdosa ini. Tapi kalo MLM yang menjanjikan kekayaan dengan instan tanpa kerja lama, pasti langsung disambut hangat. Oleh karena itu MLM berkembang pesat.
Steve: So MLM harus dibuang total? Atau masih bisa kita “repair” untuk dibikin benar?
Reffie: Tuhan Yesus berkata, jangan memasukkan anggur yang baru kepada kantung anggur yang lama. Atau dalam kasus ini sih saya rasa kantung anggur lama (MLM) itu sudah tidak bisa menampung anggur baru yang baik. Oleh karena itu lebih baik ganti kantung anggurnya alias ganti sistem sekalian semuanya. Satu-satunya kantung anggur yang tahan bocor adalah sistem ekonomi yang berlandaskan Reformed theology.
Steve: Lalu bagaimana pendapatmu tentang orang-orang Kristen seperti Susan yang ikut di dalam MLM?
Reffie: Kita tahu Susan adalah orang yang baik dan saleh, tetapi dia tidak mempunyai fondasi pengertian Firman Tuhan yang kuat sehingga dia sama seperti kebanyakan orang Kristen lainnya yang kecemplung ke dalam MLM tanpa mengerti apa MLM dan filsafat di belakangnya. Seandainya mereka sadar, mereka seharusnya waspada. Tetapi banyak yang sudah di dalamnya tidak mudah disadarkan karena mereka sudah biased dan mungkin mereka berpikir kita yang sirik terhadap mereka, apalagi kalau mereka sudah sukses.
Kiasu: Wah agak susah yah mengingatkan Susan tadi. Makanya kita harus doakan dia sebelum kejeblos lebih jauh lagi.
Steve: Lalu gimana sih sistem ekonomi yang Reformed? Gua blum terlalu tau nih.
Reffie: Wah yang kamu tanyakan ini suatu tema besar yang mungkin perlu beberapa pertemuan diskusi lagi. Kamu mau research dulu? Kita sama-sama gumulkan tema ini dan dari diskusi kita siapa tahu berikutnya bisa masuk buletin Pillar lagi.
(Habis)
http://www.buletinpillar.org
Karena keterbatasan waktu untuk membahas secara menyeluruh ulasan Firman Tuhan mengenai MLM, Kiasu, Reffie, dan Steve setuju untuk bertemu kembali seminggu kemudian dan masing-masing akan meriset lebih jauh mengenai hal-hal yang telah mereka dapatkan. Lima hari berlalu, Susan dan Kiasu bertemu di Café Pillar untuk membahas perekrutan Kiasu menjadi anggota MLM.
Susan: Jadi gimana, kamu udah mikir-mikir blom tentang join MLM yang waktu itu kamu dateng presentasinya?
Kiasu: Aku agak ragu nih sekarang karena kemarin aku ngobrol-ngobrol ama Steve dan Reffie. Menurut mereka sih, terutama Reffie yah, MLM itu kurang bagus dan juga ndak biblikal.
Susan: Heh? Gak biblikal? Yang bener aja…. Wong manajerku juga dari satu gereja denganku koq. Aku sih ndak meragukan kekristenannya dia deh. Orangnya baik, berkharisma lagi. Mana dia selalu kasih persembahan besar untuk gereja. Dia bahkan di presentasi yang waktu itu quote beberapa ayat Alkitab yang mendukung, kan? Justru sepertinya sistem MLM sesuai dengan beberapa prinsip Alkitab. Coba jelaskan apanya yang bertentangan?
Kiasu: Emang mereka sih ndak banyak ngutip ayat Alkitab secara jelas-jelas tetapi katanya MLM ini berkaitan erat dengan filsafat New Age.
Susan: Filsafat New Age? Itu yang sering bermeditasi segala bukan? Masa sih ada hubungannya ama MLM? Kalo ada pun, emang apa jeleknya New Age? Emang kita kan dah berada di Zaman Baru. Orde Baru sudah berlalu. Namanya juga kemajuan zaman.... Bagus donk!
Kiasu: Emang sih waktu manajermu presentasi terlihat sangat convincing. Tetapi apa yang dijelaskan ama Reffie kemarin juga banyak membukakan tentang kebobrokan MLM. Sayang kamu ndak ada sih kemarin waktu kita diskusi.
Susan: Aah, masa sih MLM bobrok? Wah, mereka mau merusakkan nama baek MLM nih! Mungkin mereka ga gitu suka kita sukses, Su! Atau mereka tipe yang males-malesan? Sejauh ini MLM yang aku ikutin ga bobrok kok.... Jangan mau kemakan ama omongan mereka, Su!
Kiasu: Eh, tunggu dulu.... Jangan cepet-cepet ambil konklusi kayak gitu, San. Mereka tau apa yang mereka bicarakan loh. Selain tentang semangat New Age yang ada di belakang MLM, waktu itu kita diskusi tentang sejarah MLM yang mungkin kamu sendiri ndak tau. Kebetulan aku bawa catetan singkat tentang hasil pembicaraan kemaren. Nih, mau baca bentar?
Susan: Hehe.... Bener-bener kiasu sekali kamu ini, sampe semua dicatetin. Mana, sini, aku baca...
Susan membaca catatan Kiasu. Sementara itu, Kiasu pelan-pelan mencicipi Mocha Latte-nya...
Susan: Hmm... dalem juga bahan yang kalian bahas. Jujurnya sih aku ga pernah tau sejarah MLM sampai segitunya. Tapi aku tetep ga setuju kalo MLM itu buruk. Walopun seandainya jikalau andaikata benar MLM dipengaruhi New Age, aku yakin banyak sekali MLM-ers seperti aku yang menjalankan MLM tanpa bermotivasi filsafat New Age. Dan kamu sendiri tahu kalo ada ayat-ayat Alkitab yang mendukung MLM. Selama sesuatu itu baik dan didukung Alkitab, then why not? Coba, ayat mana sih yang menentang MLM?
Kiasu: Wah, kalo tentang ini, aku juga ndak gitu ngerti. Tapi, lusa kita ketemuan lagi di sini jam 4 sore untuk bahas positifnya MLM. Kamu bisa nanya ke mereka langsung kalo kamu ikut. Gimana, mau?
Susan: Boleh juga! Aku mau diskusi langsung sama mereka. Ga rela MLM dijelek-jelekkan begitu! Eh, btw, aku pinjem catetan kamu ya? Aku mau coba cerna and counter-argue. Kalo aku bisa counter mereka, siapa tau mereka mau join MLM juga akhirnya?
Kiasu: Haha... mencari kesempatan dalam kesempitan nih yeee? Ya udah, pinjem aja.... Tapi lusa jangan lupa balikin ke aku ya? Oh iya, jangan lupa bawa Alkitab juga!
Dua hari berikutnya di café yang sama.
Susan: Guys, Sayang aku nggak ikut waktu itu yah. Menurut Kiasu, I miss a good discussion on MLM. Tapi aku uda baca catatan yang ditulis Kiasu tentang diskusi kalian.
Steve: Enak juga ya, kalo punya sekretaris kaya Kiasu? Waktu hari itu, dia pake jurus nyatet-tanpa-bayangan. Cepet banget! Hehehe.… Anyway, back to the topic. Menurut kamu gimana hasil diskusi kita, San?
Susan: Kalau menurut apa yang dipaparkan sih, poin-poin yang kalian kemukakan itu sih terlalu biased yah. Mungkin karena kalian belum pernah join sistem MLM sebelumnya. Beda donk dengan aku yang udah tau luar dalamnya dan juga udah menikmati sebagian dari apa yang MLM tawarkan (sambil menggoyang-goyangkan jam Rolex-nya).
Steve: Ato mungkin juga terlihat biased karena kamu yang sudah kurang objective lagi, kan kamu sudah terlanjur nyemplung di dalem MLM cukup lama.
Reffie: Ehem ehem, sebaiknya kita memulai diskusi kita ini dengan attitude yang benar yaitu untuk mencari kebenaran. Yang memang baik harus kita bilang baik dan juga sebaliknya, yang buruk harus kita bilang buruk. Dan tentunya standar pengukur baik atau buruk itu bukan diri kita sendiri tetapi Alkitab, Firman Allah sendiri. Semua setuju kan?
Semua: Setuju!
Reffie: Kita rencananya mau bahas sisi positif MLM pertemuan ini. Tapi sebelumnya, aku rasa kita harus tau bagaimana pandangan Alkitab tentang MLM ini. Bagaimana hasil research kalian, guys?
Steve: Gua waktu merenungkan dan research lebih dalem, ada yang mengatakan bahwa memang NAM yang men-drive tetapi arus pokok MLM tuh adalah filsafat humanis materialistik di mana selalu tujuan akhir MLM adalah to get material success yaitu dengan cara membuat manusia sadar bahwa dia itu sebenarnya mampu, bukan hanya mampu tetapi juga harus mencapai goal tersebut.
Susan: Loh apa salahnya? Kan material success itu juga salah satu tanda berkat Tuhan. So biar orang dunia bisa lihat bahwa Tuhan memberikan berkat-Nya melimpah kepada kita sebagai bukti kita orang Kristen.
Reffie: Di Yeremia 9:23 dikatakan, “Beginilah firman TUHAN: ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena...’” Karena apa?
Kiasu: Ayat 24 yaitu bahwa “ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.”
Reffie: Kita tetap harus ingat bahwa menjadi kaya itu tidak salah, tetapi sumber, cara mendapatkan, dan motivasinya harus benar di hadapan Tuhan, baru kita bisa bertanggung jawab atas kekayaan kita sebagai anugerah Tuhan. Biar tidak ngelantur ke mana-mana pembahasan kita, jadi gimana kalau kita mulai dari original purpose dari marketing hingga berkembang menjadi MLM, kemudian apa yang Alkitab soroti dalam perkembangan tersebut terutama khususnya tentang MLM, lalu common grace apa yang ada di MLM. OK ga?
Steve & Kiasu: Sip!
Susan: Aku sih OK-OK aja. Penasaran juga pengen tau. Tapi kalo bisa, pembahasannya jangan kelamaan. Aku nanti jam 6 udah harus pergi ada seminar penting.
Reffie: Ok, San. Pengertianku dalam perkembangan marketing ini juga terbatas, mari yok kita sama-sama memikirkan. Apa sih marketing dan tujuan awalnya?
Kiasu: Orang marketing pasti tau marketing itu tentang 4P – Product, Price, Promotion, and Place atau distribusi.
Reffie: Awalnya semua produk yang dihasilkan haruslah hasil produksi yang berkualitas dan bertanggung jawab untuk memenuhi tuntutan kebutuhan. Marketing bertugas menjembatani antara yang menghasilkan produk dan yang membutuhkan produk tersebut, tetapi bagaimana zaman sekarang?
Kiasu: Marketing bukan lagi berfungsi untuk menjembatani sampai kepada yang butuh melainkan gimana caranya nyiptain keinginan yang mungkin manusia sama sekali ndak butuh sebenarnya.
Steve: Betul tuh, kalian masih ingat mainan tamagochi alias virtual pet? Itu contoh paling jelas tuh soalnya adik gua tergila-gila, padahal kalau dipikir-pikir siapa yang butuh?
Reffie: Untuk menghemat waktu, kita tidak detilkan satu persatu, tapi kita tahu 4P sudah diselewengkan demi memuaskan nafsu yang tidak terkendali.
Susan: Nafsu apa?
Reffie: Manusia hanya bisa dua jenis: yang hidup untuk Tuhan atau yang hidup untuk Setan. Jadi kalau ditanya nafsu apa, jawabannya nafsu yang tidak untuk Tuhan.
Steve: Contohnya semangat humanis yang kamu sebut-sebut tadi itu yah?
Reffie: Iyah, kita sebagai orang Kristen yang sejati harusnya menerapkan prinsip ekonomi yang selalu berpulang kepada doksologi Kristen “segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia. Bagi Dialah kemuliaan untuk selama-lamanya,” tetapi semangat humanis menjadikannya segala sesuatu adalah dari saya, oleh kekuatan saya, dan kepada saya. Segala kemuliaan untuk saya/diri pribadi. Mungkin kita katakan bukan untuk diri semata-mata, tapi apakah itu hanya untuk Tuhan? Dan semangat humanistik itu dibarengi oleh materialisme.
Kiasu: Trus apa hubungannya bisa jadi MLM?
Reffie: MLM ini kan sistem marketing baru di mana manusia yang sudah diracuni humanis materialistik terus berusaha bagaimana mereka mendapatkan kepuasan diri. Caranya yaitu dengan mendapatkan lebih banyak materi walaupun itu harus mengorbankan orang lain demi mencapainya.
Kiasu: Wah manusia menjadi homo homini lupus yah, manusia menjadi pemangsa sesamanya.
Reffie: Manusia terus berusaha bagaimana bisa dapat untung sebanyak-banyaknya tanpa saya harus kerja banyak. Maka terciptalah MLM di mana saya tidak perlu kerja keras, karena setelah downline-ku bekerja, saya menikmati sebagaian hasil dari kerja keras mereka.
Susan: Tapi para downline tersebut kan juga nanti ada waktunya mereka juga tidak usah kerja keras lagi kalau mereka sudah mencapai target downline yang diperlukan. Adil donk kalau dulu kita kerja keras lantas sekarang menikmati hasilnya, mereka juga akan menikmatinya tetapi harus kerja keras dulu sekarang.
Reffie: Berarti kalau filosofi kerja yang di-promote oleh MLM adalah menikmati hasil kerja keras orang lain, itu tidak sesuai dengan prinsip biblikal di mana orang yang bekerja patut mendapatkan upah mereka. Dan lagian tujuan kerja bagi orang Kristen bukan untuk cepat-cepat retire kaya tetapi di dalam kerja itu sendiri ada makna yang kita capai untuk memuliakan Tuhan.
Steve: Iyah MLM beda yah dengan dulu, di mana orang harus bikin perusahaan dengan modal dan tenaga kerja yang harus dipikirkan dengan matang di tengah dunia usaha yang kompetitif. Di sini masih keliatan lebih fair walaupun nggak sempurna karena tetap bisa diselewengkan. Ini adalah satu sistem di mana hasil dibagi berdasarkan tanggung jawab pekerjaan. Yang pegang tanggung jawab besar, gajinya besar; yang tanggung jawab kecil, dapetnya juga kecil. Hmm.... Gini deh biar kita juga mengerti point of view dari orang MLM sendiri, gimana kalo Susan jelasin ke kita pandangan kamu mengenai MLM?
Susan: (Dengan bersemangat) Nah sekarang giliranku. Menurutku, so far, MLM is a reeeaally grreeeaaaatt system. Ini adalah sebuah sistem yang bermula dari inovasi sistem distribusi hingga sekarang menjadi suatu sistem ekonomi yang mencakup banyak hal dan merupakan salah satu industri yang berkembang paling pesat. Kenapa banyak orang begitu skeptik terhadap MLM?
Steve: (Sambil nyeletuk) Iyah gua tuh salah satunya...
Susan: Tuh kan? Banyak orang begitu karena mereka semua masih mempunyai negative thinking yang harus diubah menjadi positive thinking! Kita sebagai manusia ciptaan Tuhan berpeta teladan Tuhan, mempunyai potensi sangat amat besar yang harus kita kembangkan, yang bukan hanya akan mentransformasi diri kita tetapi juga mentransformasi dunia!
Steve: Transformasi dunia boo….
Susan: Kalian ndak sadar yah kalo otak kita itu adalah sebuah hadiah tak ternilai harganya dari Allah. Dia tidak memberikan kita otak sehebat itu supaya kita gagal, tapi justru supaya kita sukses! Kemampuan otak kita itu benar-benar limitless loh. Di MLM, kita dilatih bagaimana kita dapat menggunakan otak kita itu sepenuhnya.
Kiasu: Wah, latihannya seperti apa, San?
Susan: Ini rahasia perusahaan sih.... Tapi since kalian temen-temenku, aku bagi deh. Ini salah satu latihan yang diajarin manajerku yang Kristen dan yang aku latih hampir setiap hari: Kita harus self-talk diri kita sendiri tiap hari kalo Tuhan sayang kita, Tuhan kasih terbaik, kita dicipta untuk sukses, diri kita hebat, kita pasti berhasil! Oh iya, tidak lupa, doa tiap hari minta kekuatan Roh Kudus untuk sukses. Dan hasilnya, aku pribadi cukup sukses! HALELUYA!
Steve: Busyet, San. Konsep itu semua kamu dapat darimana? Gua kok ga tau jadi anak Tuhan bisa seenak itu ya? Tinggal cuap-cuap bisa sukses?
Susan: Yaaa... kalian mah payah. Itu namanya create your own reality. Kalian kan dah cukup lama jadi Kristen masa ga tau beginian? Coba buka Matius 7:9-13 deh. Di situ dibilang kan, Tuhan sebagai Bapa, ga mungkin deh ngasih yang aneh-aneh ke kita. Kita udah dikasih Yesus untuk mati gantikan kita dan bahkan dikasih Roh Kudus supaya tambah hebat dan jadi terbaik loh! Kalian semua tau kan, hidup di dunia ini sangat butuh duit. Kalo ada duit, apapun bisa kamu lakukan, bahkan mendukung gereja. Jadi ini adalah sesuatu yang baik dan pasti Tuhan beri selama kamu minta. Steve, kamu baca deh bukunya Norman Vincent Peale, bagus tuh tentang positive thinking…. Biar gak skeptis terus.
Steve: Trus bagaimana kamu menjelaskan anak-anak Tuhan yang masih hidup miskin?
Susan: Kalo itu mah, karena kurang iman. Tapi puji Tuhan, Haleluya, imanku cukup!
Reffie: Memang di dalam ayat-ayat itu, Tuhan hendak menyatakan betapa besar kasih Allah kepada anak-anak-Nya. Tapi bukan berarti kita bisa seenaknya minta sesuatu kepada Tuhan untuk keegoisan diri kita sendiri.
Susan: Ah, kalian ini terlalu rumit pikirannya. Aku pribadi kenal banyak sekali temen-temen segerejaku yang sukses besar dan mereka dekat sekali dengan Tuhan. Mereka berhasil mengembangkan potensi diri mereka sendiri walaupun bukan hanya melalui MLM. Aku salut dengan orang-orang seperti itu. Lagian, aku ngerasa MLM tidak bobrok. Dia hanya ngadopsi metode yang terbaik dari NAM untuk diterapkan bagi kebaikan kita semua, ya ga? Aku mah, pasti ga setuju monisme dan panteisme. Tapi boleh donk serap hal-hal baik dan diaplikasikan?
Kiasu: Tapi, San, aku rasa MLM bukan mengadopsi metode terbaik dari NAM tapi MLM sendiri adalah salah satu buah NAM. NAM itu sendiri adalah ajaran yang bertolak belakang dengan kebenaran Allah, untuk apa mengadopsi metode-metode dari NAM? Ini pun bukannya untuk kemuliaan Tuhan tapi untuk keuntungan diri sendiri.
Susan: Wah, kalian rame-rame memojokkan aku ya? Coba, sebutkan bagaimana MLM itu bertentangan dengan Alkitab?
Kiasu: Waktu aku menghadiri presentasi yang dibawakan manajer kamu, San, aku jadi sadar kalo goal and dream akhir MLM itu tidak lain adalah untuk diri sendiri. Ujung-ujungnya hanyalah duit, duit, duit lagi dan kesenangan, kenyamanan pribadi.
Susan: Looooh, emang apa salahnya? Kamu terlalu negatif sama MLM, ah! Apa salahnya hidup untuk enjoy ourselves?
Kiasu: Aku udah gumulin ini sewaktu riset tentang MLM. Tujuan hidup kita bukanlah untuk enjoy ourselves melainkan untuk memuliakan Tuhan dan enjoy God.
Steve: Betul. Di bagian awal Westminster Shorter Cathecism sudah ditulis bahwa tujuan hidup manusia adalah memuliakan Tuhan dan menikmati Tuhan untuk selama-lamanya.
Reffie: Manusia diciptakan untuk Tuhan. Alam dan segala sesuatunya termasuk uang diciptakan sebagai alat di tangan manusia untuk memuliakan Tuhan. Tetapi thanks to materialisme, susunan tersebut dibalik. Materi (khususnya kekayaan) menjadi segala-galanya bagi manusia dan Tuhan pun diperalat untuk mencapai segala keinginan kita. Semangat hedonisme menambahkan bahwa highest enjoyment kita adalah menikmati segala kemewahan dan keenakan dunia, bukan Sang Pencipta Dunia. Jadi, dunia ini mengajarkan kita untuk menikmati diri kita sendiri dan dunia, bukan Pencipta kita.
Susan: Erm…. Kalo MLM gak baik, kenapa MLM membawa pengaruh baik bagi anggota-anggotanya? Contohnya dulu sebelum aku join MLM, si Kiasu tau deh kalo aku orangnya sangat tertutup dan minderan. Kerjaanku yah pegawai rendahan, jalanin hidup yah gitu-gitu aja tanpa benar-benar mengerti arti hidup ini. Tapi sekarang setelah mengikuti seminar-seminar pengembangan diri yang diberikan MLM secara reguler, sekarang kalian kan bisa liat sendiri, aku orang yang penuh percaya diri, sukses secara ekonomi, dan punya posisi yang lumayan terpandang.
Reffie: Konsep Alkitabiah tentang harga diri dan kesuksesan adalah bukan apa yang melekat pada manusia, juga bukan prestasi yang dicapai atau jumlah harta yang dimiliki, tetapi karena diri manusia adalah objek kasih Allah—itulah yang membuat manusia terhormat. Tukang sapu yang mengenal keberadaan dirinya sebagai peta dan teladan Allah yang agung lebih hormat dibanding misalnya seorang bos besar milyuner yang korupsi. Dengan kata lain, kesuksesan adalah ketika manusia hidup sesuai isi hati Tuhan bagi dirinya di tempat dan zaman di mana Tuhan menempatkan dia, karena yang memberikan nilai kepada manusia dan yang menilai hidup manusia adalah Tuhan, bukan manusia.
Susan: Manajerku selalu nekanin bahwa kita harus mempunyai mentalitas we are winner, masak jadi tukang sapu… dan aku sih percaya dia gak akan memberikan nasihat yang merugikanku karena kalau bisnisku jelek kan akan berdampak ke bisnis dia juga sebagai upline-ku. Aku sukses, dia ikut sukses. Dia juga bilang kita yang sudah menerima kebaikan tidak boleh disimpan sendiri. Oleh karena itu aku mengajak si Kiasu, bahkan kalian berdua juga, untuk ikut MLM. Tujuan kita adalah to help other people, which in turn will help other people.
Steve: Yang bener adalah to help people to help us back karena sebagai upliner kan dapat bonus dari yang bawah, so make sense kalo mereka mau “menolong” sebanyak-banyaknya orang karena mereka sendiri akan “tertolong” jauh lebih besar.
Kiasu: So UUD yah... ujung-ujungnya duit... ujung-ujungnya diri.
Susan: OK kita sebutlah kita saling membantu. Tapi masa sih kalian tidak bisa melihat banyak kebaikan-kebaikan berharga sistem MLM? Dari tadi liatnya yang jeleknya tok?
Reffie: Susan punya poin yang bagus di situ. Memang sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa, ada proses “decay” di mana zaman semakin lama semakin menurun tetapi kita harus percaya bahwa sepanjang sejarah Tuhan masih memberikan anugerah-Nya sehingga di dalam segala “keburukan” yang terjadi di dalam dunia, masih ada “kebaikan-kebaikan” yang dapat kita ambil.
Kiasu: Jadi kita mau melihat anugerah umum atau common grace Tuhan di tengah-tengah keburukan MLM yah? Atau istilahnya seperti di got yang penuh lumpur pun kita masih bisa menemukan mutiara yang berharga.
Susan: Sistem MLM ini kita bisa melihat di perkembangan awalnya mempunyai sisi yang positif, yaitu bentuk pelayanan yang lebih bersifat personal karena menggunakan direct marketing. Penjual musti menawarkan produknya 'one to one basis'. Konsep direct marketing semacam ini mempunyai sisi unggul khususnya jikalau produk yang ditawarkan itu kompleks dan sangat spesifik, sehingga pembeli dapat memperoleh klarifikasi akan produk yang ditawarkan itu sesegera mungkin. Penawaran produk secara personal juga menuntut profesionalitas yang tinggi, dengan demikian kualitas pelayanan juga meningkat.
Kiasu: Betul juga… itu yang menyebabkan saya juga beli beberapa produk kesehatan dari MLM pada awalnya karena temanku yang nawarin itu begitu antusias dan personal.
Susan: Selain itu, program 'continuous skill upgrading' menanamkan kesadaran bahwa keinginan untuk terus belajar tidak boleh berhenti setelah bekerja. Justru peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting kemajuan usaha.
Steve: Apakah sistem kompensasi yang sepenuhnya berdasarkan komisi penjualan produk itu positif karena memberikan dorongan untuk giat bekerja? Sistem gaji tetap kadang-kadang dapat menyebabkan pekerja kurang termotivasi dalam bekerja karena ada perasaan aman dengan gaji yang sudah dijanjikan. Manusia berdosa cenderung malas dan memang malas sih.
Reffie: Walaupun kenyataannya sistem komisi akan membuat orang lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras tetapi prinsip Reformed Theology sangat ketat dalam memandang ke dalam motivasi kita melakukan sesuatu. Kalau hanya karena komisi, baru kerja keras, berarti motivasi utama adalah uang. Reformed menjelaskan seharusnya motivasi dasar kita semua bekerja adalah coram Deo: kita hidup, dalam hal ini bekerja, di hadapan Allah. Contohnya kamu kalau lagi kerja diliatin Bapak Presiden, kamu kerjakan sebaik-baiknya tidak? Pasti. Apalagi kalau di hadapan Allah, kita musti lebih harus kerjakan sebaik-baiknya. Itu baru Reformed!
Susan: Iyah harus sebaik-baiknya, makanya sistem MLM ini mengambil filosofi bahwa ketika seseorang menemukan sesuatu yang baik pasti dia ingin membagikannya kepada orang lain dan kalau bisa orang lain tersebut juga membagikannya kepada orang lain lagi secara natural. Dan di sistem MLM ini, pada prinsip idealnya, ketika seseorang mendapatkan sesuatu yang baik, maka baik itu ga cuma untuk diri sendiri, tapi untuk orang yang lain juga. Upliner belajar untuk membantu downliner mereka sehingga downliner mereka juga bisa maju.
Kiasu: Lalu kenapa bisa berkembang hingga menjadi seperti ini yah?
Reffie: Karena sinful nature manusia yang self-centred selalu ingin memanfaatkan segala sesuatu termasuk orang lain untuk keuntungan diri. Tadi kan kita dah bahas panjang lebar tentang paham humanis materialistik yang kemudian di-drive oleh NAM membawa MLM seperti sekarang ini. Kenapa banyak orang Kristen tidak mau lebih peduli dalam bidang yang mereka geluti? Kenapa banyak orang Kristen ikut-ikutan menjadikan uang hal terpenting dan Allah pun disisihkan? Biarlah kita semua boleh berefleksi apakah setiap aspek hidup kita memuliakan Tuhan, karena itulah tujuan hidup kita. Dalam mencari uang, baik itu melalui pekerjaan atau bisnis pribadi, kita harus selalu ingat tiga hal penting yang menjadi petunjuk apakah kita sudah memuliakan Tuhan atau belum. Tiga hal ini adalah: pertama, motivasi dalam mencari uang. Kita semua tahu bahwa uang adalah suatu hal yang penting. Tapi bukan berarti kehidupan kita semuanya adalah tentang uang. Uang dan seluruh dunia ini hanyalah sarana untuk memuliakan Tuhan dan bukan tujuan, sehingga Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat dan tujuan hidup kita. Artinya, segala sesuatu dari hidup kita adalah tentang Tuhan, bukan uang. Karena itu, kita harus berhati-hati agar tidak jatuh ke dalam motivasi yang salah di dalam mencari uang. Kita harus dengan sadar mencari uang dalam konteks UNTUK KEMULIAAN TUHAN.
Steve: (Sambil tertawa menyindir) Bukan untuk Rolex tuh, San...
Reffie: Kedua, cara kita mencari uang. Mencari uang sendiri adalah hal yang baik tapi kita harus peka akan cobaan-cobaan yang ada di sekitar kita yang siap menjerumuskan kita ke dalam proses pencarian uang yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Jangan sampai kita ingin dengan cepat atau instan mendapatkan uang dan menghalalkan segala cara. Tuhan memperhatikan secara detil bagaimana manusia bekerja. Seperti Allah juga menetapkan tata cara mempersembahkan korban persembahan di Perjanjian Lama, demikian juga hidup kita yang adalah persembahan yang sejati di hadapan Allah harus sesuai dengan prinsip Firman Tuhan, termasuk dalam hal mencari uang. Ketiga, kesadaran akan tanggung jawab. Sesudah dapat uang, lalu bagaimana? Kita semua harus sadar bahwa segala sesuatu yang kita miliki, termasuk harta, adalah milik Tuhan. Itu hanyalah “titipan Tuhan” kepada kita untuk sementara waktu dikelola oleh kita. Jadi, sudah pasti suatu hari nanti kita semua akan diminta pertanggungjawabannya di hadapan Tuhan akan apa yang sudah Dia percayakan kepada kita. Setiakah kita bekerja bagi Tuhan melalui harta yang Dia percayakan? Jadi, sebagai orang Kristen, kita tidak bisa asal ikut perkembangan zaman, tetapi kita harus sadari bahwa setiap sistem mengandung suatu motivasi di dalamnya baik disadari atau tidak oleh yang merancangnya, termasuk MLM. Tugas kita sebagai garam dan terang dunia adalah mengurangi kebusukan dunia, bukan saja mengurangi kebusukan dalam zaman ini tetapi juga menebus seluruh kebudayaan bagi Kristus.
Susan: Sorry yah guys, dah jam 6 nih. Aku harus pergi dulu nih ada seminar dari Anton Robinho di kantorku, ndak boleh telat. Kiasu tolong catetin lagi yah. See ya guys...
Kiasu: Susan, Susan… ya dah kita lanjutin lagi aja. Reff, pertanyaannya sekarang yah mungkinkah ada sistem MLM yang dibangun secara Alkitabiah? Ato istilahnya, MLM yang “di-Kristen-kan”?
Reffie: Kembali ke tiga poin di atas, setiap bisnis Kristen harus dilandasi pada motivasi yang benar, cara yang kudus, dan tujuan yang mulia. Tetapi MLM didasari oleh semangat piramid di mana yang semakin atas semakin untung sedangkan piramid dalam Kristen berbeda total. Prinsip Alkitab adalah barangsiapa ingin menjadi besar baiklah ia menjadi pelayan, sehingga makin ke atas semakin mengorbankan diri. Seorang pengusaha Kristen yang sungguh-sungguh ingin menerapkan prinsip Alkitab dalam usahanya pasti akan susah setengah mati karena prinsip Alkitab bertentangan dengan prinsip dunia yang berdosa ini. Di Indonesia, mana lebih gampang ikutan nyogok tukang pajak atau bayar pajak? Oleh karena itu sistem ekonomi yang benar, harus pikul salib, pasti jauh lebih susah dalam dunia yang berdosa ini. Tapi kalo MLM yang menjanjikan kekayaan dengan instan tanpa kerja lama, pasti langsung disambut hangat. Oleh karena itu MLM berkembang pesat.
Steve: So MLM harus dibuang total? Atau masih bisa kita “repair” untuk dibikin benar?
Reffie: Tuhan Yesus berkata, jangan memasukkan anggur yang baru kepada kantung anggur yang lama. Atau dalam kasus ini sih saya rasa kantung anggur lama (MLM) itu sudah tidak bisa menampung anggur baru yang baik. Oleh karena itu lebih baik ganti kantung anggurnya alias ganti sistem sekalian semuanya. Satu-satunya kantung anggur yang tahan bocor adalah sistem ekonomi yang berlandaskan Reformed theology.
Steve: Lalu bagaimana pendapatmu tentang orang-orang Kristen seperti Susan yang ikut di dalam MLM?
Reffie: Kita tahu Susan adalah orang yang baik dan saleh, tetapi dia tidak mempunyai fondasi pengertian Firman Tuhan yang kuat sehingga dia sama seperti kebanyakan orang Kristen lainnya yang kecemplung ke dalam MLM tanpa mengerti apa MLM dan filsafat di belakangnya. Seandainya mereka sadar, mereka seharusnya waspada. Tetapi banyak yang sudah di dalamnya tidak mudah disadarkan karena mereka sudah biased dan mungkin mereka berpikir kita yang sirik terhadap mereka, apalagi kalau mereka sudah sukses.
Kiasu: Wah agak susah yah mengingatkan Susan tadi. Makanya kita harus doakan dia sebelum kejeblos lebih jauh lagi.
Steve: Lalu gimana sih sistem ekonomi yang Reformed? Gua blum terlalu tau nih.
Reffie: Wah yang kamu tanyakan ini suatu tema besar yang mungkin perlu beberapa pertemuan diskusi lagi. Kamu mau research dulu? Kita sama-sama gumulkan tema ini dan dari diskusi kita siapa tahu berikutnya bisa masuk buletin Pillar lagi.
(Habis)
Multi Level Marketing (MLM) dan Alkitab (Bagian 1)
Sumber: Buletin Pemuda GRII (Pilar)
http://www.buletinpillar.org
Dalam dunia bisnis sekarang istilah Multi Level Marketing (MLM) sudah tidak asing lagi. Kita melihat banyak perusahaan MLM seperti Amway, CNI, NuSkin, Oriflame, dan lain-lain bertebaran mewarnai pasar bisnis Indonesia dan juga dunia. Tidak heran bila banyak orang, termasuk umat Kristiani, tertarik dengan apa yang dijanjikan oleh bisnis ini. Sekilas, MLM adalah usaha yang menguntungkan dengan profil yang menjanjikan. Namun demikian, apakah MLM adalah usaha yang sesuai dengan Firman Tuhan, panutan hidup kita? Apakah yang menjadi pemicu MLM? Apa kelebihan dan keburukannya? Di bawah ini adalah percakapan yang mengupas habis MLM dari sisi historis, filosofis, dan karakteristik untuk memberikan sebuah gambaran yang menyeluruh.
Pada suatu petang, tiga sekawan—Kiasu Nafsu, Steve Skeptik, dan Reffie Reformed—sedang membicarakan tawaran salah satu teman mereka, Susan Sukses, untuk mengikuti bisnis MLM. Berawal dari distributor biasa, Susan yang sudah berkecimpung di dalam bisnis ini selama empat tahun telah berhasil memiliki mobil mewah. Merasa tidak puas dengan penghasilannya saat ini, Kiasu pun tergiur oleh kesuksesan Susan dalam bisnis MLM. Steve, di sisi lain, merasa ragu akan kesempatan yang ditawarkan bisnis ini. Di tengah-tengah argumentasi, mereka bertiga pun akhirnya memutuskan untuk meneliti lebih dalam setiap aspek MLM. Janji bertemu di kemudian hari untuk melanjutkan pembahasan ditepati dan inilah kisah hasil penelitian mereka...
Kiasu: Guys, menurut risetku yah... Katanya sistem MLM ini adalah sistem yang paling cepat berkembang belakangan ini dan yang paling menguntungkan. Tapi aku belum sempat riset tentang asal-muasal perkembangannya.
Steve: Eh, justu riset gua tentang itu! Gini loh, cicit buyut asal MLM adalah Skema Ponzi atau yang bahasa kerennya Ponzi Scheme. Ponzi Scheme ini dimulai oleh Charles Ponzi di Boston tahun 1919 ketika dia buka Securities Exchange Company. Dia mulai scheme ini dengan meminjam uang dan mengeluarkan nota pelunasan dalam 90 hari dengan keuntungan 50%.
Kiasu: Hah? Ngasih pinjam uang trus dapet 50% untung dalam 90 hari?
Steve: Iya, makanya... siapa sih yang nggak mau? Scheme-nya si Ponzi langsung melejit, semua membabi buta (kasihan yah udah babi, buta lagi) mau ikutan, dan ini melibatkan hampir semua kalangan… ada politikus, ada polisi, dan sebagainya.
Kiasu: Trus si Ponzi gimana cara bayar 50% keuntungan dari setiap investor?
Steve: Dia menipu para investor-nya dengan menggunakan uang dari para investor baru untuk membayar ‘keuntungan’ para investor lama. Ponzi meraup keuntungan sebanyak US$15 juta sebelum akhirnya dia kena tangkep, dipenjara, dan dideportasi ke Itali tahun 1934.
Reffie: Steve, kenapa emangnya si Ponzi, apa salah dia? Ehm, Ponzi scheme itu gimana sih detailnya?
Steve: Ciri-ciri Ponzi ini adalah nggak ada penjualan barang/jasa tapi cuma bilang ke investor kalo sistemnya rumit dan jadi dirahasiain. Pokoknya, investor dijanjikan keuntungan dengan persentase yang sangat tinggi dalam waktu tertentu. Jadi, pencetus skema ini bertindak sebagai pusat bagi korban-korbannya dan berinteraksi dengan mereka semua secara langsung. Nggak lama kemudian, pencetus skema ini bakalan menghilang dengan semua uang yang telah di-invest kalau nggak mau bangkrut. Atawa, pembuat skema ini hancur karena kekurangan dana baru untuk bayar keuntungan yang dijanjikan atau keburu ketangkep sama polisi kayak si Ponzi.
Reffie: Kreatif juga tuh orang, bisa kepikir gini-ginian. Sayang kreatifitasnya nggak dipakai untuk memuliakan Tuhan.
Steve: Tapi nggak lama kemudian, muncul pyramid scheme (skema piramida) yang mirip Ponzi Scheme. Skema ini memerlukan suntikan dana baru, lalu melibatkan penipuan dalam penerimaan dan pendistribusian uang sedemikian rupa yang memungkinkan keuntungan peserta awal dari kerugian peserta yang bergabung belakangan.
Kiasu: So abis Ponzi, muncul pyramid setelah itu yah?
Steve: Iya, nggak lama setelah itu. Kira-kira tahun 1935, dengan memakai jasa pengiriman pos, beberapa surat berantai mulai bermunculan di Denver, misalnya yang bernamakan ‘Prosperity Club’ dan slogan ‘In God We Trust.’ Berbagai macam surat berantai serupa pun akhirnya menyebar ke seluruh Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Cara pyramid ini yaitu surat berantai yang dikirim itu berisi daftar 5-10 nama dan alamat yang didistribusikan ke pembeli. Terus, pembeli diminta untuk mengirim sejumlah uang (misalnya US$1) kepada orang yang namanya di urutan pertama. Pembeli lalu menghapus nama orang pertama tersebut dari daftar, menaikkan nama-nama lainnya satu urutan dan memasukkan namanya sendiri (dan beberapa nama orang lain) di urutan bawah. Daftar terbaru ini lalu di kirimkan ke setiap orang yang terdaftar dan mudah-mudahan prosedur ini akan terulang terus sampai akhirnya nama sang pembeli ini ada di urutan pertama dan mendapatkan keuntungan.
Kiasu: Oh... so mereka yang mendapat surat itu harus meneruskan yah? Kayak dapet e-mail yang minta kita forward ke 10 orang maka bisa enteng jodoh, diberkati, dan kalo ndak bisa kena bisul seluruh tubuh lah, putus cinta lah...
Steve: Polanya emang sama. Trus di taon 1967, Glenn W. Turner mengembangkan sebuah skema distribusi yang mengadopsi konsep surat berantai itu di Orlando, Florida. Perusahaannya bernama Kosmetics Company of Tomorrow (Koscot) Interplanetary, ngakunya sih menjual produk kosmetik dari bahan dasar spesial namun sebenernya dia menjual hak menjadi distributor. Seorang anggota perlu bayar uang keanggotaan dan menjadi distributor, yang memungkinkannya menjual produk kosmetik, tapi yang paling penting, memungkinkannya menjual hak menjadi distributor ke orang-orang lainnya. Ini hampir sama dengan konsep surat berantai, yaitu anggota di urutan teratas dan anggota yang merekrut mendapatkan uang dari anggota baru tersebut. Anggota baru ini sendiri mendapat posisi di urutan bawah.
Kiasu: Jadi si Turner ini polanya lebih kepada jual hak distributor yah dibanding jual produk?
Steve: Iya, produk itu hanya kedok belaka. Selain itu Glenn Turner juga mendirikan perusahaan Dare To Be Great sebagai badan pelatihan para anggota atau calon anggota Koscot Interplanetary yang ‘memaparkan’ kesuksesan dan kekayaan yang menanti mereka.... Tujuan akhir dari pelatihan ini untuk membujuk anggota atau calon anggota untuk membeli paket yang tersedia.
Kiasu: Wah untung besar donk yah dia? Nasibnya trus gimana tuh? Apa sama seperti Ponzi Scheme akhirnya?
Steve: Tahun 1975, Federal Trade Center (FTC) di Amerika Serikat memutuskan kalo sistem piramid yang dipake Koscot Interplanetary adalah ilegal, dan keputusan ini (Koscot 86 F.T.C. at 1180) lalu menjadi penentu definisi apakah sebuah perusahaan dibilang pyramid atau bukan. Ciri-ciri pyramid adalah adanya pembayaran uang oleh peserta ke perusahaan sebagai ganti hak untuk menjual produk dan hak untuk menerima penghasilan karena merekrut peserta-perserta lain ke dalam program-program bonus yang ada. Program bonus ini ternyata nggak berkaitan dengan penjualan produk kepada konsumen. Pyramid ini sekarang udah berkembang jadi banyak variasi, jadinya cukup sulit untuk bisa langsung mengenalinya. Meskipun begitu, ternyata variasi-variasinya punya beberapa kesamaan, yaitu adanya barang untuk diperjualbelikan tapi harganya jauh lebih mahal dari harga pasaran. Hal ini hanya dipake sebagai kedok. Selain itu, ada janji keuntungan yang tinggi buat konsumen atau investor, dan kalo merekrut peserta lain akan langsung dapet keuntungan dari peserta itu. Dan lagi, keuntungan besar dikeruk oleh investor-investor awal lewat kerugian anggota-anggota akhir skema pyramid ini. Ada juga kewajiban untuk bayar biaya keanggotaan baik yang terang-terangan maupun yang terselubung dalam bentuk kewajiban membeli sejumlah produk dan penjualan produk secara personal. Semenjak pyramid ini dilarang oleh pemerintah Amerika Serikat, berkembanglah Multi-Level Marketing (MLM). Pada tahun 1979, Amway dituntut oleh FTC karena didakwa sebagai skema piramid. Namun demikian, Amway berhasil lolos dan kemenangan itu jadi patokan perkembangan MLM secara legal di Amerika Serikat. Dalam keputusan ini, skema yang diadopsi oleh Amway nggak dikategorikan sebagai pyramid scheme. Saat ini, MLM juga dikenal sebagai Network Marketing (NWM).
Kiasu: Oh... berarti MLM legal dong.... Tapi kenapa yah MLM ndak dikategorikan sebagai pyramid scheme?
Steve: Soalnya menurut mereka tuh, skema yang dipakai lebih berperaturan ritel daripada pyramid scheme. Misalnya distributor diwajibkan menjual 70% dari hasil produk yang sudah dibeli kepada non-distributor, trus distributor harus ngejual paling sedikit ke 10 orang setiap bulan dan terakhir inventaris yang nggak kejual boleh dikembalikan.
Reffie: Tapi laen ama kenyataannya tuh. Itu sih boleh jadi panutan yang melegalkan MLM tapi hampir semua perusahaan MLM acuh tak acuh tuh. Masalahnya mereka masih bisa jalan terus karena sistem MLM yang mereka pakai selalu berubah dan bisa berkelit dari hukum. Lagian pihak berwajib mana bisa menyamai kecepatan mereka berubah?
Steve: Sebenernya, MLM adalah pyramid scheme yang terselubung. Kita disuruh beli produk untuk menjadi anggota itu sebenernya adalah uang pendaftaran yang tersembunyi. Plan kompensasi yang disodorkan juga bertujuan untuk merekrut distributor secara terus-menerus. Selain itu, MLM mempunyai ciri-ciri yang sama seperti pyramid scheme dengan beberapa tambahan atau variasi, misalnya MLM biasanya menjual barang yang lebih mahal dibanding barang-barang setarafnya di pasaran, tentunya dengan mengatakan produk mereka lebih unggul. Penjualan ini juga sebenernya merupakan sebuah kedok untuk ‘melegalkan’ pyramid scheme. Untuk orang yang mau ikutan, dia musti beli suatu produk yang harganya biasanya mahal, istilahnya, untuk ‘pembayaran uang keanggotaan’ alias hidden membership fee. Trus mereka menjanjikan keuntungan yang gila-gilaan sehingga dalam waktu beberapa tahun, asal kita rajin rekrut orang, kita bisa pensiun umur muda ... asoy.
Kiasu: Hmm... tapi bukannya MLM lebih dari itu? Sebenernya apa sih yang membuat sebuah bisnis itu MLM?
Steve: Ini emang a bit tricky sih soalnya nggak ada batasan-batasan yang jelas tentang MLM.
Reffie: Emang agak sulit sih, tapi dulu saya ketemu satu artikel yang bagus buat ngejelasin batasan apakah suatu sistem itu MLM atau bukan. Artikel ini ditulis oleh John M. Taylor, Ph.D., presiden dari Consumer Awareness Insitute dan advisor dari Pyramid Scheme Alert di Amerika Serikat. Dia ada bilang lima hal. Pertama, setiap anggota yang sudah direkrut dipersiapkan dan diberikan insentif untuk merekrut orang lainnya, yang kemudian akan dipersiapkan dan diberikan insentif untuk merekrut orang lainnya lagi, dan seterusnya, sehingga jadi rantai perekrutan yang tak habis-habisnya tanpa memperhitungkan kejenuhan market. Kedua, orang naik pangkat dalam MLM bukan karena hasil ditunjuk jadi naik pangkat tetapi karena dia berhasil rekrut banyak orang. Ketiga, seperti yang Steve dah jelasin, orang baru harus “bayar untuk terlibat” kalo pingin ikut program MLM-nya. Keempat, perusahaan MLM bisa ngasih komisi dan bonus kepada distributor sampe beberapa level yang cukup banyak misalnya sampe lima level. Yang terakhir, perusahaan MLM memberi bayaran lebih jika kita merekrut orang dibanding kita beli barang. Jadi lebih untung rekrut orang dibanding mengkonsumsi barang dalam sistem MLM.
Kiasu: Kamu risetnya gahar juga yah? Sebenernya aku udah persiapin beberapa poin positif tentang MLM. Gimana kalo kita coba lihat poin demi poin, mungkin ada yang baik yang boleh kita ambil, sedangkan yang jelek kita buang. Misalnya, pertama, MLM adalah pilihan terbaik untuk memulai bisnis sendiri dan attain real economic independence. Ok dong? Setuju ndak, Steve?
Steve: Hmm... MLM bukan self-employment karena sebenernya bekerja untuk orang-orang di upline. Beberapa MLM bahkan melarang distributor menjual produk dari perusahaan lain. Dan mereka harus hanya taat kepada peraturan dan cara menjual produk yang diberikan satu perusahaan MLM tersebut sehingga penjual nggak boleh sembarangan dalam berkreasi mengaplikasikan teknik marketing lain.
Kiasu: BENER JUGA! Tapi kan MLM bisa dikerjain waktu senggang sehingga menawarkan fleksibilitas besar and personal freedom of time...
Steve: Gua nggak setuju. Justru untuk bisa sukses di MLM dibutuhkan komitmen waktu yang luar biasa panjang dan butuh kemampuan berbisnis juga, sedangkan waktu seseorang nggak maju-maju pasti kena tuduh dia nggak tekun alias males. Loh bukannya awal-awalnya kita diiming-imingi nggak usah jam kerja panjang-panjang tapi waktu kita udah kecemplung mereka bilang kita males, kurang bertekun lah. Ini namanya kontradiksi sendiri.
Kiasu: Oh, aku belum pernah ikut, jadi ndak tau apakah bener begitu. Paling ndak yang aku tau itu MLM adalah metode distribusi yang menekankan distribusi langsung dari produsen kepada konsumen tanpa perantaraan wholesaler/middleman sehingga MLM mengurangi biaya distribusi.
Steve: Apa kamu bener yakin barang mereka lebih murah, Su? Karena natur MLM yang lebih bersifat mencari profit melalui recruitment, perusahaan-perusahaan MLM ini berlomba-lomba bersaing dengan cara menawarkan komisi yang lebih tinggi dibanding perusahaan lainnya. Ada yang bahkan mencapai 60-75% dari hasil penjualan! Semakin tinggi komisi, perbedaan antara company cost dan wholesale price pun harus lebih tinggi. Karenanya, wholesale dan retail price produk tersebut pun semakin tinggi. Tanpa benefit yang lebih superior dari produk lain di pasaran, kita bisa saja akhirnya membeli sebotol 200 ml shampoo, mungkin diiringi dengan klaim nggak berdasar mengenai khasiat kandungan yang hebat seharga Rp 250.000!
Kiasu: Tapi itu kan karena orang-orang yang menjalankannya yang rusak. Sebenernya kalo orang yang menjalankannya bener, misalnya kita orang Kristen, mustinya ndak akan terjadi seperti begitu.
Reffie: Jadi Su, menurut kamu sistemnya atau orang yang menjalankannya yang rusak? Mungkin setelah penjelasan berikut baru kita bisa lebih jelas. Tapi sebelumnya, saya mau menekankan sesuatu. Setelah kita diskusi lebih panjang lebar, yang harus kita sadari yaitu bahwa kita nggak akan ikut MLM hanya karena MLM punya lebih banyak “Plus” daripada “Minus,” tetapi bukankah kita harus bertanya apakah MLM itu sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan atau nggak?
Steve: Wah, ini gua nggak tahu. Emangnya prinsip Alkitab apa yang bertentangan dengan MLM?
Reffie: Emang nggak tertulis jelas-jelas seperti di sepuluh hukum Tuhan, “Jangan ikut MLM,” tetapi semangat dan spirit yang menjiwai MLM pasti nggak sesuai dengan prinsip Alkitab. Untuk menjawab pertanyaan kamu ini, Steve, saya harus menjelaskan cukup panjang mulai dari sejarahnya terlebih dahulu sehingga kalian mengerti dengan tuntas. Saya pernah diajak ikut beberapa tahun yang lalu dan sudah riset cukup banyak sebelumnya. MLM mulai berkembang tahun 1960-an ketika New Age Movement (NAM) sedang semarak melanda dunia Barat. Jadi nggak heran kalo NAM ini menjadi arus zaman yang memicu timbulnya MLM.
Kiasu: Apa hubungan NAM dan MLM? Gimana NAM bisa jadi arus zamannya? Ada-ada aja...
Reffie: Untuk memperjelas hubungan NAM dan MLM, kita musti ngerti dulu NAM dan sejarah perkembangannya. Latar belakang NAM itu awalnya dari kejatuhan zaman modern yang berpucuk pada dua filsafat dasar: Rasionalisme dan Empirisisme.
Kiasu: Bisa tolong jelasin dikit? Kalo udah ngomongin filsafat, aku dah mulai blank nih. Maklum buta filsafat.
Reffie: Rasionalisme ini adalah filsafat mendewakan kemampuan berasio manusia di atas segalanya. Semangat ini menekankan bahwa kebenaran haruslah bisa dibuktikan dan dinalar melalui daya pikir manusia. Sedangkan Empirisisme adalah filsafat pembuktian dan perumusan melalui indera. Dengan kata lain, semua yang nggak masuk akal atau nggak bisa dibuktikan di laboratorium nggak dapat diterima kebenarannya. Dampak dari filsafat ini yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi jadi berkembang pesat. Namun di sisi lain, hal-hal yang berkaitan dengan spiritualitas dan emosional ditekan, bahkan dibuang karena nggak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Puncak zaman modern, sekaligus akhir daripada perkembangannya, terjadi pada Perang Dunia II. Zaman yang diharapkan mampu membawa kehidupan manusia ke dalam tahap yang sempurna karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi malah membawa kehancuran ke dalam kehidupan manusia, seperti pertumpahan darah akibat haus kekuasaan dan degradasi alam karena eksploitasi habis-habisan. Lalu para filsuf Barat, setelah ngeliat zaman modern runtuh, jadi sadar pentingnya aspek spiritualitas yang mereka dulunya buang. Mereka mulai ngeliat ke dunia Timur di mana hal-hal mistis masih dijunjung tinggi. Para filsuf Barat kemudian mengadopsi filsafat Monisme dan Pantheisme sebagai hasilnya. Monisme boleh dibilang filsafat kesamaan. Filsafat ini pada prinsipnya adalah segala sesuatu, baik alam, manusia, benda mati, dan lain-lain, punya esensi yang sama dan saling terhubung satu dengan yang lain. Dalam prinsip ini nggak ada batasan perbedaan antara mahluk yang satu dengan yang lainnya, termasuk dengan allah. Sedangkan yang kedua, Pantheisme, adalah filsafat realisasi diri manusia sebagai allah. Filsafat ini menekankan bahwa segala hal adalah bagian dari allah, termasuk jagad raya, alam, dan manusia, karena itu segala sesuatu adalah allah. Prinsip ini juga sama dengan Monisme, nggak ada batasan antara pencipta dan ciptaan. Penyatuan antara sisa-sisa zaman modern dan mistik Timur inilah yang kemudian berkembang sebagai filsafat Gerakan Zaman Baru atau New Age Movement (NAM). NAM ini bersemangatkan piramida – we are at the top. We know and we feel that we are at the top. NAM anggap mereka adalah peradaban tertinggi di mana setiap manusia adalah allah-allah kecil dan akan menjadi penguasa jika keallahan di dalam dirinya dibangkitkan. Manusia menyadari bahwa peradaban Barat yang hanya berfokus pada logika dan Timur yang terlalu menekankan mistik, kedua-duanya nggak berfungsi, maka generasi selanjutnya mengambil yang baik-baiknya dari Barat dan Timur: ilmu tertinggi Barat dan filsafat/mistik tercanggih Timur dikawinkan. Mereka percaya bahwa inilah kebudayaan terhebat yang dapat dipikirkan manusia dan sekarang sudah dicapai dalam NAM. This is the best we can reach. Inilah puncak dari apa yang manusia dalam kebudayaan idam-idamkan dan impikan. We are at the top!
Kiasu: Menarik juga! Tapi terus apa hubungannya?
Reffie: Filsafat dan semangat NAM itulah yang menjiwai sistem MLM. Maka kalau sistemnya sudah rusak dan bobrok, orang-orang yang masuk ke dalam sistem itu otomatis akan terperangkap dalam sistem MLM. NAM mengadopsi mistik Timur dan menganut konsep kebenaran yang relatif seperti yang digambarkan dalam konsep Yin-Yang. Yang hitam nggak hitam seutuhnya, ada putih di dalamnya dan yang putih pun ada hitam di dalamnya. Maka dalam konsep bisnis MLM nggak ada batasan yang jelas antara produsen dan pembeli. Dalam MLM sang pembeli adalah sang produsen juga. Yang beli juga jual dan yang jual juga beli.
Steve: Eh, itu turunan dari ajaran Monisme bukan? Lalu gimana dengan Pantheisme?
Reffie: Pantheisme mengajarkan kita semua adalah allah. Aplikasinya di dalam MLM, kita semua adalah bos. Lain dengan sistem manajerial perusahaan-perusahaan pada umumnya, di mana semua bawahan bertanggung jawab kepada yang di atasnya dan yang di atas juga berhak memecat yang di bawah. Tetapi nggak demikian dengan MLM. Semua upline dan downline sekaligus menjadi bos semua. Kamu adalah bos, saya adalah bos, semua adalah bos, bos adalah semua. Inilah pantheisme dalam dunia bisnis. Dan lagi mistik Timur percaya bahwa kita semua adalah allah yang belum dibangunkan atau masih tertidur, perlu dibangkitkan dan disadarkan terlebih dahulu. Sebenarnya manusia mempunyai potensi nggak terbatas, bukan hanya manusia bisa menjadi allah tetapi manusia sudah allah hanya belum sadar aja. Sedang dalam MLM, potensi manusia nggak terbatas itu dikaitkan dengan kemampuan manusia nggak terbatas untuk mencari sebanyak-banyaknya downline, mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari sesama manusia lainnya. MLM sangat erat kaitannya dengan motivational seminar, atau human-potential development movement misalnya seperti Anthony Robins yang menulis “Awaken the Giant Within.” Orang-orang MLM harus terus-menerus mengikuti training atau seminar yang bertemakan self-development untuk terus memotivasi dan mengingatkan mereka bahwa mereka adalah allah yang mempunyai potensi nggak terbatas, terutama kepada mereka yang mulai discouraged karena mengalami kesulitan-kesulitan lapangan dalam mencari downline. Seminar bisnis NAM secara kuat menekankan penilaian positif. Beberapa seminar menjual “self congratulation.” Mereka mengatakan bahwa masalah kita, sebagian besar, adalah karena penilaian akan diri kita yang buruk. Untuk menjadi “kapten bagi nasib kita” kita harus menangkap kemudi ini dengan mengagungkan diri kita sendiri tanpa batas. Percaya pada diri sendiri, itulah kuncinya.
Kiasu: Lalu kalo sekarang kita tahu bahwa MLM itu dikemudikan oleh NAM, emang apa bahayanya? Koq aku masih belum jelas bahayanya di mana?
Reffie: Karena MLM di-drive oleh NAM baik secara filsafat maupun semangatnya, maka MLM mempunyai arah dan semangat yang sama seperti NAM.
Steve: Kamu nggak berlebihan, Reff? Segitu mengerikankah?
Reffie: Kita bisa lihat beberapa kengerian yang ditimbulkan oleh MLM baik secara ekonomi maupun secara pengaruh filsafat hidup. Secara ekonomi, MLM adalah suatu sistem yang hanya akan menguntungkan segelintir orang dan merugikan ribuan bahkan jutaan kali jumlah segelintir orang tersebut. Bayangkan suatu sistem MLM yang satu orang harus merekrut 5 orang di bawahnya untuk menjadi downline-nya baru balik modal. Di level kedua, 5 orang tersebut harus merekrut 25 orang untuk balik modal. Di level ketiga adalah 125, dan seterusnya. Su, kira-kira ini bisa bertahan sampai level keberapa? Coba hitung kalau kita ada di level ke-11, perlu berapa orang?
Kiasu: Tunggu yah, aku hitung pake handphone... Level ke-11 adalah errmm… 9.765.625 orang. Wah... hampir 10 juta!
Reffie: 10 juta tuh sudah hampir populasi seluruh Jakarta! Yang mendapat untung adalah segelintir orang di atas sedangkan jutaan orang di bagian paling bawah hanya gigit jari karena sudah nggak ada lagi orang yang bisa dijadiin “korban” mereka. Kamu pikir ini suatu sistem yang masuk akal?
Steve: Gile bener.... Berarti mereka di level atas yang untung besar, untungnya didapat dari kerugian banyak orang di bawah dan yang digembar-gemborkan selalu keuntungan dari segelintir orang yang di atas itu?
Reffie: Yup! Tapi sebetulnya dalam sistem MLM memang hanya segelintir orang yang untung secara ekonomi, tetapi secara keseluruhan semua orang rugi! Rugi apa? Bukan hanya rugi uang, juga rugi tenaga dan waktu. Yang mereka nggak sadar adalah mereka telah menjual jiwa mereka terhadap filsafat Monisme dan Pantheisme di belakang MLM. Dilihat dari sudut pandang filsafat hidup, ini suatu sistem yang kalau dilihat dari pengaruh Zeitgeist begitu luar biasa, karena orang pada umumnya nggak menyadari bahaya yang ditimbulkan, termasuk orang Kristen pun nggak menyadarinya. Berapa banyak orang Kristen yang bukan hanya ikut tetapi juga menjadi suporter kuat MLM tanpa sadar? MLM dengan filsafat NAM berusaha merubah paradigma orang, pertama-tama melalui bidang ekonomi, kemudian akan merembet ke bidang-bidang hidup lainnya.
Kiasu: Tapi... apakah ndak ada nilai positifnya dari sistem ini? Kalau masalah Zeitgeist, mana ada zaman yang ndak ada Zeitgeist-nya? Apa semua sistem yang ada di sepanjang zaman salah semuanya?
Reffie: Mari kita lihat dari sisi Reformed Theology...
(Bersambung ke bagian 2)
http://www.buletinpillar.org
Dalam dunia bisnis sekarang istilah Multi Level Marketing (MLM) sudah tidak asing lagi. Kita melihat banyak perusahaan MLM seperti Amway, CNI, NuSkin, Oriflame, dan lain-lain bertebaran mewarnai pasar bisnis Indonesia dan juga dunia. Tidak heran bila banyak orang, termasuk umat Kristiani, tertarik dengan apa yang dijanjikan oleh bisnis ini. Sekilas, MLM adalah usaha yang menguntungkan dengan profil yang menjanjikan. Namun demikian, apakah MLM adalah usaha yang sesuai dengan Firman Tuhan, panutan hidup kita? Apakah yang menjadi pemicu MLM? Apa kelebihan dan keburukannya? Di bawah ini adalah percakapan yang mengupas habis MLM dari sisi historis, filosofis, dan karakteristik untuk memberikan sebuah gambaran yang menyeluruh.
Pada suatu petang, tiga sekawan—Kiasu Nafsu, Steve Skeptik, dan Reffie Reformed—sedang membicarakan tawaran salah satu teman mereka, Susan Sukses, untuk mengikuti bisnis MLM. Berawal dari distributor biasa, Susan yang sudah berkecimpung di dalam bisnis ini selama empat tahun telah berhasil memiliki mobil mewah. Merasa tidak puas dengan penghasilannya saat ini, Kiasu pun tergiur oleh kesuksesan Susan dalam bisnis MLM. Steve, di sisi lain, merasa ragu akan kesempatan yang ditawarkan bisnis ini. Di tengah-tengah argumentasi, mereka bertiga pun akhirnya memutuskan untuk meneliti lebih dalam setiap aspek MLM. Janji bertemu di kemudian hari untuk melanjutkan pembahasan ditepati dan inilah kisah hasil penelitian mereka...
Kiasu: Guys, menurut risetku yah... Katanya sistem MLM ini adalah sistem yang paling cepat berkembang belakangan ini dan yang paling menguntungkan. Tapi aku belum sempat riset tentang asal-muasal perkembangannya.
Steve: Eh, justu riset gua tentang itu! Gini loh, cicit buyut asal MLM adalah Skema Ponzi atau yang bahasa kerennya Ponzi Scheme. Ponzi Scheme ini dimulai oleh Charles Ponzi di Boston tahun 1919 ketika dia buka Securities Exchange Company. Dia mulai scheme ini dengan meminjam uang dan mengeluarkan nota pelunasan dalam 90 hari dengan keuntungan 50%.
Kiasu: Hah? Ngasih pinjam uang trus dapet 50% untung dalam 90 hari?
Steve: Iya, makanya... siapa sih yang nggak mau? Scheme-nya si Ponzi langsung melejit, semua membabi buta (kasihan yah udah babi, buta lagi) mau ikutan, dan ini melibatkan hampir semua kalangan… ada politikus, ada polisi, dan sebagainya.
Kiasu: Trus si Ponzi gimana cara bayar 50% keuntungan dari setiap investor?
Steve: Dia menipu para investor-nya dengan menggunakan uang dari para investor baru untuk membayar ‘keuntungan’ para investor lama. Ponzi meraup keuntungan sebanyak US$15 juta sebelum akhirnya dia kena tangkep, dipenjara, dan dideportasi ke Itali tahun 1934.
Reffie: Steve, kenapa emangnya si Ponzi, apa salah dia? Ehm, Ponzi scheme itu gimana sih detailnya?
Steve: Ciri-ciri Ponzi ini adalah nggak ada penjualan barang/jasa tapi cuma bilang ke investor kalo sistemnya rumit dan jadi dirahasiain. Pokoknya, investor dijanjikan keuntungan dengan persentase yang sangat tinggi dalam waktu tertentu. Jadi, pencetus skema ini bertindak sebagai pusat bagi korban-korbannya dan berinteraksi dengan mereka semua secara langsung. Nggak lama kemudian, pencetus skema ini bakalan menghilang dengan semua uang yang telah di-invest kalau nggak mau bangkrut. Atawa, pembuat skema ini hancur karena kekurangan dana baru untuk bayar keuntungan yang dijanjikan atau keburu ketangkep sama polisi kayak si Ponzi.
Reffie: Kreatif juga tuh orang, bisa kepikir gini-ginian. Sayang kreatifitasnya nggak dipakai untuk memuliakan Tuhan.
Steve: Tapi nggak lama kemudian, muncul pyramid scheme (skema piramida) yang mirip Ponzi Scheme. Skema ini memerlukan suntikan dana baru, lalu melibatkan penipuan dalam penerimaan dan pendistribusian uang sedemikian rupa yang memungkinkan keuntungan peserta awal dari kerugian peserta yang bergabung belakangan.
Kiasu: So abis Ponzi, muncul pyramid setelah itu yah?
Steve: Iya, nggak lama setelah itu. Kira-kira tahun 1935, dengan memakai jasa pengiriman pos, beberapa surat berantai mulai bermunculan di Denver, misalnya yang bernamakan ‘Prosperity Club’ dan slogan ‘In God We Trust.’ Berbagai macam surat berantai serupa pun akhirnya menyebar ke seluruh Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Cara pyramid ini yaitu surat berantai yang dikirim itu berisi daftar 5-10 nama dan alamat yang didistribusikan ke pembeli. Terus, pembeli diminta untuk mengirim sejumlah uang (misalnya US$1) kepada orang yang namanya di urutan pertama. Pembeli lalu menghapus nama orang pertama tersebut dari daftar, menaikkan nama-nama lainnya satu urutan dan memasukkan namanya sendiri (dan beberapa nama orang lain) di urutan bawah. Daftar terbaru ini lalu di kirimkan ke setiap orang yang terdaftar dan mudah-mudahan prosedur ini akan terulang terus sampai akhirnya nama sang pembeli ini ada di urutan pertama dan mendapatkan keuntungan.
Kiasu: Oh... so mereka yang mendapat surat itu harus meneruskan yah? Kayak dapet e-mail yang minta kita forward ke 10 orang maka bisa enteng jodoh, diberkati, dan kalo ndak bisa kena bisul seluruh tubuh lah, putus cinta lah...
Steve: Polanya emang sama. Trus di taon 1967, Glenn W. Turner mengembangkan sebuah skema distribusi yang mengadopsi konsep surat berantai itu di Orlando, Florida. Perusahaannya bernama Kosmetics Company of Tomorrow (Koscot) Interplanetary, ngakunya sih menjual produk kosmetik dari bahan dasar spesial namun sebenernya dia menjual hak menjadi distributor. Seorang anggota perlu bayar uang keanggotaan dan menjadi distributor, yang memungkinkannya menjual produk kosmetik, tapi yang paling penting, memungkinkannya menjual hak menjadi distributor ke orang-orang lainnya. Ini hampir sama dengan konsep surat berantai, yaitu anggota di urutan teratas dan anggota yang merekrut mendapatkan uang dari anggota baru tersebut. Anggota baru ini sendiri mendapat posisi di urutan bawah.
Kiasu: Jadi si Turner ini polanya lebih kepada jual hak distributor yah dibanding jual produk?
Steve: Iya, produk itu hanya kedok belaka. Selain itu Glenn Turner juga mendirikan perusahaan Dare To Be Great sebagai badan pelatihan para anggota atau calon anggota Koscot Interplanetary yang ‘memaparkan’ kesuksesan dan kekayaan yang menanti mereka.... Tujuan akhir dari pelatihan ini untuk membujuk anggota atau calon anggota untuk membeli paket yang tersedia.
Kiasu: Wah untung besar donk yah dia? Nasibnya trus gimana tuh? Apa sama seperti Ponzi Scheme akhirnya?
Steve: Tahun 1975, Federal Trade Center (FTC) di Amerika Serikat memutuskan kalo sistem piramid yang dipake Koscot Interplanetary adalah ilegal, dan keputusan ini (Koscot 86 F.T.C. at 1180) lalu menjadi penentu definisi apakah sebuah perusahaan dibilang pyramid atau bukan. Ciri-ciri pyramid adalah adanya pembayaran uang oleh peserta ke perusahaan sebagai ganti hak untuk menjual produk dan hak untuk menerima penghasilan karena merekrut peserta-perserta lain ke dalam program-program bonus yang ada. Program bonus ini ternyata nggak berkaitan dengan penjualan produk kepada konsumen. Pyramid ini sekarang udah berkembang jadi banyak variasi, jadinya cukup sulit untuk bisa langsung mengenalinya. Meskipun begitu, ternyata variasi-variasinya punya beberapa kesamaan, yaitu adanya barang untuk diperjualbelikan tapi harganya jauh lebih mahal dari harga pasaran. Hal ini hanya dipake sebagai kedok. Selain itu, ada janji keuntungan yang tinggi buat konsumen atau investor, dan kalo merekrut peserta lain akan langsung dapet keuntungan dari peserta itu. Dan lagi, keuntungan besar dikeruk oleh investor-investor awal lewat kerugian anggota-anggota akhir skema pyramid ini. Ada juga kewajiban untuk bayar biaya keanggotaan baik yang terang-terangan maupun yang terselubung dalam bentuk kewajiban membeli sejumlah produk dan penjualan produk secara personal. Semenjak pyramid ini dilarang oleh pemerintah Amerika Serikat, berkembanglah Multi-Level Marketing (MLM). Pada tahun 1979, Amway dituntut oleh FTC karena didakwa sebagai skema piramid. Namun demikian, Amway berhasil lolos dan kemenangan itu jadi patokan perkembangan MLM secara legal di Amerika Serikat. Dalam keputusan ini, skema yang diadopsi oleh Amway nggak dikategorikan sebagai pyramid scheme. Saat ini, MLM juga dikenal sebagai Network Marketing (NWM).
Kiasu: Oh... berarti MLM legal dong.... Tapi kenapa yah MLM ndak dikategorikan sebagai pyramid scheme?
Steve: Soalnya menurut mereka tuh, skema yang dipakai lebih berperaturan ritel daripada pyramid scheme. Misalnya distributor diwajibkan menjual 70% dari hasil produk yang sudah dibeli kepada non-distributor, trus distributor harus ngejual paling sedikit ke 10 orang setiap bulan dan terakhir inventaris yang nggak kejual boleh dikembalikan.
Reffie: Tapi laen ama kenyataannya tuh. Itu sih boleh jadi panutan yang melegalkan MLM tapi hampir semua perusahaan MLM acuh tak acuh tuh. Masalahnya mereka masih bisa jalan terus karena sistem MLM yang mereka pakai selalu berubah dan bisa berkelit dari hukum. Lagian pihak berwajib mana bisa menyamai kecepatan mereka berubah?
Steve: Sebenernya, MLM adalah pyramid scheme yang terselubung. Kita disuruh beli produk untuk menjadi anggota itu sebenernya adalah uang pendaftaran yang tersembunyi. Plan kompensasi yang disodorkan juga bertujuan untuk merekrut distributor secara terus-menerus. Selain itu, MLM mempunyai ciri-ciri yang sama seperti pyramid scheme dengan beberapa tambahan atau variasi, misalnya MLM biasanya menjual barang yang lebih mahal dibanding barang-barang setarafnya di pasaran, tentunya dengan mengatakan produk mereka lebih unggul. Penjualan ini juga sebenernya merupakan sebuah kedok untuk ‘melegalkan’ pyramid scheme. Untuk orang yang mau ikutan, dia musti beli suatu produk yang harganya biasanya mahal, istilahnya, untuk ‘pembayaran uang keanggotaan’ alias hidden membership fee. Trus mereka menjanjikan keuntungan yang gila-gilaan sehingga dalam waktu beberapa tahun, asal kita rajin rekrut orang, kita bisa pensiun umur muda ... asoy.
Kiasu: Hmm... tapi bukannya MLM lebih dari itu? Sebenernya apa sih yang membuat sebuah bisnis itu MLM?
Steve: Ini emang a bit tricky sih soalnya nggak ada batasan-batasan yang jelas tentang MLM.
Reffie: Emang agak sulit sih, tapi dulu saya ketemu satu artikel yang bagus buat ngejelasin batasan apakah suatu sistem itu MLM atau bukan. Artikel ini ditulis oleh John M. Taylor, Ph.D., presiden dari Consumer Awareness Insitute dan advisor dari Pyramid Scheme Alert di Amerika Serikat. Dia ada bilang lima hal. Pertama, setiap anggota yang sudah direkrut dipersiapkan dan diberikan insentif untuk merekrut orang lainnya, yang kemudian akan dipersiapkan dan diberikan insentif untuk merekrut orang lainnya lagi, dan seterusnya, sehingga jadi rantai perekrutan yang tak habis-habisnya tanpa memperhitungkan kejenuhan market. Kedua, orang naik pangkat dalam MLM bukan karena hasil ditunjuk jadi naik pangkat tetapi karena dia berhasil rekrut banyak orang. Ketiga, seperti yang Steve dah jelasin, orang baru harus “bayar untuk terlibat” kalo pingin ikut program MLM-nya. Keempat, perusahaan MLM bisa ngasih komisi dan bonus kepada distributor sampe beberapa level yang cukup banyak misalnya sampe lima level. Yang terakhir, perusahaan MLM memberi bayaran lebih jika kita merekrut orang dibanding kita beli barang. Jadi lebih untung rekrut orang dibanding mengkonsumsi barang dalam sistem MLM.
Kiasu: Kamu risetnya gahar juga yah? Sebenernya aku udah persiapin beberapa poin positif tentang MLM. Gimana kalo kita coba lihat poin demi poin, mungkin ada yang baik yang boleh kita ambil, sedangkan yang jelek kita buang. Misalnya, pertama, MLM adalah pilihan terbaik untuk memulai bisnis sendiri dan attain real economic independence. Ok dong? Setuju ndak, Steve?
Steve: Hmm... MLM bukan self-employment karena sebenernya bekerja untuk orang-orang di upline. Beberapa MLM bahkan melarang distributor menjual produk dari perusahaan lain. Dan mereka harus hanya taat kepada peraturan dan cara menjual produk yang diberikan satu perusahaan MLM tersebut sehingga penjual nggak boleh sembarangan dalam berkreasi mengaplikasikan teknik marketing lain.
Kiasu: BENER JUGA! Tapi kan MLM bisa dikerjain waktu senggang sehingga menawarkan fleksibilitas besar and personal freedom of time...
Steve: Gua nggak setuju. Justru untuk bisa sukses di MLM dibutuhkan komitmen waktu yang luar biasa panjang dan butuh kemampuan berbisnis juga, sedangkan waktu seseorang nggak maju-maju pasti kena tuduh dia nggak tekun alias males. Loh bukannya awal-awalnya kita diiming-imingi nggak usah jam kerja panjang-panjang tapi waktu kita udah kecemplung mereka bilang kita males, kurang bertekun lah. Ini namanya kontradiksi sendiri.
Kiasu: Oh, aku belum pernah ikut, jadi ndak tau apakah bener begitu. Paling ndak yang aku tau itu MLM adalah metode distribusi yang menekankan distribusi langsung dari produsen kepada konsumen tanpa perantaraan wholesaler/middleman sehingga MLM mengurangi biaya distribusi.
Steve: Apa kamu bener yakin barang mereka lebih murah, Su? Karena natur MLM yang lebih bersifat mencari profit melalui recruitment, perusahaan-perusahaan MLM ini berlomba-lomba bersaing dengan cara menawarkan komisi yang lebih tinggi dibanding perusahaan lainnya. Ada yang bahkan mencapai 60-75% dari hasil penjualan! Semakin tinggi komisi, perbedaan antara company cost dan wholesale price pun harus lebih tinggi. Karenanya, wholesale dan retail price produk tersebut pun semakin tinggi. Tanpa benefit yang lebih superior dari produk lain di pasaran, kita bisa saja akhirnya membeli sebotol 200 ml shampoo, mungkin diiringi dengan klaim nggak berdasar mengenai khasiat kandungan yang hebat seharga Rp 250.000!
Kiasu: Tapi itu kan karena orang-orang yang menjalankannya yang rusak. Sebenernya kalo orang yang menjalankannya bener, misalnya kita orang Kristen, mustinya ndak akan terjadi seperti begitu.
Reffie: Jadi Su, menurut kamu sistemnya atau orang yang menjalankannya yang rusak? Mungkin setelah penjelasan berikut baru kita bisa lebih jelas. Tapi sebelumnya, saya mau menekankan sesuatu. Setelah kita diskusi lebih panjang lebar, yang harus kita sadari yaitu bahwa kita nggak akan ikut MLM hanya karena MLM punya lebih banyak “Plus” daripada “Minus,” tetapi bukankah kita harus bertanya apakah MLM itu sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan atau nggak?
Steve: Wah, ini gua nggak tahu. Emangnya prinsip Alkitab apa yang bertentangan dengan MLM?
Reffie: Emang nggak tertulis jelas-jelas seperti di sepuluh hukum Tuhan, “Jangan ikut MLM,” tetapi semangat dan spirit yang menjiwai MLM pasti nggak sesuai dengan prinsip Alkitab. Untuk menjawab pertanyaan kamu ini, Steve, saya harus menjelaskan cukup panjang mulai dari sejarahnya terlebih dahulu sehingga kalian mengerti dengan tuntas. Saya pernah diajak ikut beberapa tahun yang lalu dan sudah riset cukup banyak sebelumnya. MLM mulai berkembang tahun 1960-an ketika New Age Movement (NAM) sedang semarak melanda dunia Barat. Jadi nggak heran kalo NAM ini menjadi arus zaman yang memicu timbulnya MLM.
Kiasu: Apa hubungan NAM dan MLM? Gimana NAM bisa jadi arus zamannya? Ada-ada aja...
Reffie: Untuk memperjelas hubungan NAM dan MLM, kita musti ngerti dulu NAM dan sejarah perkembangannya. Latar belakang NAM itu awalnya dari kejatuhan zaman modern yang berpucuk pada dua filsafat dasar: Rasionalisme dan Empirisisme.
Kiasu: Bisa tolong jelasin dikit? Kalo udah ngomongin filsafat, aku dah mulai blank nih. Maklum buta filsafat.
Reffie: Rasionalisme ini adalah filsafat mendewakan kemampuan berasio manusia di atas segalanya. Semangat ini menekankan bahwa kebenaran haruslah bisa dibuktikan dan dinalar melalui daya pikir manusia. Sedangkan Empirisisme adalah filsafat pembuktian dan perumusan melalui indera. Dengan kata lain, semua yang nggak masuk akal atau nggak bisa dibuktikan di laboratorium nggak dapat diterima kebenarannya. Dampak dari filsafat ini yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi jadi berkembang pesat. Namun di sisi lain, hal-hal yang berkaitan dengan spiritualitas dan emosional ditekan, bahkan dibuang karena nggak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Puncak zaman modern, sekaligus akhir daripada perkembangannya, terjadi pada Perang Dunia II. Zaman yang diharapkan mampu membawa kehidupan manusia ke dalam tahap yang sempurna karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi malah membawa kehancuran ke dalam kehidupan manusia, seperti pertumpahan darah akibat haus kekuasaan dan degradasi alam karena eksploitasi habis-habisan. Lalu para filsuf Barat, setelah ngeliat zaman modern runtuh, jadi sadar pentingnya aspek spiritualitas yang mereka dulunya buang. Mereka mulai ngeliat ke dunia Timur di mana hal-hal mistis masih dijunjung tinggi. Para filsuf Barat kemudian mengadopsi filsafat Monisme dan Pantheisme sebagai hasilnya. Monisme boleh dibilang filsafat kesamaan. Filsafat ini pada prinsipnya adalah segala sesuatu, baik alam, manusia, benda mati, dan lain-lain, punya esensi yang sama dan saling terhubung satu dengan yang lain. Dalam prinsip ini nggak ada batasan perbedaan antara mahluk yang satu dengan yang lainnya, termasuk dengan allah. Sedangkan yang kedua, Pantheisme, adalah filsafat realisasi diri manusia sebagai allah. Filsafat ini menekankan bahwa segala hal adalah bagian dari allah, termasuk jagad raya, alam, dan manusia, karena itu segala sesuatu adalah allah. Prinsip ini juga sama dengan Monisme, nggak ada batasan antara pencipta dan ciptaan. Penyatuan antara sisa-sisa zaman modern dan mistik Timur inilah yang kemudian berkembang sebagai filsafat Gerakan Zaman Baru atau New Age Movement (NAM). NAM ini bersemangatkan piramida – we are at the top. We know and we feel that we are at the top. NAM anggap mereka adalah peradaban tertinggi di mana setiap manusia adalah allah-allah kecil dan akan menjadi penguasa jika keallahan di dalam dirinya dibangkitkan. Manusia menyadari bahwa peradaban Barat yang hanya berfokus pada logika dan Timur yang terlalu menekankan mistik, kedua-duanya nggak berfungsi, maka generasi selanjutnya mengambil yang baik-baiknya dari Barat dan Timur: ilmu tertinggi Barat dan filsafat/mistik tercanggih Timur dikawinkan. Mereka percaya bahwa inilah kebudayaan terhebat yang dapat dipikirkan manusia dan sekarang sudah dicapai dalam NAM. This is the best we can reach. Inilah puncak dari apa yang manusia dalam kebudayaan idam-idamkan dan impikan. We are at the top!
Kiasu: Menarik juga! Tapi terus apa hubungannya?
Reffie: Filsafat dan semangat NAM itulah yang menjiwai sistem MLM. Maka kalau sistemnya sudah rusak dan bobrok, orang-orang yang masuk ke dalam sistem itu otomatis akan terperangkap dalam sistem MLM. NAM mengadopsi mistik Timur dan menganut konsep kebenaran yang relatif seperti yang digambarkan dalam konsep Yin-Yang. Yang hitam nggak hitam seutuhnya, ada putih di dalamnya dan yang putih pun ada hitam di dalamnya. Maka dalam konsep bisnis MLM nggak ada batasan yang jelas antara produsen dan pembeli. Dalam MLM sang pembeli adalah sang produsen juga. Yang beli juga jual dan yang jual juga beli.
Steve: Eh, itu turunan dari ajaran Monisme bukan? Lalu gimana dengan Pantheisme?
Reffie: Pantheisme mengajarkan kita semua adalah allah. Aplikasinya di dalam MLM, kita semua adalah bos. Lain dengan sistem manajerial perusahaan-perusahaan pada umumnya, di mana semua bawahan bertanggung jawab kepada yang di atasnya dan yang di atas juga berhak memecat yang di bawah. Tetapi nggak demikian dengan MLM. Semua upline dan downline sekaligus menjadi bos semua. Kamu adalah bos, saya adalah bos, semua adalah bos, bos adalah semua. Inilah pantheisme dalam dunia bisnis. Dan lagi mistik Timur percaya bahwa kita semua adalah allah yang belum dibangunkan atau masih tertidur, perlu dibangkitkan dan disadarkan terlebih dahulu. Sebenarnya manusia mempunyai potensi nggak terbatas, bukan hanya manusia bisa menjadi allah tetapi manusia sudah allah hanya belum sadar aja. Sedang dalam MLM, potensi manusia nggak terbatas itu dikaitkan dengan kemampuan manusia nggak terbatas untuk mencari sebanyak-banyaknya downline, mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari sesama manusia lainnya. MLM sangat erat kaitannya dengan motivational seminar, atau human-potential development movement misalnya seperti Anthony Robins yang menulis “Awaken the Giant Within.” Orang-orang MLM harus terus-menerus mengikuti training atau seminar yang bertemakan self-development untuk terus memotivasi dan mengingatkan mereka bahwa mereka adalah allah yang mempunyai potensi nggak terbatas, terutama kepada mereka yang mulai discouraged karena mengalami kesulitan-kesulitan lapangan dalam mencari downline. Seminar bisnis NAM secara kuat menekankan penilaian positif. Beberapa seminar menjual “self congratulation.” Mereka mengatakan bahwa masalah kita, sebagian besar, adalah karena penilaian akan diri kita yang buruk. Untuk menjadi “kapten bagi nasib kita” kita harus menangkap kemudi ini dengan mengagungkan diri kita sendiri tanpa batas. Percaya pada diri sendiri, itulah kuncinya.
Kiasu: Lalu kalo sekarang kita tahu bahwa MLM itu dikemudikan oleh NAM, emang apa bahayanya? Koq aku masih belum jelas bahayanya di mana?
Reffie: Karena MLM di-drive oleh NAM baik secara filsafat maupun semangatnya, maka MLM mempunyai arah dan semangat yang sama seperti NAM.
Steve: Kamu nggak berlebihan, Reff? Segitu mengerikankah?
Reffie: Kita bisa lihat beberapa kengerian yang ditimbulkan oleh MLM baik secara ekonomi maupun secara pengaruh filsafat hidup. Secara ekonomi, MLM adalah suatu sistem yang hanya akan menguntungkan segelintir orang dan merugikan ribuan bahkan jutaan kali jumlah segelintir orang tersebut. Bayangkan suatu sistem MLM yang satu orang harus merekrut 5 orang di bawahnya untuk menjadi downline-nya baru balik modal. Di level kedua, 5 orang tersebut harus merekrut 25 orang untuk balik modal. Di level ketiga adalah 125, dan seterusnya. Su, kira-kira ini bisa bertahan sampai level keberapa? Coba hitung kalau kita ada di level ke-11, perlu berapa orang?
Kiasu: Tunggu yah, aku hitung pake handphone... Level ke-11 adalah errmm… 9.765.625 orang. Wah... hampir 10 juta!
Reffie: 10 juta tuh sudah hampir populasi seluruh Jakarta! Yang mendapat untung adalah segelintir orang di atas sedangkan jutaan orang di bagian paling bawah hanya gigit jari karena sudah nggak ada lagi orang yang bisa dijadiin “korban” mereka. Kamu pikir ini suatu sistem yang masuk akal?
Steve: Gile bener.... Berarti mereka di level atas yang untung besar, untungnya didapat dari kerugian banyak orang di bawah dan yang digembar-gemborkan selalu keuntungan dari segelintir orang yang di atas itu?
Reffie: Yup! Tapi sebetulnya dalam sistem MLM memang hanya segelintir orang yang untung secara ekonomi, tetapi secara keseluruhan semua orang rugi! Rugi apa? Bukan hanya rugi uang, juga rugi tenaga dan waktu. Yang mereka nggak sadar adalah mereka telah menjual jiwa mereka terhadap filsafat Monisme dan Pantheisme di belakang MLM. Dilihat dari sudut pandang filsafat hidup, ini suatu sistem yang kalau dilihat dari pengaruh Zeitgeist begitu luar biasa, karena orang pada umumnya nggak menyadari bahaya yang ditimbulkan, termasuk orang Kristen pun nggak menyadarinya. Berapa banyak orang Kristen yang bukan hanya ikut tetapi juga menjadi suporter kuat MLM tanpa sadar? MLM dengan filsafat NAM berusaha merubah paradigma orang, pertama-tama melalui bidang ekonomi, kemudian akan merembet ke bidang-bidang hidup lainnya.
Kiasu: Tapi... apakah ndak ada nilai positifnya dari sistem ini? Kalau masalah Zeitgeist, mana ada zaman yang ndak ada Zeitgeist-nya? Apa semua sistem yang ada di sepanjang zaman salah semuanya?
Reffie: Mari kita lihat dari sisi Reformed Theology...
(Bersambung ke bagian 2)
Kamis, 16 September 2010
Taman Getsemani
Udah lama ga tulis blog.. huff selain Tuhan Yesus ku yang baik, hanya kepada blog ku inilah aku bisa mencurahkan segalanya.. hari2 yang membuat ku lelah dan tersalib untuk terus maju, berjuang dan bekerja keras.
Hari ini pagi2 udah ke semarang menikmati ramainya pasar tradisional gang baru, pulang beberapa menit yang lalu. sepanjang hari ini ortu selalu bicara tentang menikah, pasangan, mantu dan hal-hal sejenisnya. mendengarkannya membuat ku teringat akan dirinya. aku tahu akhir-akhir ini sejak kejadian itu hubungan kami tidak menjadi baik, semakin mengalami kemunduran. pulang dari semarang ingin hanya tiduran sesaat melepaskan rasa lelah dan tiba-tiba terpikir untuk tulis blog.
Setiap pagi bangun dengan nafas yang berat, seolah-olah terserang sesak nafas setiaphari, berdoa hanya tergeletak dilantai, mengangkat tangan kepada Tuhan dan berteriak kepada-Nya. setiap bunyi BBM ku aku hanya berharap itu darinya. I have 3 wishes in this year. Satu menjadi pribadi yang disiplin, pekerja keras. Dua, menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati, mudah dibentuk. Ketiga, aku ingin di usiaku ini aku mejaganya dengan baik. Tak disangka harapanku yang ketiga menghancurkan semuanya. Aku berjuang untuknya, cepat2 selesai kuliah untuk dirinya, membayar harga semua untuknya, tetapi gara-gara 1 kesalahanku, aku tidak menjaganya hari itu seperti permohonanku kepada Tuhan, aku membiarkannya berjalan sendiri, aku merasa dia memblacklist ku dari hidupnya sejak itu. Setelah peristiwa itu aku seperti hancur berantakan, penyesalanku tiada gunanya. Semakin hari semakin hancur hubungan kami di mata ku. Bagaimana dy berpikir? Apa yang ia rasakan tentang hubungan ini? Apakah dia ga peduli? Ga peduli sama aku, sama hubungan ini? Atau karena usianya yang masih teramat muda yang membuatnya tidak memikirkan hal ini?
Hidup seperti tercambuk dan tersalib setiap hari... Seperti mau mati rasanya. Sejak saat itu aku selalu berharap sesuatu yang tidak mungkin terjadi "Tuhan seandainya waktu dapat kuputar kembali di mana saat-saat aku kali pertama berjumpa dengannya di bandara Soekarno Hatta, memulai semuanya dari awal".. bandara Soekarno Hatta menjadi saksi pertemuanku dengannya dan menjadi saksi pula hancurnya hubunganku dengannya. Seolah-olah tonggak penopang perjuanganku runtuh.. Ingin lari ke sisi dunia yang lain rasanya, tapi Tuhan menahanku dengan segudang tanggung jawab di duniaku. Bingung aku bagaimana aku harus memulai memperbaiki hubungan ini.. Atau sebenarnya di matanya tidak ada yang perlu diperbaiki? Karena tak pernah dia memulai mengambil langkah memperbaiki sesuatu. Keras, cuek, angkuh atau aku yang terlalu manja dan lemah?
Terkadang aku merasa ini hukuman, disiplin dari Tuhan akan masa lalu ku yang selalu tak sadar memainkan hati gadis-gadis. Tidak pernah setia dan menetapkan hati pada satu darmaga hati. Melalui peristiwa ini aku baru bisa merasakan bagaimana sakit dan sangat menderita mencintai, mengasihi seperti Yesus mencintai dan mengasihi orang berdosa.
Beberapa hari yang lalu aku merindukannya, menanti nanti saat-saat aku bisa ngobrol-ngobrol by BBM dengannya. tapi apa yang kudapati??? Huff.. Luka lagi.. Sakit hati lagi... Menggores hati, rasanya seperti diiris-iris pisau hati ini saat melihat responnya di BBM. Rasanya mau menyerah sudah... Tapi ada ketakutan tersendiri... Yang aku inginkan adalah dia tau perasaanku, dy tau apa yang aku perjuangkan, aku berjuang membangun hidupku untuknya kelak, selesai semuanya dalam 2-3 tahun mendatang, menikah, punya keturunan, saling mendukung satu dengan yang lain, melewati semuanya bersama-sama dalam susah atau pun senag. Apakah itu juga yang Tuhan inginkan?
Aku pernah berkata kepada alm. kekasihku Yneke.. Kenapa aku ga bisa seperti dulu? Mencintai satu orang dan tetap mencintainya selamanya? Seperti cintaku padamu dulu. Kenapa aku begitu mudahnya berpindah hati? Kemana Edwin yang menjunjung perasaan para gadis? Kemana Edwin yang menjunjung kesetiaan? Malam itu aku bertemu Yneke dalam mimpi dan ia memberikan gadis yang meremukkan hatiku sekarang. Dia berkata "Ini dia sebagai penggantiku untukmu, melaluinya kamu akan belajar kembali mempunyai hati". Haruskah sesakit ini yang terjadi?
Setiap pagi aku berkata kepada Tuhan "Oh Tuhan.. Oh Tuhan gimana ini? Kok gini sih?" Kemudian sore ini aku diingatkan Tuhan melalui peristiwa Getsemani saat Tuhan hendak disalib. Penderitaan-Nya seperti mau mati rasanya secara hati dan fisik. Tuhan berkata kepada Bapa "ya Bapa jikalau boleh lalukan cawan ini dari padaku." Setelah itu "Bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak-Mu". Yesus melakukannya 3 kali. Yesus tidak berkata "Lalukan cawan ini dari pada-Ku" selama berhari-hari, tenggelam dalam kemurungan dan kesedihan-Nya, tenggelam dalam perasaan yang seperti mau mati. Dia tidak menjadi pribadi yang melancholis selama beberapa hari mengasihani dirinya sendiri, murung, seperti putus harapan menangung segala sesuatunya. Ia memilih untuk bangkit saat itu juga dan berkata "Bukan kehendakku yang jadi melainkan kehendak-Mu saja". Berbeda sekali dengan ku, apakah itu yang disebut dengan tidak manja, kuat secara hati, kuat menangung segala sesuatu? Apakah aku berarti pribadi yang lemah hati dan manja?
Aku memang tidak tahu bagaimana aku harus menghadapi ini.. Tidak ada usaha dari dia sama sekali dan aku bingung, tetapi yang aku tahu satu bahwa aku harus kuat, aku tidak boleh lagi bangun dengan beban hati, tidak boleh merasa begitu menderita dan mengasihani diri sendiri, menjadi pribadi yang terlalu melancholis. Aku harus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Kalau Engkau menghendakiku meminum cawan ini, biarlah aku meminumnya seperti yang Kau kehendaki Tuhan". aku memang tidak tahu apa yang harus aku lakukan tapi setidaknya aku tahu bahwa aku harus bangkit menyusun hidupku kembali, memiliki jam kerja dan kebiasaan-kebiasaan sehat lainnya, mengisi masa mudaku dengan membangun masa depanku.. Sampai harinya nanti aku melamarnya untuk menjadi istriku satu-satunya. Sekalipun tidak dia menjadi istriku kelak, seperti yang aku pernah katakan kepada Tuhan tentang Yneke demikian aku akan katakan kepada gadisi cantik ini, putri pujaan hati ku ini, jagai dia dan beri dia pria yang lebih baik dari aku, yang memiliki standar hidup diatas aku, karena aku tidak rela dia jatuh ditangan pria yang salah Tuhan..
Hari ini pagi2 udah ke semarang menikmati ramainya pasar tradisional gang baru, pulang beberapa menit yang lalu. sepanjang hari ini ortu selalu bicara tentang menikah, pasangan, mantu dan hal-hal sejenisnya. mendengarkannya membuat ku teringat akan dirinya. aku tahu akhir-akhir ini sejak kejadian itu hubungan kami tidak menjadi baik, semakin mengalami kemunduran. pulang dari semarang ingin hanya tiduran sesaat melepaskan rasa lelah dan tiba-tiba terpikir untuk tulis blog.
Setiap pagi bangun dengan nafas yang berat, seolah-olah terserang sesak nafas setiaphari, berdoa hanya tergeletak dilantai, mengangkat tangan kepada Tuhan dan berteriak kepada-Nya. setiap bunyi BBM ku aku hanya berharap itu darinya. I have 3 wishes in this year. Satu menjadi pribadi yang disiplin, pekerja keras. Dua, menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati, mudah dibentuk. Ketiga, aku ingin di usiaku ini aku mejaganya dengan baik. Tak disangka harapanku yang ketiga menghancurkan semuanya. Aku berjuang untuknya, cepat2 selesai kuliah untuk dirinya, membayar harga semua untuknya, tetapi gara-gara 1 kesalahanku, aku tidak menjaganya hari itu seperti permohonanku kepada Tuhan, aku membiarkannya berjalan sendiri, aku merasa dia memblacklist ku dari hidupnya sejak itu. Setelah peristiwa itu aku seperti hancur berantakan, penyesalanku tiada gunanya. Semakin hari semakin hancur hubungan kami di mata ku. Bagaimana dy berpikir? Apa yang ia rasakan tentang hubungan ini? Apakah dia ga peduli? Ga peduli sama aku, sama hubungan ini? Atau karena usianya yang masih teramat muda yang membuatnya tidak memikirkan hal ini?
Hidup seperti tercambuk dan tersalib setiap hari... Seperti mau mati rasanya. Sejak saat itu aku selalu berharap sesuatu yang tidak mungkin terjadi "Tuhan seandainya waktu dapat kuputar kembali di mana saat-saat aku kali pertama berjumpa dengannya di bandara Soekarno Hatta, memulai semuanya dari awal".. bandara Soekarno Hatta menjadi saksi pertemuanku dengannya dan menjadi saksi pula hancurnya hubunganku dengannya. Seolah-olah tonggak penopang perjuanganku runtuh.. Ingin lari ke sisi dunia yang lain rasanya, tapi Tuhan menahanku dengan segudang tanggung jawab di duniaku. Bingung aku bagaimana aku harus memulai memperbaiki hubungan ini.. Atau sebenarnya di matanya tidak ada yang perlu diperbaiki? Karena tak pernah dia memulai mengambil langkah memperbaiki sesuatu. Keras, cuek, angkuh atau aku yang terlalu manja dan lemah?
Terkadang aku merasa ini hukuman, disiplin dari Tuhan akan masa lalu ku yang selalu tak sadar memainkan hati gadis-gadis. Tidak pernah setia dan menetapkan hati pada satu darmaga hati. Melalui peristiwa ini aku baru bisa merasakan bagaimana sakit dan sangat menderita mencintai, mengasihi seperti Yesus mencintai dan mengasihi orang berdosa.
Beberapa hari yang lalu aku merindukannya, menanti nanti saat-saat aku bisa ngobrol-ngobrol by BBM dengannya. tapi apa yang kudapati??? Huff.. Luka lagi.. Sakit hati lagi... Menggores hati, rasanya seperti diiris-iris pisau hati ini saat melihat responnya di BBM. Rasanya mau menyerah sudah... Tapi ada ketakutan tersendiri... Yang aku inginkan adalah dia tau perasaanku, dy tau apa yang aku perjuangkan, aku berjuang membangun hidupku untuknya kelak, selesai semuanya dalam 2-3 tahun mendatang, menikah, punya keturunan, saling mendukung satu dengan yang lain, melewati semuanya bersama-sama dalam susah atau pun senag. Apakah itu juga yang Tuhan inginkan?
Aku pernah berkata kepada alm. kekasihku Yneke.. Kenapa aku ga bisa seperti dulu? Mencintai satu orang dan tetap mencintainya selamanya? Seperti cintaku padamu dulu. Kenapa aku begitu mudahnya berpindah hati? Kemana Edwin yang menjunjung perasaan para gadis? Kemana Edwin yang menjunjung kesetiaan? Malam itu aku bertemu Yneke dalam mimpi dan ia memberikan gadis yang meremukkan hatiku sekarang. Dia berkata "Ini dia sebagai penggantiku untukmu, melaluinya kamu akan belajar kembali mempunyai hati". Haruskah sesakit ini yang terjadi?
Setiap pagi aku berkata kepada Tuhan "Oh Tuhan.. Oh Tuhan gimana ini? Kok gini sih?" Kemudian sore ini aku diingatkan Tuhan melalui peristiwa Getsemani saat Tuhan hendak disalib. Penderitaan-Nya seperti mau mati rasanya secara hati dan fisik. Tuhan berkata kepada Bapa "ya Bapa jikalau boleh lalukan cawan ini dari padaku." Setelah itu "Bukan kehendak-Ku yang jadi melainkan kehendak-Mu". Yesus melakukannya 3 kali. Yesus tidak berkata "Lalukan cawan ini dari pada-Ku" selama berhari-hari, tenggelam dalam kemurungan dan kesedihan-Nya, tenggelam dalam perasaan yang seperti mau mati. Dia tidak menjadi pribadi yang melancholis selama beberapa hari mengasihani dirinya sendiri, murung, seperti putus harapan menangung segala sesuatunya. Ia memilih untuk bangkit saat itu juga dan berkata "Bukan kehendakku yang jadi melainkan kehendak-Mu saja". Berbeda sekali dengan ku, apakah itu yang disebut dengan tidak manja, kuat secara hati, kuat menangung segala sesuatu? Apakah aku berarti pribadi yang lemah hati dan manja?
Aku memang tidak tahu bagaimana aku harus menghadapi ini.. Tidak ada usaha dari dia sama sekali dan aku bingung, tetapi yang aku tahu satu bahwa aku harus kuat, aku tidak boleh lagi bangun dengan beban hati, tidak boleh merasa begitu menderita dan mengasihani diri sendiri, menjadi pribadi yang terlalu melancholis. Aku harus berdiri dan berkata kepada Tuhan, "Kalau Engkau menghendakiku meminum cawan ini, biarlah aku meminumnya seperti yang Kau kehendaki Tuhan". aku memang tidak tahu apa yang harus aku lakukan tapi setidaknya aku tahu bahwa aku harus bangkit menyusun hidupku kembali, memiliki jam kerja dan kebiasaan-kebiasaan sehat lainnya, mengisi masa mudaku dengan membangun masa depanku.. Sampai harinya nanti aku melamarnya untuk menjadi istriku satu-satunya. Sekalipun tidak dia menjadi istriku kelak, seperti yang aku pernah katakan kepada Tuhan tentang Yneke demikian aku akan katakan kepada gadisi cantik ini, putri pujaan hati ku ini, jagai dia dan beri dia pria yang lebih baik dari aku, yang memiliki standar hidup diatas aku, karena aku tidak rela dia jatuh ditangan pria yang salah Tuhan..
Minggu, 25 Juli 2010
Yang Miskin Yang Tuhan Kasihi
Beberapa bulan belakangan ini beberapa kali aku kembali bersentuhan dengan orang-orang pinggiran ato yang dikenal dengan kaum marginal. Setelah beberapa lama (sudah hampir 1 tahun) aku tidak bertatap muka dan bergaul dengan mereka karena tugas akhir kuliah yang harus segera diselesaikan.
Bertemu, bertatap muka dengan mereka membuat aku kembali merasakan kehidupan bersama dengan mereka 1 tahun yang lalu ketika aku tahu bahwa aku harus hidup bagi Kristus melalui setiap mereka. Bertatap muka dan bersentuhan dengan mereka selalu membuat hatiku terbeban dan menangis di hadapan Tuhan. Miris, sedih dan hati terasa di sayat-sayat ketika harus mengetahui bagaimana mereka harus hidup di kota besar ini. pekerjaan mereka yang serba kurang, tidak layak, dan bahkan dipandang hina bagi banyak "kaum pejabat" di negeri ini. mereka unskill, tidak memiliki ketrampilan khusus, mereka mengandalkan dari apa yang mereka punya untuk bertahan hidup, aset terbesar mereka adalah tenaga mereka, tubuh mereka. kalau mereka terlalu capek bekerja dan jatuh sakit mereka tidak dapat penghasilan dan tidak dapat makan hari itu.
Pagi ini saat aku berdoa, aku semakin tahu bahwa hati Tuhan adalah untuk kaum marginal. Yesus sangat konsen dengan kaum yang dipandang dunia sebagai "kaum rendahan" ini. Dalam perenungan ku, aku berpikir, mengapa Tuhan begitu perduli dengan orang-orang ini? mengapa Tuhan Yesus selama 3.5 tahun begitu konsen dengan kehidupan mereka? segera aku bergerak mencari ayat2 Firman Tuhan tentang orang2 miskin ini.
Ketika Yesus datang, Yesus memilih untuk lahir di tengah-tengah keluarga yang miskin. Yusuf dan Maria adalah orang-orang yang takut akan Tuhan tetapi mereka miskin secara materi (bandingkan Luk 2:24 dng Im 12:6-8). selama 30 tahun Yesus hidup begitu dekat dengan kemiskinan. Nazareth adalah kota miskin yang dipenuhi dengan orang-orang miskin dan banyak penjahat berasal dari Nazareth. tidak ada sesuatu yang baik yang berasal dari Nazareth (Yoh 1:46). kota Nazareth itu kota yang miris.
Sejak Yusuf tiada, Yesus bekerja lebih keras untuk menghidupi adik-adiknya. Yesus datang untuk melayani bukan dilayani. Dan di tengah-tengah himpitan ekonomi yang tinggi serta kehidupan Nazareth yang keras, Yesus memberikan hidup-Nya habis-habisan bekerja keras untuk menghidupi keluarga-Nya sebagai anak tertua sekaligus tulang punggung keluarga hingga usia 30 tahun. Yesus harus mengetahui dan merasakan kehidupan manusia yang paling menderita untuk dapat melakukan karya penebusan-Nya bagi manusia (Ibr 4:15).
Dalam pelayanan Yesus selama 3.5 tahun. Yesus tetap bergaul dengan orang-orang kecil yang dunia pandang hina ini. Mengapa Yesus hidup ditengah-tengah kaum miskin? Mat 11:5 berkata bahwa akan diberitakan kabar baik kepada orang-orang yang miskin secara materi. Orang-orang miskin butuh kabar baik, hampir tidak ada sesuatu yang baik yang dapat dikecap oleh kaum miskin. orang-orang miskin hidup dengan diasingkan oleh sesamanya, mereka lebih rentan terhadap sakit penyakit kronis karena kemiskinan membentuk gaya hidup mereka yang tidak hygienis. Mereka butuh diterima, disembuhkan dari penyakit mereka, disembuhkan dari gaya hidup mereka, dan diberi harapan hidup.
Yesus datang memberikan harapan hidup bagi kaum yang tertolak oleh dunia ini. Yesus datang bukan untuk orang sehat tetapi sakit. Ketika Yesus hidup di tengah-tengah mereka Yesus tidak memberikan uang atau kekayaan kepada mereka karena Yesus tahu bukan itu yang mereka butuhkan. mereka membutuhkan uang memang untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka tetapi bukan itu yang utama, mereka membutuhkan penerimaan dan harapan bagi kehidupan mereka, dan Yesus memberikannya. ketika kaum marginal ini diterima dan diberi harapan, mereka akan lebih bersemangat menjalani hidup mereka, mereka akan mengetahui bahwa ada orang-orang yang perduli kepada mereka, mereka akan bersemangat mengembangkan diri mereka dan membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik. ini yang Yesus berikan kepada mereka. ketika Yesus memberikan harapan itu, mereka seperti terlahir kembali, dengan semangat baru, penuh sukacita karena Yesus.
Bagaimana dengan kita anak-anak muda yang sedang giat2nya membangun potensi diri, memperlebar kapasitas diri kita di bidang kita masing2? apakah hati Tuhan bagi kaum miskin ada dalam hati kita juga? atau mungkin ada diantara kita yang bahkan jijik bergaul dengan mereka dan memandang mereka hanya dengan sebelah mata? bagaimana dengan visi hidup kita? apakah orang-orang miskin ada di dalamnya?
Yoh 12:8 "karena orang-orang miskin selalu ada padamu..." ayat ini yang muncul ketika doa pagi hari ini. kita sebagai anak-anak muda yang mengikut Yesus mungkin menemukan diri kita hari ini begitu penuh dengan keterbatasan untuk mengulurkan tangan bagi mereka yang miskin. Memang ada cukup banyak anak muda yang menerima panggilan Tuhan bagi dirinya di masa mudanya, meninggalkan kuliahnya untuk pergi ke daerah-daerah terpencil dan terbelakang, pergi ke daerah-daerah miskin dan tertinggal, hidup bagi masyarakat di sana membagikan apa yang Yesus dulu pernah bagikan bagi kaum miskin. namun bagaimana dengan kita yang TIDAK TERPANGGIL untuk itu?
Ingatkah kita kepada cerita dalam 3 injil sinoptis tentang orang muda yang kaya yang memanggil Yesus sebagai Guru yang baik? cobalah melihat perikop ini dengan sisi sudut pandang yang berbeda. kita akan menemukan apa yang dapat anak-anak muda sekarang lakukan bagi kaum miskin.
Yesus berkata "juallah semua yang ada padamu dan ikutlah Aku". Apa yang adapada kita hari ini? kuliah kita? uang bulanan kita? gaji kita? ketrampilan kita? kreatifitas kita? "juallah semuanya itu, berikanlah kepada kaum miskin dan ikutlah Aku" kata Tuhan.
Apapun bidang kita hari ini yang kita sedang geluti, sungguh-sungguh dalamilah itu dengan serius, jadilah profesional di bidangmu. Jadilah kepala dan bukan ekor di bidangmu, bangunlah network seluas-luasnya dengan banyak orang dan genapilah visi Tuhan dalam hidupmu. kenapa? kembali lagi kepada perkataan Tuhan Yesus, "karena orang-orang miskin selalu ada padamu".
mungkin hari ini kita hanya bisa menyumbangkan doa kita, daya kita dengan hanya "mampir-mampir" ke ladang misi liat-liat, dan uang kita melalui BIT The World atau semacamnya. tetapi kelak kita akan bisa lakukan hal yang lebih besar lagi dari yang sekarang bisa kita lakukan bagi kaum miskin. Anak-anak Tuhan harus mengambil tanggung jawab atas bangsa ini, tanggung jawab yang pemerintah kita tidak ambil haruslah diambil oleh anak-anak Tuhan.
Sebagai penutup aku mengambil bagian ayat dari surat Paulus kepada jemaat di Galatia tentang bagaimana Paulus dengan segala kesibukan, pergumulannya dan jabatannya sebagai rasul yang semakin tinggi tetap tidak melupakan orang-orang miskin yang ada disekitarnya bahkan dengan sungguh-sungguh mengingatnya. Siapapun kita, setinggi apapun jabatan kita bidang kita, seberat apapun pergumulan kita, dan sesibuk apapun kita untuk kita sungguh-sungguh mengingat bahawa ada orang-orang miskin di sekeliling kita yang membutuhkan pengharapan dari Yesus yang mana pengharapan itu telah ada pada kita. Memperoleh dengan cuma-cuma dan bagikanlah dengan cuma-cuma.
Galatia 2:10, "Hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya."
GBU
Bertemu, bertatap muka dengan mereka membuat aku kembali merasakan kehidupan bersama dengan mereka 1 tahun yang lalu ketika aku tahu bahwa aku harus hidup bagi Kristus melalui setiap mereka. Bertatap muka dan bersentuhan dengan mereka selalu membuat hatiku terbeban dan menangis di hadapan Tuhan. Miris, sedih dan hati terasa di sayat-sayat ketika harus mengetahui bagaimana mereka harus hidup di kota besar ini. pekerjaan mereka yang serba kurang, tidak layak, dan bahkan dipandang hina bagi banyak "kaum pejabat" di negeri ini. mereka unskill, tidak memiliki ketrampilan khusus, mereka mengandalkan dari apa yang mereka punya untuk bertahan hidup, aset terbesar mereka adalah tenaga mereka, tubuh mereka. kalau mereka terlalu capek bekerja dan jatuh sakit mereka tidak dapat penghasilan dan tidak dapat makan hari itu.
Pagi ini saat aku berdoa, aku semakin tahu bahwa hati Tuhan adalah untuk kaum marginal. Yesus sangat konsen dengan kaum yang dipandang dunia sebagai "kaum rendahan" ini. Dalam perenungan ku, aku berpikir, mengapa Tuhan begitu perduli dengan orang-orang ini? mengapa Tuhan Yesus selama 3.5 tahun begitu konsen dengan kehidupan mereka? segera aku bergerak mencari ayat2 Firman Tuhan tentang orang2 miskin ini.
Ketika Yesus datang, Yesus memilih untuk lahir di tengah-tengah keluarga yang miskin. Yusuf dan Maria adalah orang-orang yang takut akan Tuhan tetapi mereka miskin secara materi (bandingkan Luk 2:24 dng Im 12:6-8). selama 30 tahun Yesus hidup begitu dekat dengan kemiskinan. Nazareth adalah kota miskin yang dipenuhi dengan orang-orang miskin dan banyak penjahat berasal dari Nazareth. tidak ada sesuatu yang baik yang berasal dari Nazareth (Yoh 1:46). kota Nazareth itu kota yang miris.
Sejak Yusuf tiada, Yesus bekerja lebih keras untuk menghidupi adik-adiknya. Yesus datang untuk melayani bukan dilayani. Dan di tengah-tengah himpitan ekonomi yang tinggi serta kehidupan Nazareth yang keras, Yesus memberikan hidup-Nya habis-habisan bekerja keras untuk menghidupi keluarga-Nya sebagai anak tertua sekaligus tulang punggung keluarga hingga usia 30 tahun. Yesus harus mengetahui dan merasakan kehidupan manusia yang paling menderita untuk dapat melakukan karya penebusan-Nya bagi manusia (Ibr 4:15).
Dalam pelayanan Yesus selama 3.5 tahun. Yesus tetap bergaul dengan orang-orang kecil yang dunia pandang hina ini. Mengapa Yesus hidup ditengah-tengah kaum miskin? Mat 11:5 berkata bahwa akan diberitakan kabar baik kepada orang-orang yang miskin secara materi. Orang-orang miskin butuh kabar baik, hampir tidak ada sesuatu yang baik yang dapat dikecap oleh kaum miskin. orang-orang miskin hidup dengan diasingkan oleh sesamanya, mereka lebih rentan terhadap sakit penyakit kronis karena kemiskinan membentuk gaya hidup mereka yang tidak hygienis. Mereka butuh diterima, disembuhkan dari penyakit mereka, disembuhkan dari gaya hidup mereka, dan diberi harapan hidup.
Yesus datang memberikan harapan hidup bagi kaum yang tertolak oleh dunia ini. Yesus datang bukan untuk orang sehat tetapi sakit. Ketika Yesus hidup di tengah-tengah mereka Yesus tidak memberikan uang atau kekayaan kepada mereka karena Yesus tahu bukan itu yang mereka butuhkan. mereka membutuhkan uang memang untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka tetapi bukan itu yang utama, mereka membutuhkan penerimaan dan harapan bagi kehidupan mereka, dan Yesus memberikannya. ketika kaum marginal ini diterima dan diberi harapan, mereka akan lebih bersemangat menjalani hidup mereka, mereka akan mengetahui bahwa ada orang-orang yang perduli kepada mereka, mereka akan bersemangat mengembangkan diri mereka dan membuat kehidupan mereka menjadi lebih baik. ini yang Yesus berikan kepada mereka. ketika Yesus memberikan harapan itu, mereka seperti terlahir kembali, dengan semangat baru, penuh sukacita karena Yesus.
Bagaimana dengan kita anak-anak muda yang sedang giat2nya membangun potensi diri, memperlebar kapasitas diri kita di bidang kita masing2? apakah hati Tuhan bagi kaum miskin ada dalam hati kita juga? atau mungkin ada diantara kita yang bahkan jijik bergaul dengan mereka dan memandang mereka hanya dengan sebelah mata? bagaimana dengan visi hidup kita? apakah orang-orang miskin ada di dalamnya?
Yoh 12:8 "karena orang-orang miskin selalu ada padamu..." ayat ini yang muncul ketika doa pagi hari ini. kita sebagai anak-anak muda yang mengikut Yesus mungkin menemukan diri kita hari ini begitu penuh dengan keterbatasan untuk mengulurkan tangan bagi mereka yang miskin. Memang ada cukup banyak anak muda yang menerima panggilan Tuhan bagi dirinya di masa mudanya, meninggalkan kuliahnya untuk pergi ke daerah-daerah terpencil dan terbelakang, pergi ke daerah-daerah miskin dan tertinggal, hidup bagi masyarakat di sana membagikan apa yang Yesus dulu pernah bagikan bagi kaum miskin. namun bagaimana dengan kita yang TIDAK TERPANGGIL untuk itu?
Ingatkah kita kepada cerita dalam 3 injil sinoptis tentang orang muda yang kaya yang memanggil Yesus sebagai Guru yang baik? cobalah melihat perikop ini dengan sisi sudut pandang yang berbeda. kita akan menemukan apa yang dapat anak-anak muda sekarang lakukan bagi kaum miskin.
Yesus berkata "juallah semua yang ada padamu dan ikutlah Aku". Apa yang adapada kita hari ini? kuliah kita? uang bulanan kita? gaji kita? ketrampilan kita? kreatifitas kita? "juallah semuanya itu, berikanlah kepada kaum miskin dan ikutlah Aku" kata Tuhan.
Apapun bidang kita hari ini yang kita sedang geluti, sungguh-sungguh dalamilah itu dengan serius, jadilah profesional di bidangmu. Jadilah kepala dan bukan ekor di bidangmu, bangunlah network seluas-luasnya dengan banyak orang dan genapilah visi Tuhan dalam hidupmu. kenapa? kembali lagi kepada perkataan Tuhan Yesus, "karena orang-orang miskin selalu ada padamu".
mungkin hari ini kita hanya bisa menyumbangkan doa kita, daya kita dengan hanya "mampir-mampir" ke ladang misi liat-liat, dan uang kita melalui BIT The World atau semacamnya. tetapi kelak kita akan bisa lakukan hal yang lebih besar lagi dari yang sekarang bisa kita lakukan bagi kaum miskin. Anak-anak Tuhan harus mengambil tanggung jawab atas bangsa ini, tanggung jawab yang pemerintah kita tidak ambil haruslah diambil oleh anak-anak Tuhan.
Sebagai penutup aku mengambil bagian ayat dari surat Paulus kepada jemaat di Galatia tentang bagaimana Paulus dengan segala kesibukan, pergumulannya dan jabatannya sebagai rasul yang semakin tinggi tetap tidak melupakan orang-orang miskin yang ada disekitarnya bahkan dengan sungguh-sungguh mengingatnya. Siapapun kita, setinggi apapun jabatan kita bidang kita, seberat apapun pergumulan kita, dan sesibuk apapun kita untuk kita sungguh-sungguh mengingat bahawa ada orang-orang miskin di sekeliling kita yang membutuhkan pengharapan dari Yesus yang mana pengharapan itu telah ada pada kita. Memperoleh dengan cuma-cuma dan bagikanlah dengan cuma-cuma.
Galatia 2:10, "Hanya kami harus tetap mengingat orang-orang miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya."
GBU
Minggu, 18 Juli 2010
perenungan saat makan malem ini.. Tong Sampah
ngomong2 tentang tong sampah..
kita orang2 kristen ini tong sampah lho bro n sist.. sering ga sih jadi tempat curhatan banyak orang2 yang fokus pertumbuhan rohaninya selain angka 10? (kotbah k darwin). pasti banyak kan bro n sist.. ato yang fokus pertumbuhan rohaninya 10 tapi tingkatannya ada dibawah kita atau selevel.. yaaa... curhat2an gt lah. Bermulanya sih mungkin curcol2 doank, curhat2 colongan gt, tapi terus berlanjut ke curhat sebenernya.
masuk kamar tiba2 ada yang ngetok trs pas buka ada temen kita udah banjir matanya teriak "KAKAK!!! huhuhuu..". ato lagi santai makan soto di warung di gereja trs tiba2 ada yang dateng, "bro kapan nih ada waktu ngobrol2?". ato ada lagi, lagi keluar ruangan abis kelar kuliah, "bro gua pengen ngobrol donk". nah ini tanda2 klo kita emank jadi tong sampah.
tapi yang gue percaya orang kristen itu ga sembarangan jadi tong sampah. apa sih bedanya tong sampah orang kristen ama tong sampah yang lain? klo tong sampah yang lain tuh habis buang sampah di situ udah diem ngendep trs tong sampahnya jadi tambah dekil tambah bau, item2, lengket dsb. (lengkap sudah kejorokan sebuah tong sampah hahaha...). tapi klo tong sampah orang Kristen itu bisa menghasilkan emas bro n sist.. weh kok bisa???? nah itu ane juga bingung wkwkwkwaaa... just kidding klo bingung ane ga lanjut lagi neh ceritanya hahaha..
dimulai dari kenapa.. kenapa bisa gt klo buang sampah di tong sampah orang kristen? jawaban klasik yg sebenernya ga ngerti ujungnya "kan ada Yesusnya bro/sist" hahaha... meski jawaban itu sepele tapi bener bro n sist.. karena ada YESUS yang ngurusin hati kita yang jadi tong sampah ini. Yesus setia membuang sampah2 dalam diri kita hasil transferan dari orang banyak ke TPA kepunyaan Dia. bahkan klo ada tong sampah kita ada noda item2, lengket2, Yesus ga segan2 untuk menyucinya dengan sikat demi tong sampah ini terlihat bersih seperti baru lagi (seperti iklan salah satu detergen wkwkwkwaaa...)
nah emasnya di mana sekarang? nah orang2 yang biasa buang sampah ke kita ini nanti akan jadi emasnya. gue percaya ketika mendengar seseorang curhat, ga perlu kita ngasih timbal balik omongan kita sudah investasi lho buat hidupnya. kata firman klo kita mau orang lain berbuat baik ama kita ya perbuatlah demikian terlebih dahulu kepada dia. Inget ga cerita Yusuf tentang juru minum dan juru roti? juru minum bersama juru roti itu sama2 lakuin kesalahan trs dipenjara. Yusuf ditaruh bareng2 ama mereka buat melayani mereka selama mereka di penjara. nah pas mereka bangun dari mimpinya Yusuf melihat mereka lagi susah hati, gundah gulana, muka suram. Trs Yusuf memberikan dirinya menjadi tong sampah nya mereka ini, Yusuf membuka dirinya untuk mendengarkan cerita mereka ini. Curhatlah mereka sama Yusuf tentang mimpi mereka. trs singkat cerita mereka dikasih tau tafsiran mimpi itu.
kemudian selang 3 hari mereka bebas yang juru minuman balik lagi ke posisi awal, yang juru roti mati d.. cuman Yusuf dilupakan sama juru minuman itu, sampe 2 tahun lagi Yusuf dilupain ckckck... sungguh terlaluuu. setelah 2 tahun Firaun dapet mimpi dan singkat cerita juru minum ini keinget sama Yusuf dan Yusuf pun terbebas dari penjara tapi bukan hanya itu saja tetapi Ia mendapat tempat di hati firaun, menjadi penguasa seluruh Mesir. wehh dasyat ga? coba kalo waktu di penjara Yusuf cuek2 aja ga mau denger curhatan juru minum n juru roti ga mungkin Yusuf bebas dari penjara dan menjadi penguasa Mesir. Dan hebatnya lagi gue udah liat tanah Gosyen nya Yusuf itu langsung dan memang bener2 seperti ada tanah subur di tengah padang gurun. DASYAAAAATT!!!
Tong sampah Yusuf itu menghasilkan emas baginya dan ujung2nya untuk kemuliaan Tuhan. So dari cerita ini kita bisa lihat klo kita itu memang tong sampah, tapi ada Yesus yang bisa jadiin sampah2 itu emas dalam hidup kita. Orang2 yang sering membuang sampah di kita itulah emas kita. tanpa kita sadari kita menginfestasikan sebagian kecil hidup kita kepada mereka. mungkin emas itu ga kelihatan sekarang mungkin emas itu baru kelihatan 2, 3, 5,10, 20thn kedepan ato bahkan kayak Rafi Yuni bilang sekarang atau 50 tahun lagi hahaha... who knows getooowww!!! tapi orang2 yang kepadanya kita telah menginfestasikan hidup kita someday Tuhan akan ingatkan mereka kepada kita ketika kita mungkin lagi susah di masa depan. Atau Tuhan bisa ingatkan kepada kita nanti, ga tau kapan kepada orang2 yang sudah menginfestasikan hidup mereka kepada kita.
yaaa.. mungkin pas kita susah.. eh tiba2 mereka datang dan membalik kehidupan kita jadi sukses. ato mungkin kita besok2 sukses terus inget sama orang2 yang pernah dengerin kita dulu waktu kita susah trs kita memberkati mereka, mungkin mereka pas susah trs gara2 ketemu kita kita tolong dia terus hidupnya jadi tertolong terus sama2 sukses hehe...
menginfestasikan hidup kita bagi orang lain itu berarti kita telah meninfestasikan sesuatu dalam hidup kita sendiri di masa depan. So meski kita anak2 Tuhan adalah Tong Sampah, tapi gara2 ada Tuhan tong sampahnya kita bisa menghasilkan emas.
ada sisi lain yang pengen gue bahas sehubungan dengan ini yaitu GOSIP.. cuman nanti aja lah. soalnya kan biasa tuh orang buang sampah ke kita tapi kita ambil lagi sampah itu dan kasih liat ke orang2 lain. apalagi ada orang yang buang rahasia ke kita. rahasianya malah disebar2in ke orang lain.. heemm gosip lebih membunuh gereja ketimbang roh2 yang lain.
oke d sampe di sini dulu hasil perenungan beberapa menit ku (original from me lhoooo wkwkwkaaa...)
GBU
kita orang2 kristen ini tong sampah lho bro n sist.. sering ga sih jadi tempat curhatan banyak orang2 yang fokus pertumbuhan rohaninya selain angka 10? (kotbah k darwin). pasti banyak kan bro n sist.. ato yang fokus pertumbuhan rohaninya 10 tapi tingkatannya ada dibawah kita atau selevel.. yaaa... curhat2an gt lah. Bermulanya sih mungkin curcol2 doank, curhat2 colongan gt, tapi terus berlanjut ke curhat sebenernya.
masuk kamar tiba2 ada yang ngetok trs pas buka ada temen kita udah banjir matanya teriak "KAKAK!!! huhuhuu..". ato lagi santai makan soto di warung di gereja trs tiba2 ada yang dateng, "bro kapan nih ada waktu ngobrol2?". ato ada lagi, lagi keluar ruangan abis kelar kuliah, "bro gua pengen ngobrol donk". nah ini tanda2 klo kita emank jadi tong sampah.
tapi yang gue percaya orang kristen itu ga sembarangan jadi tong sampah. apa sih bedanya tong sampah orang kristen ama tong sampah yang lain? klo tong sampah yang lain tuh habis buang sampah di situ udah diem ngendep trs tong sampahnya jadi tambah dekil tambah bau, item2, lengket dsb. (lengkap sudah kejorokan sebuah tong sampah hahaha...). tapi klo tong sampah orang Kristen itu bisa menghasilkan emas bro n sist.. weh kok bisa???? nah itu ane juga bingung wkwkwkwaaa... just kidding klo bingung ane ga lanjut lagi neh ceritanya hahaha..
dimulai dari kenapa.. kenapa bisa gt klo buang sampah di tong sampah orang kristen? jawaban klasik yg sebenernya ga ngerti ujungnya "kan ada Yesusnya bro/sist" hahaha... meski jawaban itu sepele tapi bener bro n sist.. karena ada YESUS yang ngurusin hati kita yang jadi tong sampah ini. Yesus setia membuang sampah2 dalam diri kita hasil transferan dari orang banyak ke TPA kepunyaan Dia. bahkan klo ada tong sampah kita ada noda item2, lengket2, Yesus ga segan2 untuk menyucinya dengan sikat demi tong sampah ini terlihat bersih seperti baru lagi (seperti iklan salah satu detergen wkwkwkwaaa...)
nah emasnya di mana sekarang? nah orang2 yang biasa buang sampah ke kita ini nanti akan jadi emasnya. gue percaya ketika mendengar seseorang curhat, ga perlu kita ngasih timbal balik omongan kita sudah investasi lho buat hidupnya. kata firman klo kita mau orang lain berbuat baik ama kita ya perbuatlah demikian terlebih dahulu kepada dia. Inget ga cerita Yusuf tentang juru minum dan juru roti? juru minum bersama juru roti itu sama2 lakuin kesalahan trs dipenjara. Yusuf ditaruh bareng2 ama mereka buat melayani mereka selama mereka di penjara. nah pas mereka bangun dari mimpinya Yusuf melihat mereka lagi susah hati, gundah gulana, muka suram. Trs Yusuf memberikan dirinya menjadi tong sampah nya mereka ini, Yusuf membuka dirinya untuk mendengarkan cerita mereka ini. Curhatlah mereka sama Yusuf tentang mimpi mereka. trs singkat cerita mereka dikasih tau tafsiran mimpi itu.
kemudian selang 3 hari mereka bebas yang juru minuman balik lagi ke posisi awal, yang juru roti mati d.. cuman Yusuf dilupakan sama juru minuman itu, sampe 2 tahun lagi Yusuf dilupain ckckck... sungguh terlaluuu. setelah 2 tahun Firaun dapet mimpi dan singkat cerita juru minum ini keinget sama Yusuf dan Yusuf pun terbebas dari penjara tapi bukan hanya itu saja tetapi Ia mendapat tempat di hati firaun, menjadi penguasa seluruh Mesir. wehh dasyat ga? coba kalo waktu di penjara Yusuf cuek2 aja ga mau denger curhatan juru minum n juru roti ga mungkin Yusuf bebas dari penjara dan menjadi penguasa Mesir. Dan hebatnya lagi gue udah liat tanah Gosyen nya Yusuf itu langsung dan memang bener2 seperti ada tanah subur di tengah padang gurun. DASYAAAAATT!!!
Tong sampah Yusuf itu menghasilkan emas baginya dan ujung2nya untuk kemuliaan Tuhan. So dari cerita ini kita bisa lihat klo kita itu memang tong sampah, tapi ada Yesus yang bisa jadiin sampah2 itu emas dalam hidup kita. Orang2 yang sering membuang sampah di kita itulah emas kita. tanpa kita sadari kita menginfestasikan sebagian kecil hidup kita kepada mereka. mungkin emas itu ga kelihatan sekarang mungkin emas itu baru kelihatan 2, 3, 5,10, 20thn kedepan ato bahkan kayak Rafi Yuni bilang sekarang atau 50 tahun lagi hahaha... who knows getooowww!!! tapi orang2 yang kepadanya kita telah menginfestasikan hidup kita someday Tuhan akan ingatkan mereka kepada kita ketika kita mungkin lagi susah di masa depan. Atau Tuhan bisa ingatkan kepada kita nanti, ga tau kapan kepada orang2 yang sudah menginfestasikan hidup mereka kepada kita.
yaaa.. mungkin pas kita susah.. eh tiba2 mereka datang dan membalik kehidupan kita jadi sukses. ato mungkin kita besok2 sukses terus inget sama orang2 yang pernah dengerin kita dulu waktu kita susah trs kita memberkati mereka, mungkin mereka pas susah trs gara2 ketemu kita kita tolong dia terus hidupnya jadi tertolong terus sama2 sukses hehe...
menginfestasikan hidup kita bagi orang lain itu berarti kita telah meninfestasikan sesuatu dalam hidup kita sendiri di masa depan. So meski kita anak2 Tuhan adalah Tong Sampah, tapi gara2 ada Tuhan tong sampahnya kita bisa menghasilkan emas.
ada sisi lain yang pengen gue bahas sehubungan dengan ini yaitu GOSIP.. cuman nanti aja lah. soalnya kan biasa tuh orang buang sampah ke kita tapi kita ambil lagi sampah itu dan kasih liat ke orang2 lain. apalagi ada orang yang buang rahasia ke kita. rahasianya malah disebar2in ke orang lain.. heemm gosip lebih membunuh gereja ketimbang roh2 yang lain.
oke d sampe di sini dulu hasil perenungan beberapa menit ku (original from me lhoooo wkwkwkaaa...)
GBU
Minggu, 04 Juli 2010
Tetaplah Di Hatiku
Kekasihku sayangku kuingin kau tahu
Hati ini kan selalu menantikan cintamu
Reff
Kau lah yang pertama yang memberi arti cinta
Tuk selamanya tetap di hatiku
Ingin memelukmu mendekap hangat cintamu
Tuk selamanya tetaplah di hatiku
Kuberi semua untukmu dengan kesungguhan ku
tak akan ku berbagi meskipun engkau jauh
Ku kan s'lalu merindukanmu
Ku kan tetap s'lalu menjagamu
Jangan ada kata berpisah
Di antara janjiku (janjimu)
Yakinkan di hatimu (selalu untukku)
Dan takkan ku berpaling
Hanya kau satu di hatiku
Ku akan selalu di sampingmu
Tak kubiarkan kau jauh
Tuk selamanya ku tetap di hatimu
Reff
Kau lah yg pertama (dan selamanya)
Yang memberi arti cinta (untuk dirimu)
Tuk selamanya tetap di hatiku
Ingin memelukmu mendekap hangat cintamu
Tuk selamanya (tuk selamanya)
Tuk selamanya (tuk selamanya)
Tuk selamanya tetaplah di hatiku (ku tetap di hatimu)
Tuk selamanya... ku tetap di hatimu
Hati ini kan selalu menantikan cintamu
Reff
Kau lah yang pertama yang memberi arti cinta
Tuk selamanya tetap di hatiku
Ingin memelukmu mendekap hangat cintamu
Tuk selamanya tetaplah di hatiku
Kuberi semua untukmu dengan kesungguhan ku
tak akan ku berbagi meskipun engkau jauh
Ku kan s'lalu merindukanmu
Ku kan tetap s'lalu menjagamu
Jangan ada kata berpisah
Di antara janjiku (janjimu)
Yakinkan di hatimu (selalu untukku)
Dan takkan ku berpaling
Hanya kau satu di hatiku
Ku akan selalu di sampingmu
Tak kubiarkan kau jauh
Tuk selamanya ku tetap di hatimu
Reff
Kau lah yg pertama (dan selamanya)
Yang memberi arti cinta (untuk dirimu)
Tuk selamanya tetap di hatiku
Ingin memelukmu mendekap hangat cintamu
Tuk selamanya (tuk selamanya)
Tuk selamanya (tuk selamanya)
Tuk selamanya tetaplah di hatiku (ku tetap di hatimu)
Tuk selamanya... ku tetap di hatimu
Sabtu, 05 Juni 2010
Belajar dan Percaya
Edwin mau belajar menjaga hati dengan baik..
Edwin mau menjauhkan hati dari segala rasa curiga kepada orang lain, menjaga hati dari segala kepahitan dan kebencian.
Edwin mau melihat bahwa pemimpin-pemimpin yang ada tidak pernah bermaksud jahat terhadap Edwin. Edwin mau belajar kembali mempercayai mereka dengan segala kekurangan mereka. Mereka masih manusia dan no bodies perfect! Edwin tidak mau lagi berasumsi yang tidak-tidak terhadap para pemimpin yang ada. kalo Edwin melihat mereka ga serius, Edwin harus percaya sama mereka bahwa mereka serius. kalo mereka mengecewakan, edwin harus mengampuni. kalo mereka terjebak dengan kenyamanan mereka, Edwin harus peringatkan dengan penuh kasih. Edwin harus menjadikan setiap pemimpin yang ada sebagai tim untuk menggenapi apa yang Tuhan sedang mau kerjakan. Sebuah tim harus sungguh-sungguh bersatu hati dan menjauhkan hati dari segala kecurigaan. Karena Edwin tahu kunci kesuksesan sebuah tim adalah menjauhkan hati dari kecurigaan.
Edwin mau belajar mempercayai orang lain dan mempercayakan diri kepada orang lain dan saya memulainya dengan kepemimpinan yang ada.
Edwin harus belajar beriman seperti abraham beriman, semakin kenyataan yang dihadapi bertentangan semakin Edwin harus percaya bahwa janji Tuhan ya dan amin. kalo Edwin merasa pemimpin yang lain menganggap remeh Edwin, Edwin harus semakin percaya bahwa mereka tidak demikian, semakin merasa negatif dengan pemimpin yang lain Edwin harus semakin percaya bahwa mereka tidak seperti itu.
Bersama dengan kepemimmpinan yang ada Edwin percaya Edwin akan mampu membawa pria-pria di seluruh area x-ukrida tercover, dimuridkan dengan baik dan benar.
Edwin percaya bersama tim kepemimpinan yang ada Edwin akan membawa anak-anak a2g mahasiswa barat kembali berfokus kepada jiwa-jiwa, memenangkan banyak jiwa-jiwa dari kampus-kampus, memenangkan mahasiswa demi mahasiswa, kampus demi kampus yang pada akhirnya berdampak pada kota dan bangsa Indonesia.
Edwin mau semakin hari bertumbuh semakin dewasa dalam iman dan karakter. semakin bijaksana dalam menilai segala sesuatu.
Edwin mau belajar bagaimana mengerti perasaan orang lain.
Edwin mau belajar menetapkan hati kepada satu pilihan dan menjaga hati tetap setia supaya Edwin tidak lagi melukai orang lain. Edwin percaya Edwin akan menetapkan hati kepada yang terbaik yang Tuhan mau.
Dari Yeremia 13:11 Edwin percaya Tuhan yang mau Edwin jadi umat-Nya, Edwin juga percaya Tuhan juga mau membuat Edwin terkenal, dan Edwin akan memuliakan nama Tuhan dihadapan banyak orang.
Dari ulangan 28:13 Edwin percaya Tuhan mau Edwin menjadi kepala dan bukan menjadi ekor.
Dari Mzm 1 dan Yos 1:8 Edwin percaya semua yang Edwin kerjakan pasti berhasil, hidup Edwin akan terjaga oleh Firman, perjalanan hidup Edwin akan berhasil dan beruntung.
Dari Yer 29:11 Edwin percaya Tuhan menyediakan rancangan yang indah di masa depan. meskipun hari ini serasa ga mungkin tapi seperti Abraham Edwin mau belajar percaya. semakin tidak mungkin untuk percaya, semakin harus lebih kuat untuk percaya.
Edwin percaya Tuhan yang pegang hidup Edwin. Seperti bola basket ditangan Michel Jordan demikian Edwin ada ditangan Tuhan.
edwin percaya di masa depan Edwin akan punya INdustri yang akan mempekerjakan anak-anak Tuhan yang ga mampu, dan juga orang-orang yang belum kenal Tuhan supaya melalui pekerja Edwin yang sudah kenal Tuhan mereka bisa kenal Tuhan Yesus. juga melalui industri yang Tuhan akan percayakan kepada Edwin akan meningkatkan kehidupan perekonomian para pekerjanya.
Edwin percaya di masa depan Tuhan akan melimpahi Edwin dengan berkat materi, jasmani dan juga rohani. Keluarga Edwin tidak akan menjadi keluarga yang kekurangan.
Edwin percaya kepada Tuhan Yesus dan Edwin tau Tuhan Yesus tidak akan pernah mengecewakan Edwin.
Dari masa Edwin kecil hingga dewasa inilah jalan yang Edwin akan tempuh yaitu jalan Tuhan dimana Edwin akan dipakai Tuhan dasyat bagi kota bangsa bahkan dunia.
Penyertaan Tuhan bukan hanya sampai kepada Edwin saja tetapi generasi demi generasi keturunan Edwin akan dikenal sebagai generasi yang takut akan Tuhan.
Tuhan kedalam tangan-Mu lah seluruh hidupku.
GBU
Edwin mau menjauhkan hati dari segala rasa curiga kepada orang lain, menjaga hati dari segala kepahitan dan kebencian.
Edwin mau melihat bahwa pemimpin-pemimpin yang ada tidak pernah bermaksud jahat terhadap Edwin. Edwin mau belajar kembali mempercayai mereka dengan segala kekurangan mereka. Mereka masih manusia dan no bodies perfect! Edwin tidak mau lagi berasumsi yang tidak-tidak terhadap para pemimpin yang ada. kalo Edwin melihat mereka ga serius, Edwin harus percaya sama mereka bahwa mereka serius. kalo mereka mengecewakan, edwin harus mengampuni. kalo mereka terjebak dengan kenyamanan mereka, Edwin harus peringatkan dengan penuh kasih. Edwin harus menjadikan setiap pemimpin yang ada sebagai tim untuk menggenapi apa yang Tuhan sedang mau kerjakan. Sebuah tim harus sungguh-sungguh bersatu hati dan menjauhkan hati dari segala kecurigaan. Karena Edwin tahu kunci kesuksesan sebuah tim adalah menjauhkan hati dari kecurigaan.
Edwin mau belajar mempercayai orang lain dan mempercayakan diri kepada orang lain dan saya memulainya dengan kepemimpinan yang ada.
Edwin harus belajar beriman seperti abraham beriman, semakin kenyataan yang dihadapi bertentangan semakin Edwin harus percaya bahwa janji Tuhan ya dan amin. kalo Edwin merasa pemimpin yang lain menganggap remeh Edwin, Edwin harus semakin percaya bahwa mereka tidak demikian, semakin merasa negatif dengan pemimpin yang lain Edwin harus semakin percaya bahwa mereka tidak seperti itu.
Bersama dengan kepemimmpinan yang ada Edwin percaya Edwin akan mampu membawa pria-pria di seluruh area x-ukrida tercover, dimuridkan dengan baik dan benar.
Edwin percaya bersama tim kepemimpinan yang ada Edwin akan membawa anak-anak a2g mahasiswa barat kembali berfokus kepada jiwa-jiwa, memenangkan banyak jiwa-jiwa dari kampus-kampus, memenangkan mahasiswa demi mahasiswa, kampus demi kampus yang pada akhirnya berdampak pada kota dan bangsa Indonesia.
Edwin mau semakin hari bertumbuh semakin dewasa dalam iman dan karakter. semakin bijaksana dalam menilai segala sesuatu.
Edwin mau belajar bagaimana mengerti perasaan orang lain.
Edwin mau belajar menetapkan hati kepada satu pilihan dan menjaga hati tetap setia supaya Edwin tidak lagi melukai orang lain. Edwin percaya Edwin akan menetapkan hati kepada yang terbaik yang Tuhan mau.
Dari Yeremia 13:11 Edwin percaya Tuhan yang mau Edwin jadi umat-Nya, Edwin juga percaya Tuhan juga mau membuat Edwin terkenal, dan Edwin akan memuliakan nama Tuhan dihadapan banyak orang.
Dari ulangan 28:13 Edwin percaya Tuhan mau Edwin menjadi kepala dan bukan menjadi ekor.
Dari Mzm 1 dan Yos 1:8 Edwin percaya semua yang Edwin kerjakan pasti berhasil, hidup Edwin akan terjaga oleh Firman, perjalanan hidup Edwin akan berhasil dan beruntung.
Dari Yer 29:11 Edwin percaya Tuhan menyediakan rancangan yang indah di masa depan. meskipun hari ini serasa ga mungkin tapi seperti Abraham Edwin mau belajar percaya. semakin tidak mungkin untuk percaya, semakin harus lebih kuat untuk percaya.
Edwin percaya Tuhan yang pegang hidup Edwin. Seperti bola basket ditangan Michel Jordan demikian Edwin ada ditangan Tuhan.
edwin percaya di masa depan Edwin akan punya INdustri yang akan mempekerjakan anak-anak Tuhan yang ga mampu, dan juga orang-orang yang belum kenal Tuhan supaya melalui pekerja Edwin yang sudah kenal Tuhan mereka bisa kenal Tuhan Yesus. juga melalui industri yang Tuhan akan percayakan kepada Edwin akan meningkatkan kehidupan perekonomian para pekerjanya.
Edwin percaya di masa depan Tuhan akan melimpahi Edwin dengan berkat materi, jasmani dan juga rohani. Keluarga Edwin tidak akan menjadi keluarga yang kekurangan.
Edwin percaya kepada Tuhan Yesus dan Edwin tau Tuhan Yesus tidak akan pernah mengecewakan Edwin.
Dari masa Edwin kecil hingga dewasa inilah jalan yang Edwin akan tempuh yaitu jalan Tuhan dimana Edwin akan dipakai Tuhan dasyat bagi kota bangsa bahkan dunia.
Penyertaan Tuhan bukan hanya sampai kepada Edwin saja tetapi generasi demi generasi keturunan Edwin akan dikenal sebagai generasi yang takut akan Tuhan.
Tuhan kedalam tangan-Mu lah seluruh hidupku.
GBU
Minggu, 30 Mei 2010
The Journey To Become A History Maker (days 50)
Kel 4:1-17
Hari ini Tuhan ingetin tentang Musa yang berulangkali menolak perintah dan panggilan Tuhan. Meski disertai dengan bukti-bukti mujizat, Musa tetap mencari banyak alasan untuk menghindar, yang pada akhirnya membuat Tuhan marah.
Berapa banyak dari antara kita seringkali mencari banyak excuse, banyak alasan untuk tidak taat terhadap perintah yang Tuhan sudah berikan yang pada akhirnya membuat Tuhan marah dan kita pun juga kehilangan kesempatan untuk dipakai Tuhan dengan dasyat.
Saya seringkali menemukan diri saya sendiri banyak tidak taat, malahan terkadang tidak taat tetapi merasa yang paling taat, how about you?
GBU.
Hari ini Tuhan ingetin tentang Musa yang berulangkali menolak perintah dan panggilan Tuhan. Meski disertai dengan bukti-bukti mujizat, Musa tetap mencari banyak alasan untuk menghindar, yang pada akhirnya membuat Tuhan marah.
Berapa banyak dari antara kita seringkali mencari banyak excuse, banyak alasan untuk tidak taat terhadap perintah yang Tuhan sudah berikan yang pada akhirnya membuat Tuhan marah dan kita pun juga kehilangan kesempatan untuk dipakai Tuhan dengan dasyat.
Saya seringkali menemukan diri saya sendiri banyak tidak taat, malahan terkadang tidak taat tetapi merasa yang paling taat, how about you?
GBU.
Sabtu, 08 Mei 2010
K. Will - Love Is Punishment (케이윌 - 사랑은 벌이다)
Perhaps if I have never encountered you, it would have been the best
If I had need been living in another world
If I need to become strangers in life
It will not have been left with this inflicting pain in my heart
Each day and each day forgetting you
Each day and each day abandoned you
In the midst of my heart deeply concealing something that
I can’t really openly shout about my love
Reff:
It seems all along I have always thought that love was bliss and happiness
Unable to beyond words that love is heaven’s render punishment
I just have to love you and my heart will shiver and tremble
This is just living by wiping off tears
My mind have already forgotten you
My speech have already forgotten you
Occasionally drinking to drunken stupor
But afraid that I will utter my love for you
Really fear that
Reff:
It seems all along I have always thought that love was bliss and happiness
Unable to beyond words that love is heaven’s render punishment
I just have to love you and my heart will shiver and tremble
This is just living by wiping off tears
In my dreams will I able to love you?
Crying and weeping to my sleep
Awake, each day return to that of the former
If I had need been living in another world
If I need to become strangers in life
It will not have been left with this inflicting pain in my heart
Each day and each day forgetting you
Each day and each day abandoned you
In the midst of my heart deeply concealing something that
I can’t really openly shout about my love
Reff:
It seems all along I have always thought that love was bliss and happiness
Unable to beyond words that love is heaven’s render punishment
I just have to love you and my heart will shiver and tremble
This is just living by wiping off tears
My mind have already forgotten you
My speech have already forgotten you
Occasionally drinking to drunken stupor
But afraid that I will utter my love for you
Really fear that
Reff:
It seems all along I have always thought that love was bliss and happiness
Unable to beyond words that love is heaven’s render punishment
I just have to love you and my heart will shiver and tremble
This is just living by wiping off tears
In my dreams will I able to love you?
Crying and weeping to my sleep
Awake, each day return to that of the former
Jumat, 09 April 2010
Jalan Hidup Orang Benar
Dalam perjalanan hidup bersama Tuhan selalu ada masa2 di mana kita di atas, di mana kita di bawah, ada saat2 di mana kita jatuh dan saat2 di mana kita menggebu2 melakukan banyak hal buat Tuhan. Nikmatilah semuanya itu.
Nikmatilah saat2 kita menerima jawaban doa-doa kita, nikmatilah saat2 di mana kita berjalan dengan penuh penderitaan, nikmatilah saat2 di mana kita begitu mudah bersyukur karena Tuhan begitu baik dan nikmatilah saat2 kita begitu sulit untuk bersyukur karena seolah-olah tidak ada yang baik yang ada pada kita.
Jangan kita menjadi anak-anak Tuhan yang mau menerima apa yang baik dari Dia sedang yang buruk tidak. (Ayub 2:10)
Bersyukurlah baik dalam masa senangmu atau pun masa susahmu. Dan, teruslah berjalan bersama Tuhan di dalam limpahan kasih karunia atau pun di dalam penderitaan.
Jalan hidup orang benar
Diterangi oleh cahya firman Tuhan
Jalan hidup orang benar
Smakin terang hingga rembang tengah hari
Apabila ia jatuh
Tidaklah dibiarkan sampai tergletak
Sbab tangan Tuhan jua yang menopangku
Dan membaringkan ku kembali
(hasil perenungan sesaat)
GBU
Nikmatilah saat2 kita menerima jawaban doa-doa kita, nikmatilah saat2 di mana kita berjalan dengan penuh penderitaan, nikmatilah saat2 di mana kita begitu mudah bersyukur karena Tuhan begitu baik dan nikmatilah saat2 kita begitu sulit untuk bersyukur karena seolah-olah tidak ada yang baik yang ada pada kita.
Jangan kita menjadi anak-anak Tuhan yang mau menerima apa yang baik dari Dia sedang yang buruk tidak. (Ayub 2:10)
Bersyukurlah baik dalam masa senangmu atau pun masa susahmu. Dan, teruslah berjalan bersama Tuhan di dalam limpahan kasih karunia atau pun di dalam penderitaan.
Jalan hidup orang benar
Diterangi oleh cahya firman Tuhan
Jalan hidup orang benar
Smakin terang hingga rembang tengah hari
Apabila ia jatuh
Tidaklah dibiarkan sampai tergletak
Sbab tangan Tuhan jua yang menopangku
Dan membaringkan ku kembali
(hasil perenungan sesaat)
GBU
Selasa, 06 April 2010
Kasih Yang Terbatas
Mengasihi orang lain ternyata bukanlah hal yang mudah. pada kenyataannya mengasihi orang lain membutuhkan pengorbanan karena kasih adalah berkorban. Dan pada kenyataannya pula, kita manusia adalah makhluk mulia yang diciptakan dengan segala keterbatasan yang membuat kita tidak dapat mengasihi semua orang.
Yesus sebagai Tuhan mampu mengasihi semua manusia karena melihat ketidakterbatasan-Nya sebagai Tuhan. ke - omnipresent - an-Nya, ke - omnipotent - an-Nya dan ke -omniscience - an-Nya, membuat-Nya mampu mengasihi semua orang. Kematian-Nya di atas kayu salib untuk umat-Nya pun tidak membatasi diri-Nya dalam kasih-Nya kepada semua orang berdosa sekalipun pada kenyataan-Nya Ia hanya mati untuk sekumpulan orang berdosa yang disebut umat-Nya. Ia memilih sejumlah manusia untuk menjadi umat-Nya namun kasih-Nya tetap ada bagi orang fasik.
Tetapi puji Tuhan karena kebaikan-Nya, Ia berinkarnasi ke dalam dunia sebagai manusia menunjukkan kepada kita, menjadi contoh buat kita bahwa manusia mampu mengasihi orang lain sekalipun kasih itu terbatas. Dari 70 murid, ia memilih 12 murid, dan dari 12 murid Ia mengkhususkan diri-Nya untuk 3 orang di antaranya. Tidak semua orang kita dapat kasihi tetapi kita dapat memilih di antaranya beberapa orang untuk kita sungguh2 mengasihi mereka dalam suka dan duka bahkan rela menyerahkan nyawa kita untuk mereka.
Bencilah dosa tetapi kasihilah pendosanya. seperti Yesus mengasihi Yudas, Yesus membenci dosanya tetapi mengasihi pribadi Yudas yang adalah seorang pencuri dan penghianat.
Yesus mengorbankan dirinya untuk saya dan saudara, maka saudara pun wajib melakukannya juga untuk saudara2 yang lain. (1 Yoh 3:16)
GBU
(hasil perenungan sesaat)
Yesus sebagai Tuhan mampu mengasihi semua manusia karena melihat ketidakterbatasan-Nya sebagai Tuhan. ke - omnipresent - an-Nya, ke - omnipotent - an-Nya dan ke -omniscience - an-Nya, membuat-Nya mampu mengasihi semua orang. Kematian-Nya di atas kayu salib untuk umat-Nya pun tidak membatasi diri-Nya dalam kasih-Nya kepada semua orang berdosa sekalipun pada kenyataan-Nya Ia hanya mati untuk sekumpulan orang berdosa yang disebut umat-Nya. Ia memilih sejumlah manusia untuk menjadi umat-Nya namun kasih-Nya tetap ada bagi orang fasik.
Tetapi puji Tuhan karena kebaikan-Nya, Ia berinkarnasi ke dalam dunia sebagai manusia menunjukkan kepada kita, menjadi contoh buat kita bahwa manusia mampu mengasihi orang lain sekalipun kasih itu terbatas. Dari 70 murid, ia memilih 12 murid, dan dari 12 murid Ia mengkhususkan diri-Nya untuk 3 orang di antaranya. Tidak semua orang kita dapat kasihi tetapi kita dapat memilih di antaranya beberapa orang untuk kita sungguh2 mengasihi mereka dalam suka dan duka bahkan rela menyerahkan nyawa kita untuk mereka.
Bencilah dosa tetapi kasihilah pendosanya. seperti Yesus mengasihi Yudas, Yesus membenci dosanya tetapi mengasihi pribadi Yudas yang adalah seorang pencuri dan penghianat.
Yesus mengorbankan dirinya untuk saya dan saudara, maka saudara pun wajib melakukannya juga untuk saudara2 yang lain. (1 Yoh 3:16)
GBU
(hasil perenungan sesaat)
Kamis, 25 Maret 2010
Why?
Jakarta, 25 maret 2010
09.57 am
Di kepalaku hanya ada kata kenapa kenapa dan kenapa..
Kenapa Tuhan mengambilnya begitu cepat?
Kenapa harus dia?
Kenapa ini terjadi padaku dan padanya?
Kenapa aku tidak diijinkan bertemu dengannya untuk yang terakhir kali? Apa karena aku yang tidak menghargai waktu2 kemarin?
Aku masih tidak percaya dia sudah tidak ada lagi? Mimpi semalam membuat ku seolah-olah bukan dia yang pergi tapi orang lain. Keceriaannya saat bersama membuatku semakin ga percaya dia sudah ga ada..
Tuhan ajar aku menerima kepergiannya.. ajar aku menerima bahwa dia sudah ga ada lagi.. ajar aku untuk melihat kebaikan yang Tuhan sedang kerjakan ini..
Aku harus percaya dia ada bersama dengan-Mu hari ini, bahagia bersama-Mu, aman bersama-Mu, dan tidak ada lagi penderitaan dan kesedihan yang harus dia rasakan. Ajar aku menerimanya Tuhan…..
09.57 am
Di kepalaku hanya ada kata kenapa kenapa dan kenapa..
Kenapa Tuhan mengambilnya begitu cepat?
Kenapa harus dia?
Kenapa ini terjadi padaku dan padanya?
Kenapa aku tidak diijinkan bertemu dengannya untuk yang terakhir kali? Apa karena aku yang tidak menghargai waktu2 kemarin?
Aku masih tidak percaya dia sudah tidak ada lagi? Mimpi semalam membuat ku seolah-olah bukan dia yang pergi tapi orang lain. Keceriaannya saat bersama membuatku semakin ga percaya dia sudah ga ada..
Tuhan ajar aku menerima kepergiannya.. ajar aku menerima bahwa dia sudah ga ada lagi.. ajar aku untuk melihat kebaikan yang Tuhan sedang kerjakan ini..
Aku harus percaya dia ada bersama dengan-Mu hari ini, bahagia bersama-Mu, aman bersama-Mu, dan tidak ada lagi penderitaan dan kesedihan yang harus dia rasakan. Ajar aku menerimanya Tuhan…..
Senin, 22 Maret 2010
Good Bye
Jakarta, 22 maret 2010, 16.05
Selamat jalan nike.. selamat jalan.. kenangan bersama mu tidak akan pernah aku lupakan.. seorang wanita yang pernah aku cintai dengan segenap hati ku.. terimakasih sudah pernah menjadi bagian yang terbaik dari hidupku.. terimakasih.. Aku percaya sekarang kamu sudah bahagia bersama Tuhan Yesus di Sorga..
GBU
Yneke Yoviana Setiawan
20 September 1986 – 19 maret 2010
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yg memberi kekuatan kepadaku"
Filipi 4:13
Selamat jalan nike.. selamat jalan.. kenangan bersama mu tidak akan pernah aku lupakan.. seorang wanita yang pernah aku cintai dengan segenap hati ku.. terimakasih sudah pernah menjadi bagian yang terbaik dari hidupku.. terimakasih.. Aku percaya sekarang kamu sudah bahagia bersama Tuhan Yesus di Sorga..
GBU
Yneke Yoviana Setiawan
20 September 1986 – 19 maret 2010
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yg memberi kekuatan kepadaku"
Filipi 4:13
Jumat, 12 Maret 2010
Jaman Kesudahan
seorang teman memposkan sebuah rumor bahwa seorang pendetanya berkata bahwa Tuhan berbicara kepadanya bahwa Ia akan datang sebelum anaknya usia 12 tahun (1 tahun lagi 2010)
tanggapan saya yang tidak terlalu berat secara teologis supaya bisa diterima orang awam:
akhir jaman tuh ribuan tahun dulu sudah disebut bahwa akhir jaman tuh udah dekat, tapi tak kunjung juga dateng. jaman nero dan hitler juga banyak yang bilang akhir jaman tapi bukan juga ternyata. semua tanda hari akhir memang menyertai kemunculan nero dan hitler tetapi tetap saja dunia ga berakhir. saat ini juga tanda2nya udah mulai ada tetapi apakah ini akhir jaman ato malah dunia akan terus bergulir seperti biasanya? Alkitab kita itu sifatnya Spiral membesar. Apa yang tertulis di alkitab adalah isi keseluruhan hidup manusia. Yang terjadi sebenernya itu2 aja tetapi intensitasnya makin membesar. itu berarti bencana akan semakin besar dari sebelumnya, termasuk penyesat yang semakin banyak dan penganiayaan yang semakin tinggi levelnya.
akhir jaman itukan berarti kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua. Sejak RK turun itu sebenernya sudah layak dikatakan klo akhir jaman itu sudah dekat, karena sejak RK turun sudah tinggal nunggu Tuhan Yesusnya aja yang turun. itulah kenapa dibilang sudah dekat karena udah tinggal nunggu Yesusnya aja dateng. Jadi klo kita melangkah itu seperti setengah langkah, kaki kanan di depan kaki kiri di belakang. kalo kaki kiri sudah melangkah sejajar kaki kanan itu baru dibilang 1 langkah. Akhir jaman itu seperti itu udah deket banget karena tinggal nunggu Yesus tok.
Soal waktunya kapan jelas ga mungkin ada yang tau.. alkitab bilang di Mat 24 klo ada yang bilang Dia ada di sana ato sini jangan percaya. udah jelas tuh jangan percaya yang begitu2. waktu udah pasti jelas ga ada yang taulah. di Mat 24 klo baca lagi ada tuh hanya Bapa yang tau, malaikat ga tau, anak juga ga tau. itu artinya kesudahan jaman itu ga ada yang tau kapan. Di situ ditulis Anak tuh ga tau padahal Anak dan Bapa itu kan 1 hakekat (3tunggal neh) ga mungkin klo Dia ga tau, secara Dia Maha Tau juga. kenapa di tulis "Anakpun tidak"? itu menunjukkan bahwa itu tuh rahasia buaaaannngeeettt nget nget.. jadi bener2 ga mungkin ada orang yang tau. kasarnya, klo orang itu tahu dia lebih dari Yesus lah.
waktu manusia juga sangat berbeda dengan waktu sorga. katanya 1 hari di bumi sama dengan 1000 tahun, 1000 tahun sama dengan 1 hari. kata2 itu ga bisa di telan mentah2 juga. itu tuh berarti waktu di sorga n di bumi itu bener-bener ner.. ner.. ner.. berbeda dan bedanya tuh ga bisa di bayangkan seperti apa. ditulis 1000 tahun itu karena keterbatasan otak manusia (kemanusiaan alkitab) membayangkan yang sangat ga bisa di bayangkan itu.
jelas dari 2 paragraf di atas kita mengerti bahwa jaman akhir itu ga mungkin ada yang tau kapan, hanya tanda2nya akan menyertai. Jaman nero dan hitlerpun disertai dengan tanda2 akhir jaman juga tapi tetep waktu jaman akhirnya itu ga bisa diperkirakan. Buktinya kita masih hidup sekarang.
bencana alam dan tanda2 yang semakin jelas sekarang ini apakah berarti bukan kedatangan Tuhan. jawabannya bisa iya bisa juga tidak toh tidak ada yang tau. Yang tau Bapa tok. klo datang ya OKE kalo belum ya OKE toh banyak kerjaan Tuhan yang musti kita garap klo Dia belum dateng. yang penting adalah menyingkapi hidup kita sekarang. klo yang belum percaya Yesus ya segeralah bertobat. hidup baru sama Yesus.
klo kita sudah percaya Yesus dan mengalami kelahiran baru, masalah akhir jaman jalanin aja. waktu yang akan membuktikannya. Begitu hari H nya ternyata ga terbukti, maka langsung dapat dikatakan bahwa orang-orang yang berkata hari ini, tanggal ini, tahun ini, dll, dia adalah nabi palsu. Dan jangan diikutin lagi. tapi klo ternyata benar Tuhan datang ya toh kita sudah percaya, lahir baru, berbuah bagi Dia, bertahan sampai akhir.
catet aja tuh sapa aja yang bilang kiamat 2012lah, sebelum anaknya umur 12lah, dll. habis dicatet tunggu aja d biar waktu yang membuktikannya apakah bener atau ga.
bagi orang percaya kiamat itu keuntungan tetapi kalo belum ya jalanin hidup bekerja buat Tuhan.
sangat aku sayangkan bahwa banyak orang2 karismatik yang aku kenal selama ini, yang berapi2 melayani, semangat, istilah kerennya "ngeroh abis" tidak memiliki spirit belajar dari banyak literatur kristen sepanjang jaman yang ada yang akhirnya memperkosa alkitab dengan membuat tafsiran2 pribadi masing2 sesuai pengalaman.
di sisi lain orang2 tradisi yang aku kenal, yang sangat memegang dogma2 kekristenan dan mengaku sangat pandai dalam pemahaman alkitab dari banyak sisi, menjadi sombong luar biasa. yang akhirnya stop memenangkan jiwa dan memperkosa gereja dengan manipulasi2 politik kepemimpinan gereja.
2 kelebihan dari karismatik dan tradisi ini harus disatukan. kita sebagai anak2 Tuhan harus belajar firman Tuhan dengan sungguh2 dan selalu menjaga hati tetap rendah hati. Belajar Alkitab dari sisi ilmu dengan sungguh2 tetapi tetap mengandalkan Tuhan setiap waktu.
Mari menjadi Anak2 Tuhan yang Kritis namun tetap mengandalkan Tuhan.
Soli Deo Gloria
tanggapan saya yang tidak terlalu berat secara teologis supaya bisa diterima orang awam:
akhir jaman tuh ribuan tahun dulu sudah disebut bahwa akhir jaman tuh udah dekat, tapi tak kunjung juga dateng. jaman nero dan hitler juga banyak yang bilang akhir jaman tapi bukan juga ternyata. semua tanda hari akhir memang menyertai kemunculan nero dan hitler tetapi tetap saja dunia ga berakhir. saat ini juga tanda2nya udah mulai ada tetapi apakah ini akhir jaman ato malah dunia akan terus bergulir seperti biasanya? Alkitab kita itu sifatnya Spiral membesar. Apa yang tertulis di alkitab adalah isi keseluruhan hidup manusia. Yang terjadi sebenernya itu2 aja tetapi intensitasnya makin membesar. itu berarti bencana akan semakin besar dari sebelumnya, termasuk penyesat yang semakin banyak dan penganiayaan yang semakin tinggi levelnya.
akhir jaman itukan berarti kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua. Sejak RK turun itu sebenernya sudah layak dikatakan klo akhir jaman itu sudah dekat, karena sejak RK turun sudah tinggal nunggu Tuhan Yesusnya aja yang turun. itulah kenapa dibilang sudah dekat karena udah tinggal nunggu Yesusnya aja dateng. Jadi klo kita melangkah itu seperti setengah langkah, kaki kanan di depan kaki kiri di belakang. kalo kaki kiri sudah melangkah sejajar kaki kanan itu baru dibilang 1 langkah. Akhir jaman itu seperti itu udah deket banget karena tinggal nunggu Yesus tok.
Soal waktunya kapan jelas ga mungkin ada yang tau.. alkitab bilang di Mat 24 klo ada yang bilang Dia ada di sana ato sini jangan percaya. udah jelas tuh jangan percaya yang begitu2. waktu udah pasti jelas ga ada yang taulah. di Mat 24 klo baca lagi ada tuh hanya Bapa yang tau, malaikat ga tau, anak juga ga tau. itu artinya kesudahan jaman itu ga ada yang tau kapan. Di situ ditulis Anak tuh ga tau padahal Anak dan Bapa itu kan 1 hakekat (3tunggal neh) ga mungkin klo Dia ga tau, secara Dia Maha Tau juga. kenapa di tulis "Anakpun tidak"? itu menunjukkan bahwa itu tuh rahasia buaaaannngeeettt nget nget.. jadi bener2 ga mungkin ada orang yang tau. kasarnya, klo orang itu tahu dia lebih dari Yesus lah.
waktu manusia juga sangat berbeda dengan waktu sorga. katanya 1 hari di bumi sama dengan 1000 tahun, 1000 tahun sama dengan 1 hari. kata2 itu ga bisa di telan mentah2 juga. itu tuh berarti waktu di sorga n di bumi itu bener-bener ner.. ner.. ner.. berbeda dan bedanya tuh ga bisa di bayangkan seperti apa. ditulis 1000 tahun itu karena keterbatasan otak manusia (kemanusiaan alkitab) membayangkan yang sangat ga bisa di bayangkan itu.
jelas dari 2 paragraf di atas kita mengerti bahwa jaman akhir itu ga mungkin ada yang tau kapan, hanya tanda2nya akan menyertai. Jaman nero dan hitlerpun disertai dengan tanda2 akhir jaman juga tapi tetep waktu jaman akhirnya itu ga bisa diperkirakan. Buktinya kita masih hidup sekarang.
bencana alam dan tanda2 yang semakin jelas sekarang ini apakah berarti bukan kedatangan Tuhan. jawabannya bisa iya bisa juga tidak toh tidak ada yang tau. Yang tau Bapa tok. klo datang ya OKE kalo belum ya OKE toh banyak kerjaan Tuhan yang musti kita garap klo Dia belum dateng. yang penting adalah menyingkapi hidup kita sekarang. klo yang belum percaya Yesus ya segeralah bertobat. hidup baru sama Yesus.
klo kita sudah percaya Yesus dan mengalami kelahiran baru, masalah akhir jaman jalanin aja. waktu yang akan membuktikannya. Begitu hari H nya ternyata ga terbukti, maka langsung dapat dikatakan bahwa orang-orang yang berkata hari ini, tanggal ini, tahun ini, dll, dia adalah nabi palsu. Dan jangan diikutin lagi. tapi klo ternyata benar Tuhan datang ya toh kita sudah percaya, lahir baru, berbuah bagi Dia, bertahan sampai akhir.
catet aja tuh sapa aja yang bilang kiamat 2012lah, sebelum anaknya umur 12lah, dll. habis dicatet tunggu aja d biar waktu yang membuktikannya apakah bener atau ga.
bagi orang percaya kiamat itu keuntungan tetapi kalo belum ya jalanin hidup bekerja buat Tuhan.
sangat aku sayangkan bahwa banyak orang2 karismatik yang aku kenal selama ini, yang berapi2 melayani, semangat, istilah kerennya "ngeroh abis" tidak memiliki spirit belajar dari banyak literatur kristen sepanjang jaman yang ada yang akhirnya memperkosa alkitab dengan membuat tafsiran2 pribadi masing2 sesuai pengalaman.
di sisi lain orang2 tradisi yang aku kenal, yang sangat memegang dogma2 kekristenan dan mengaku sangat pandai dalam pemahaman alkitab dari banyak sisi, menjadi sombong luar biasa. yang akhirnya stop memenangkan jiwa dan memperkosa gereja dengan manipulasi2 politik kepemimpinan gereja.
2 kelebihan dari karismatik dan tradisi ini harus disatukan. kita sebagai anak2 Tuhan harus belajar firman Tuhan dengan sungguh2 dan selalu menjaga hati tetap rendah hati. Belajar Alkitab dari sisi ilmu dengan sungguh2 tetapi tetap mengandalkan Tuhan setiap waktu.
Mari menjadi Anak2 Tuhan yang Kritis namun tetap mengandalkan Tuhan.
Soli Deo Gloria
Langganan:
Postingan (Atom)